33

12.7K 1.5K 43
                                    

***

Jisung sudah merasa jauh lebih baik dari kemarin. Demamnya sudah mulai turun, meski Jaemin masih mengawasinya, tapi setidaknya dia sudah tidak merasa pusing dan lemas, dia sudah bisa bergerak, dan berjalan keluar kamar.

Hari keempat, masih mereka habiskan di dalam mansion. Jaemin yang sudah bisa merasa lega karena Jisung sudah mulai membaik, kini menyibukkan diri bersama dengan Renjun dan Haechan, ketiganya ingin makan ramyeon.

"Kalian buat ramyeon kenapa hanya untuk bertiga? Aku juga mau~" Yangyang datang merusuh, di belakangnya ada Shotaro dengan segelas air lemon.

"Kenapa tidak bilang dari awal? Ini sudah hampir matang." kesal Haechan, Yangyang merengut.

"Buat sendiri saja, kebetulan aku juga mau makan ramyeon, Yangie mau dibuatkan juga?" tanya Shotaro yang tentu saja langsung diangguki oleh Yangyang.

"Aku sekalian, Shotaro!" Jeno datang dan langsung memesan, Shotaro mendengus pelan sebelum mengangguk dan pergi membuat ramyeon.

"Kimchi~ kimchi~ kemarin aku melihat kimchi di lemari es, sekarang kemana?" tanya Jaemin.

"Sudah dimakan Lucas ge dan Mark hyung tadi, mereka menjadikannya kimchi omelet dengan bantuan Kun ge, lalu sisanya dimasak Taeyong hyung jadi nasi goreng kimchi." jawab Jeno.

"Habis semua?!" kaget Renjun, Jeno mengangguk.

"Tidak ada sisa." timpal Jeno.

"Woaahh~ jinjja, lain kali akan aku sembunyikan kimchi dari mereka!" dumel Jaemin. Dia kan ingin menikmati ramyeon dengan kimchi.

Kimchi yang ada di lemari es itu adalah kimchi yang dibawakan oleh Im ahjussi, hasil buatan dari istrinya. Jaemin baru mencicipi sedikit dan sekarang kimchi itu sudah habis.

"Sudahlah, ini ramyeonnya sudah jadi, ayo makan." Renjun membawakan panci berisi ramyeon itu ke meja makan yang sudah diberi alas. Shotaro masih di dapur, sibuk dengan ramyeonya, Jeno, dan Yangyang. Sedangkan dua lainnya sudah menatap lapar ramyeon buatan Jaemin, Renjun, dan Haechan.

"Minta dikit tidak boleh?" tanya Jeno, yang langsung dibalas gelengan oleh Renjun, Jaemin, dan Haechan.

"Andwae!" ujar ketiganya, Jeno mendengus kesal.

"Tarooooo~ cepaattttt~" 

***

Jaemin baru saja mengecek suhu tubuh Jisung, dan beruntungnya suhu tubuh Jisung tidak naik lagi. Jaemin langsung meminta Jisung untuk istirahat sampai benar-benar sembuh. Jisung sedang dalam mode anak yang patuh, jadi dia mengangguki semua perintah Jaemin, selepas makan siang dan minum obat Jisung kembali tidur.

"Jaeminnie~ baby~" Jaemin menoleh dan menemukan Johnny mendekatinya.

"Ada apa hyung?" tanya Jaemin, Johnny duduk di sebelahnya yang sedang membaca majalah olahraga.

"Tidak ada apa-apa sih, hanya ingin memanggilmu saja." Jaemin menghela nafas sabar, dia lalu kembali fokus pada majalah olahraga, dimana brand sponsornya adalah milik Sungchan. Johnny membaringkan kepalanya di pangkuan Jaemin, si manis tidak terusik sama sekali.

"AH! Enak sekali Johnny hyung!" kesal Chenle yang baru datang dari acara mencari camilan.

"Sshhttt!! Hyung mau tidur, jangan berisik." Chenle merengut saat mendengar itu, Jaemin melihatnya, lucu sih tapi ya kasihan juga melihat wajah merajuk Chenle.

"Nanti bisa gantian, Chenle-ya, biarkan Johnny hyung tidur sebentar." Chenle mengangguk lalu pergi ke dapur, Jaemin geleng kepala sendiri. Jaemin menutup ponselnya dan menyimpannya di sampingnya, dia lalu mengusap kepala Johnny yang kini orangnya sudah menutup mata. Jaemin bersenandung pelan, membuat Johnny makin lelap. Jaemin tersenyum sendiri melihat wajah lugu Johnny saat terlelap.

"Istirahatlah hyung, tidur dengan nyenyak."

***

"Mau makan apa nanti malam?" tanya Doyoung pada Jaemin yang baru saja selesai mandi. Kakinya kebas karena menjadi bantal Johnny cukup lama, tapi dia tidak mengatakannya, karena Johnny sendiri nampaknya benar-benar pulas. Jaemin merasa kasihan juga pada si sulung kedua itu, bebannya juga banyak dan kurang istirahat. Tadi setelah puas tidur selama kurang lebih tiga jam, Johnny bangun dan meminta maaf, tapi Jaemin membiarkan itu dan mengatakan jika dia tidak apa.

"Apa yang bisa kita masak malam ini?" tanya Jaemin balik pada Doyoung, pemuda Kim itu segera membuka lemari es dan melihat bahan apa saja yang ada di dalam sana.

"Banyak sih, kau mau buat apa?" tanya Doyoung.

"Aku ingin makan bibimbap, hyung mau tidak?" tanya Jaemin.

"Aku malah ingin makan cumi bakar pedas dan pangsit udang." jawab Doyoung.

"Ah jadi ingin cumi, apa ada cumi?" tanya Jaemin, Doyoung menggeleng.

"Sayangnya kita tidak ada cumi, mau beli lebih dulu?" Jaemin mengangguk semangat.

"Baiklah ayo pergi belanja berdua."

"Kajjaaa!!"

***

"Aku tanya ke penghuni lain, Dejun ingin makan tumis cumi pedas, Hendery, Chenle dan Lucas ingin makan sup kerang rumput laut. Taeil hyung ingin makan sup kepiting, sisanya menurut pada makanan yang koki buat." ujar Doyoung menjelaskan keinginan para penghuni lainnya.

"Buat saja semuanya. Menu hari ini, gulguk untuk Jisung, tumis cumi pedas untuk Dejun ge, sup kerang rumput laut untuk Lucas ge, Hendery ge, dan Chenle. Sup kepiting untuk Taeil hyung, cumi bakar pedas dan pangsit udang untuk sisanya." Doyoung mengangguk-angguk, dia janji sepulangnya dari sini dia akan menyeret Taeyong dan Kun untuk membantu urusan dapur.

"Ah, uangnya cukup kan?"

"Lebih cari cukup, bunny sayang~" 

***

_33_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang