***
Jaemin tengah duduk di halaman belakang dengan Lin dan Yoonhee di kedua sisinya, sedangkan tiga bayinya yang lain baru saja tidur. Jaemin membiarkan dua anaknya itu terbaring di pahanya. Dia baru kembali setelah kurang lebih seminggu ada di rumah sakit.
"Maa~" Jaemin menunduk saat Lin memanggil namanya.
"Ada apa sayang?" tanya Jaemin.
"Lin mau main cama adik bayi tapi Diddi ndak kacih" Jaemin mengusap kepala anaknya dengan lembut.
"Lin sayang, saat ini adik bayi belum bisa diajak main, adik bayi masih sangat kecil, masih belum bisa diajak bermain, Diddi Mark takut Lin nanti bosan, karena harus main sendiri dan adik bayi hanya tidur." ujar Jaemin menjelaskan.
"Adik bayi tidul?" tanya Yoonhee.
"Benar, adik bayi itu belum bisa main sama Yoonie dan Lin, adik bayi hanya bisa tidur saat ini. Nanti kalau adiknya sudah lebih besar, Yoonie dan Lin bisa ajak adik bayi main." Jaemin mencium pucuk kepala kedua anaknya.
"Lin, Yoonie, main sama Baba, yuk!" Renjun muncul dari belakang mereka dan mengajak kedua anaknya bermain.
"Mm, Baba, kapan Lin bica main cama daddy bel? Lin mau main cama daddy bel, daddy bel cibuk cama adik bayi teluc, Lin mau main." Renjun menatap Jaemin yang terdiam.
"Adik bayi soalnya cari daddy bear terus, main sama baba dan Papa Yuu saja yuk? Atau jalan-jalan dengan Chenle gege, Yangie gege, Uchan hyung, Jisung hyung, dan Taro-nii?" Renjun berjongkok di sebelah kursi santai yang diduduki oleh kedua anaknya dan istrinya.
"Baba Len, Appa Lee cibuk ndak? Yoonie mau digendong Appa Lee, coalnya kemalin Lin minta gendong Appa Lee malah, katanya Yoonie cudah becal." Renjun menunduk dan mengusap kepala kedua anaknya, dia berdiri dari tempatnya. Jaemin melihat itu dan hendak bangun.
"Mama, kenapa? Apa pelmintaan Yoonie cucah? Kalau cucah ndak ucah panggil Appa Lee." ujar Yoonhee. Jaemin menggeleng.
"Ahjumma!" Min ahjumma mendekat.
"Ada sesuatu Nyonya?" tanya Min ahjumma.
"Ne, tolong jaga mereka berdua dulu, aku ingin mengecek ke dalam." Min ahjumma mengangguk.
"Lin dan Yoonie sama ahjumma dulu ya, nanti Mama temui kalian lagi, oke anak baik?" keduanya mengangguk.
"Jangan biarkan mereka masuk." peringat Jaemin kepada Min ahjumma yang mengangguk paham.
"Tuan Muda kecil dan Nona Muda kecil, ayo main dengan Nono, lihat? Nononya dikeluarkan dari tempatnya." mata kedua bocah itu berbinar bahagia saat melihat anjing besar berbulu putih tersebut.
"NONO!!!"
***
Di dalam, Jaemin terkejut melihat Renjun baru saja memukul Taeyong, membuat pria Lee tersebut terjatuh dengan pandangan kosong.
"Aku menghormatimu hyung, aku tahu kau sudah punya anak kandungmu sendiri, darah dagingmu sendiri, tapi apa perlu kau menolak permintaan yang tidak seberapa berat itu dari Yoonhee? Dia hanya memintamu untuk menggendongnya." Jeno dan Haechan menahan Renjun.
"Kau juga Mark hyung! Kau juga Johnny hyung! Biarkan mereka berdua melihat adik-adik mereka!" Renjun menunjuk dua pria lainnya. Jaemin menghembuskan nafas pelan, Jaehyun di sebelahnya memegang tubuhnya.
"Terimakasih hyung" ujar Jaemin pada Jaehyun yang mengangguk.
"Taeyong hyung, Johnny hyung, Mark hyung" satu ruangan itu menoleh ke arah istri mereka yang berdiri di sebelah Jaehyun.
"Kalian sudah berjanji padaku, jika memang tidak bisa membagi kasih sayang sama rata, tolong jangan buat mereka merasa tersisihkan, setidaknya luangkan sedikit waktu kalian untuk mereka. Mereka hanya ingin bermain dengan orang tua mereka yang kini sudah punya 'anak' baru." Jaemin menatap ketiganya lalu suaminya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...