86

7.4K 1K 61
                                    

***

 Jaemin mencari Jeno yang tidak pulang hari itu. Setelah pulang dari tempat Sehun bersama Jaehyun tadi, Jaemin tiba-tiba ingin digendong seharian oleh Jeno, tidak tahu anak siapa yang begitu ingin dirinya dekat dengan Jeno, mungkin anak Mark lagi, mengingat hubungan Mark dan Jeno itu unik.

"Jeno dimana?" tanya Jaemin selepas makan malam, karena Jeno tidak ada, sekarang ia sedang dipangku Doyoung, kalau yang ini Jaemin duga, anak Taeyong yang memintanya.

"Jika Jeno tidak kembali kemungkinan ada dua, Jeno di apartementnya atau Jeno di kantor." Jawab Doyoung yang memangkunya.

"Jeno biasa begini kalau dia sedang sibuk atau dia sedang marah dan butuh melampiaskannya sendiri. Dia tidak ingin melukai orang-orang mansion." Sambung Haechan.

"Aku tadi sempat ke tempat Paman Donghae, saat sampai di sana, aku melihat Paman Donghae yang nampak lelah dan terlihat sedang ada masalah. Aku yang saat itu datang untuk menyakan mengenai sponsor brand urung." Ujar Jungwoo.

"Apa kau tanya padanya?" tanya Ten, jiwa ingin bergosipnya muncul jika sudah seperti ini.

"Aku tanya pada Amber noona apa yang terjadi, Amber noona tidak menjawab, hingga aku memutuskan bertanya langsung pada Paman Donghae, dan di saat itu aku melihat foto-foto bukti Nyonya Lee bermain api di belakang Paman Donghae." Jawab Jungwoo.

"Ne?! Selingkuh?! Cerita cerita!" Doyoung membawa Jaemin yang ada di pangkuannya mendekati Jungwoo, penghuni yang lain ikut mendekat karena penasaran. Beruntung Lin dan Yoonhee sudah lelap beberapa menit selepas makan malam karena lelah seharian bermain. Mereka bahkan hanya bermain sebentar dengan mama kesayangan mereka, sebelum mengeluh jika mata mereka sudah berat.

Kembali pada keadaan Jaemin dan para suaminya yang sudah mulai penasaran dengan masalah keluarga Jeno.

"Jadi, tadi saat aku tanya, awalnya Paman Donghae hanya menggelengkan kepala, namun aku mengatakan, 'Paman, silakan saja Anda tidak ingin menjawab pertanyaanku, tetapi aku harap Paman bisa mengambil keputusan yang tidak akan memberatkan keluarga Paman', setelah itu Paman Donghae mau cerita. Jadi, Amber noona awalnya yang menemukan Nyonya Lee itu jalan dengan pria lain... ." Jungwoo menceritakan apa yang tadi ia dengar dari Donghae sendiri.

"Ah... pantas Jeno begitu ingin tahu lokasi keduanya, jadi karena ini." Ujar Mark setelah Jungwoo selesai cerita.

"Mungkin memang lebih baik diceraikan, sejak awal kan sebenarnya Paman Donghae sudah pernah diperingatkan untuk memikirkan sekali lagi sebelum benar-benar menikahi Nyonya Lee, tapi namanya juga cinta, diberitahu bebal, yasudah." Tanggap Renjun.

"Wanita ular itu merasa berkuasa dan bisa bertindak semena-mena, ingat tidak dulu dia pernah menyuruh Shotaro untuk membawakan barang-barangnya saat malam perjamuan, padahal posisi Shotaro sudah resmi menjadi salah satu Tuan Muda Neo." Dejun berujar, mengingatkan yang lain, kecuali Jaemin, pada kejadian di malam perjamuan untuk mengumumkan jika Shotaro menjadi sudah resmi menjadi bagian mereka. Tapi malam itu, Nyonya Lee datang dengan membawa barang banyak, yang entah dia beli dengan uang siapa, dan meminta Shotaro membawa barang-barang itu masuk ke kamar tamu, Shotaro saat itu tidak bisa menolak, tapi belum sampai dia mengangkat barang-barang itu, Nyonya Park, ibu Jisung dan Chanyeol menahan Shotaro dan memarahi Nyonya Lee.

"Hahh~ jangan diingatkan" gumam Shotaro.

"Dia itu sudah niat mempermalukan Taro hyung. Kalau eomma Jisung tidak segera datang dan menahan Taro hyung, harga diri Taro hyung pasti sudah diinjak-injak hari itu. Benar-benar menyebalkan!" desis Chenle, dia masih tidak terima akan kejadian hari itu.

"Seburuk itu?" tanya Jaemin yang kini sudah pindah dipangkuan Johnny.

"Benar, kau terkejut?" tanya Taeil.

"Sama sekali tidak, melihat bagaimana dia mencoba merendahkanku hari itu aku sudah tahu bagaimana sifatnya. Tapi, aku hanya tidak menyangka dia pernah melakukan itu di malam perjamuan." Ujar Jaemin yang memang tidak habis pikir dengan semuanya.

"Tidak ada yang menyangka juga hari itu jika dia akan bertindak seperti itu." Tutur Johnny sembari membenahi tatanan rambut Jaemin.

"Aku tidak mengerti, apa cinta Paman Donghae pada wanita itu sangat besar? Melebihi pada rasa cintanya pada mendiang Bibi Lee?" tanya Taeyong.

"Kenapa tanya begitu?" tanya Yuta.

"Bagaimana ya? Jungwoo bilang jika Paman Donghae nampak berat untuk menceraikan Nyonya Lee. Bahkan saat Jeno sendiri, yang merupakan anak kandungnya, memintanya untuk segera menceraikannya." Taeyong menatap yang lain.

"Paman bilang kalau menceraikan Nyonya Lee itu akan memberikan dampak buruk, mertuanya yang sekarang bisa dikatakan memegang sebagian besar saham di perusahaan, dan jika Paman Donghae menceraikannya otomatis usahanya akan jatuh dan Paman Donghae tidak bisa menggaji mereka yang sudah bekerja sangat keras untuknya." Jelas Jungwoo.

"Tapi kalau dipertahankan malah bukan hal bagus yang terjadi, mengharapkan Nyonya Lee berubah itu sangat mustahil." Ujar Kun.

"Mungkin ada hal yang lebih kompleks dari itu yang tidak bisa dikatakan, dan hal itu membuat Paman Donghae sangat berat untuk menceraikan Nyonya Lee." Timpal Sungchan.

"Yah apapun itu, kalau Jeno butuh bantuan atau Paman Lee butuh bantuan, kita hanya harus menolongnya. Untuk saat ini biarkan keluarga internal mereka yang menyelesaikan masalah ini." Ujar Johnny bijak.

"Tapi, apa sekarang Jeno baik-baik saja? Maksudku, dia sudah menyarankan sesuatu pada ayahnya, tapi ayahnya tidak mau dengar dengan baik, aku yakin Jeno saat ini tidak baik-baik saja." Tutur Jaemin, masih cemas pada keadaan salah satu suaminya.

"Kita tunggu saja besok dia datang atau tidak, untuk saat ini yang bisa kita lakukan adalah menghargai sikapnya yang memang ingin menenangkan diri lebih dulu." Ujar Yangyang yang disetujui lainnya.

"Kalau memang begitu, baiklah menunggu besok." Ujar Jaemin pelan.

"Jangan sedih begitu, Jeno akan dan pasti baik-baik saja." Mark berujar menenangkan istrinya. Jaemin menatap Mark lalu menggeleng kecil.

"Tidak, bukan itu, aku tahu Jeno akan baik-baik saja, hanya saja tadi suaraku memelan karena aku sedang memikirkan sesuatu." Ujar Jaemin.

"Kau memikirkan apa, Queen?" tanya Jaehyun yang sejak tadi lebih memilih diam mendengarkan pembicaraan penghuni lainnya, dia duduk bersama Winwin dan menjadi pendengar yang baik.

"Kalian mau tidak menemaniku naik kereta besok? Aku ingin keliling seluruh kota dengan naik kereta, hehe" Jaemin nyengir menatap para suaminya yang menatapnya datar.

Winwin menghembuskan nafas lelah, "Anak siapa ini yang membuat Jaemin ngidam begini?"

***

_86_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang