H A P P Y R E A D I N G
Mira mengemudikan mobilnya seperti orang kesetanan, bagaimana tidak ia panik melihat kondisi Nayanika yang sudah pucat di tambah Naya tidak sadarkan diri di bangku penumpang. Mira merutuki dirinya sendiri karena keteledorannya dalam menjaga Naya, ia tidak akan memaafkan dirinya kalau sampai sesuatu terjadi pada Naya karena dia sudah menganggap Naya adik sendiri.
Tak berselang lama, Mira pun sampai pada rumah sakit tempat Naya biasa kontrol dan ia langsung di sambut oleh dokter Riko dan 2 perawat lainnya karena selama di perjalanan Mira sudah menghubungi dokter yang merawat Naya selama ini.
Naya langsung di baringkan pada brangkar dan di dorong ke dalam ruang rawat karena kondisi Naya memburuk." Kenapa bisa Naya drop seperti ini Mira? " tanya dokter Riko setelah keluar ruangan memeriksa Naya.
" Saya tidak tau bagaimana menjelaskan nya dok, tapi saya temukan Naya ia sedang terkurung di gudang sekolahnya dan dia sudah tidak sadarkan diri. "
" Sepertinya Naya harus di rawat beberapa hari di rumah sakit untuk memulihkan kembali tenaganya dan ia sudah melewatkan beberapa terapinya jadi ia dengan mudah drop seperti ini. "
Mira hanya mengangguk patuh.
" Orang tuanya sudah tau Naya masuk di rumah sakit? "
" Saya sudah mengirimkan nya pesan dok tapi belum ada respon. "
Dokter Riko menghela nafas panjang.
" Selalunya seperti itu, mereka mengabaikan kesehatan Naya. "
" Mau bagaimana lagi dok, kita tidak punya wewenang menasehati mereka. "
" Iya kamu benar. Oh iya kalau kamu mau jenguk Naya silahkan, saya ke ruangan saya dulu. "
Mira pun mengangguk lalu ia masuk ke dalam ruang rawat inap Naya, dimana Naya terbaring pucat dengan di pasang selang infus di tangan kanannya.
" Maafin saya ya Naya, maafin saya yang tidak becus menjaga kamu. Kamu anak yang kuat, kamu anak yang hebat, saya tau kamu pasti bisa sembuh dari kanker mu ini, " ucap Mira mengelus tangan Naya yang tak terpasang infus.
Iya selama 2 tahun ini Naya mengidap Leukemia atau kanker darah putih. Dan selama itu Naya melakukan Imunoterapi atau Terapi imun namun sebulan belakangan ini ia absen semenjak masuk di sekolah barunya. Sebulan belakangan ini ia merasa sudah lebih baik semenjak mengenal Gema, energinya terasa full ketika ia melihat Gema namun ia lupa sel kanker itu terus menyebar di dalam tubuhnya dan puncak dari sakitnya itu tadi saat ia terkurung di gudang, banyak energinya terkuras dan mengakibatkan ia drop untuk kesekian kalinya.
Mira dengan setia menjaga Naya di dalam kamar, menunggu bos kecilnya itu sadar dan ia hanya meminta Mbo Darmi dan supir yang bekerja di rumah Naya untuk membawakan perlengkapan Naya dan dirinya untuk beberapa hari ke depan ke rumah sakit. Dan Mira juga selalu mengecek Hp nya karena takut ada pesan dari orang tua Naya dan ia tidak melihatnya. Namun sudah sekitar setengah jam Naya masuk ke rumah sakit, tanda-tanda orang tuanya menghubungi Mira belum ada, tapi Mira tidak kaget lagi karena ini sudah terlalu sering terjadi.
Setiap Naya drop dan di larikan ke rumah sakit, mama atau papanya belum pernah datang mendampingi Naya dan menjaga anak semata wayang nya itu. Ia kadang memantau keadaan Naya melalui Mira saja atau ia bahkan mengabaikan Naya dan Mira merasa sangat sedih melihat Naya. Kondisi Naya seperti ini ia sangat butuh kedua orang tuanya untuk selalu mensupport dia untuk survive dari penyakitnya namun Naya malah mendapatkan kebalikannya, ia harus berjuang sendiri dan bahkan menyemangati dirinya sendiri untuk sembuh dan beruntung Naya punya semangat hidup yang tinggi dan Mira sangat syukuri itu karena setidaknya Naya tidak terpuruk oleh keadaannya saat ini. Ia terbaikan oleh kedua orang tuanya sendiri, mereka hanya memikirkan materi dan materi terus, hanya Mira dan Mbo Darmi yang benar-benar selalu ada untuk Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...