115

5.3K 785 54
                                    

***

Setelah rapat hari itu, semua suami Jaemin segera melakukan pengecekan keseluruhan, mereka mencari perusahaan mana yang telah bekerja sama dengan mereka dari lama tapi ternyata memiliki masalah yang sangat berat. Jaemin hanya geleng kepala dengan tingkah para suaminya, kenapa bisa-bisanya dulu tidak melakukan penyeleksian hingga pengecekan latar belakang, rasanya pekerjaan sampingan Mark tidak ada gunanya.

"Ma, Papa cibuk cekali ya?" tanya Lin sembari bermain balok susun dengan Aquila dan Luca. Jaemin yang tengah menggoyang-goyang pelan tempat tidur triplets kecil mengangguk.

"Main sama Mama aja ya, jangan ganggu Papa dan yang lain, oke?" Lin mengangguk, dia tidak fokus dan kembali main dengan adiknya. Jaemin mengawasi dua anak gadisnya yang kini tengah menggambar bersama. Kening Jaemin sedikit mengerut saat melihat sikap Yoonhee pada Areum, tenang, bukan sikap yang buruk, namun Jaemin merasa Yoonhee dewasa terlalu cepat, dibanding Lin, Yoonhee lebih cepat tanggap dan lebih fasih. Dan sekarang, Yoonhee bersikap layaknya seorang kakak yang baik, mengajari dan menunjukkan warna apa yang harus digunakan pada Areum yang menatap kakaknya dengan tatapan serius.

"Kenapa menggemaskan sekali mereka" gumam Jaemin, dia gemas, saking gemasnya ingin makan anak sendiri.

"Nyonya" Jaemin mendongak.

"Ya?" seorang pelayan memasuki ruang bermain anak-anaknya.

"Tuan dan Nyonya Besar Jung, orang tua Tuan Muda Jaehyun baru saja tiba dan meminta ingin bertemu dengan Anda." Jaemin mengangguk.

"Arra~ ternyata ada di sini?" Jaemin dan pelayan itu menoleh.

"Appa Jung, Eomma Jung" sapa Jaemin, pasangan paruh baya itu tersenyum dan mengangguk. Yunho dan Maria mendekati Jaemin dan tersenyum.

"Anak-anak, kakek dan nenek kalian datang loh, ayo beri salam." Yoonhee dan Lin membantu adik-adik mereka berdiri dan memberi contoh memberikan salam pada kakek dan nenek. Yunho dan Maria tertawa gemas melihat.

"Senang melihat kalian" Jaemin meminta pelayan untuk membawakan minum dan kudapan ke ruang bermain.

"Maaf membuat appa dan eomma menunggu." Maria menggeleng, dia sudah bergabung dengan Yoonhee dan Areum, ikut mewarna.

"Tidak masalah, lagipula salah kami juga yang datang tanpa pemberitahuan." Jawab Maria.

"Anak appa ada dimana?" tanya Yunho.

"Ada di ruang kerja, mereka semua ada di sana." Jawab Jaemin, Yunho mengernyit.

"Apa sesuatu terjadi?" Jaemin tidak menjawab dan hanya memberikan senyuman.

"Apa hal berat terjadi, sayang?" tanya Maria yang melihat senyuman Jaemin.

"Memang ada, tetapi kami sebisa mungkin akan menyelesaikannya semampu kami, karena ini rumah tangga kami, tapi jika kami sudah menyerah, kami akan mendatangi appadeul dan eommadeul. Untuk saat ini izinkan kami menyelesaikan masalah dalam rumah tangga kami." Jawab Jaemin sopan.

"Jaeminnie, kami juga orang tuamu, jangan sungkan untuk meminta tolong jika memang kau memiliki kesulitan." Jaemin mengangguk dan mengucapkan terimakasih.

Jaemin bukannya tidak mau berbagi, dia merasa, dia masih mampu mengatasi masalah ini, karena ini adalah masalah rumah tangganya, akan tetapi Jaemin pun sadar, jika tidak selamanya ia mampu dan butuh bantuan mertuanya. Dia akan meminta saat dia sudah benar-benar sangat terpuruk dan tidak bisa mengatasinya.

"Appa dan eomma pasti sudah tahu kan mengenai rapat yang kemarin diadakan oleh tiga sekretaris utama suami-suami Nana?" tanya Jaemin.

"Ne, kami mengetahuinya, Taeyeon melaporkannya pada kami. Tapi tetap kami tidak tahu inti dari masalah yang timbul. Apa kau berkenan menceritakannya, Jaeminnie?" tanya Yunho lembut, tahu benar jika menantunya sudah terlalu biasa mengatasi masalah sendiri dan merasa malu untuk meminta bantuan.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang