23

15.7K 1.7K 258
                                    

***

Malam itu, Seungmin terbaring di samping Jaemin yang sudah mulai terlelap. Dengan lembut Seungmin mengusap kepala Jaemin, membuai si manis dalam tidur yang lelap. Bangchan ada di kamar tamu, besok pagi kekasihnya akan mengantarnya pulang dan mengantarnya pergi kerja. Seungmin berharap Jaemin bisa ditinggal besok, karena dia belum menyiapkan izin apapun untuk sekolah.

"Jaeminnie, setelah ini kehidupanmu akan baik-baik saja, kau tidak perlu lagi takut pada Hao Yu, dan kau tidak perlu lagi mengalami kekerasan dan kekurangan. Masih ada banyak orang yang mencintaimu." bisik Seungmin, dia mencium pipi sahabatnya sebelum menyusul si manis untuk tidur.

Di kamar lain, Haechan yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk keluar kamar dan dia terkejut melihat Jisung juga keluar dari kamarnya.

"Belum tidur?" tanya Haechan.

"Sedang tidur" jawab Jisung yang berhasil membuat Haechan memukul lengannya.

"Aaaakk! Ish hyung!" kesal Jisung.

"Salahmu sendiri menjawab asal pertanyaanku." balas Haechan.

"Siapa suruh kau bertanya sesuatu yang sudah jelas terlihat, aku belum tidur, tepatnya tidak bisa tidur." ujar Jisung, si maknae itu berjalan ke arah kamar Jaemin dan Haechan mengikutinya dari belakang. Jisung membuka perlahan pintu kamar Jaemin, keduanya masuk dan mendekati kasur Jaemin yang ditiduri sepasang sahabat itu.

"Malaikat cantik ini benar-benar sudah melalui masa yang mengerikan." ujar Jisung, Haechan tersenyum kecil dan mengangguk. Sebenarnya agak geli juga mendengar Jisung berkata manis begitu, tapi apa yang dikatakan Jisung dia setuju juga sebenarnya.

CUP

Jisung merunduk dan mencium kening Jaemin, mengusap kepala si manis agar lebih nyenyak dalam tidurnya. Haechan merengut melihat itu, dia kalah start dari Jisung.

"Selamat malam Jaemin hyung." Jisung pun pergi dari sana setelah mengucapkan itu. Haechan hanya melihat sebelum mendekati kasur Jaemin, dia menarik selimut lebih tinggi agar Jaemin merasa lebih nyaman. Haechan mengusap kepala Jaemin dan mengangkat tangannya, lalu tak lama Jaemin mengubah posisinya menyamping, ke arah Seungmin dan kedua sahabat manis itu tidur berpelukan, Haechan terkekeh gemas melihatnya. Dia merunduk dan berbisik di telinga Jaemin.

"Selamat malam, sweetheart." dan setelah itu Haechan pergi keluar kamar.

***

Pagi harinya Seungmin membantu Jaemin mandi. Kedua sahabat manis itu sama-sama menampakkan senyum manis di pagi hari yang cerah di hari Senin.

"Hari ini aku masuk sekolah, jadi aku tidak bisa lama-lama di sini." dan Jaemin merengut dibuatnya.

"Para Tuan Muda kan ada di rumah Jaemin sayang, aku juga harus bekerja, tidak apa kan?" Jaemin mendengus mendengarnya.

"Padahal aku ingin kau menemaniku juga hari ini." lirih Jaemin, Seungmin tersenyum dan hanya mengusap kepala Jaemin.

"Kajja, aku bantu bereskan kamar." Jaemin dan Seungmin pun membereskan kamar si manis sebelum keduanya keluar kamar.

Mereka sarapan pagi bersama dengan tambahan Bangchan dan Seungmin. Hari ini Jaemin tidak memasak mengingat si manis tidak ada selera untuk memasak sama sekali.

"Minum vitaminmu selesai makan." ingat Dejun pada Jaemin yang diangguki si manis, tapi Jaemin berhenti makan dan mengamati dua puluh dua namja di depannya.

"Kalian tidak kerja?" tanya Jaemin, mereka kompak menggeleng. Seungmin dan Bangchan saling pandang sebelum melempar tawa kecil.

"Waeyo?" tanya Jaemin.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang