Ke rumah Gema

486 27 0
                                    

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Ratih tersadar dari pekerjaan nya di dapur bersama 2 orang karyawan nya , ia langsung berjalan ke pintu utama dan saat pintu terbuka ia sangat terkejut akan kehadiran seseorang yang memang sudah ia tunggu-tunggu. Naya berdiri di depan pintu dengan sebuah senyuman di kala Ratih membukakan nya pintu, Ratih langsung memeluk Naya dengan erat karena sudah merindukan gadis bermata indah itu.

" Kamu sama siapa ke sini nya nak? "

" Sama Mira tante tapi udah pergi antar teman aku, nanti ke sini lagi untuk jemput aku tant."

" Oh ya udah, ayo masuk kok tante malah ajak kamu ngobrol di teras."

Ratih pun merangkul pundak Naya dan menuntun nya masuk ke dalam rumah tepatnya ruang tamu dan Naya langsung di persilahkan duduk.

" Tante ini ada sedikit buah tangan untuk tante." Naya menyerahkan kotak makanan yang ia beli di restoran tadi.

" Apa ini Nay? Kenapa kamu harus repot-repot sih nak, kamu datang ke sini saja seorang diri tante sudah senang sekali."

" Itu bukan hal besar kok tante, kan sesekali Naya ke sini."

" Kalau mau setiap hari datang ke sini juga tidak apa-apa, tante senang sekali malahan."

" Ah tante bisa saja."

Ratih pun memanggil salah satu karyawan nya dan meminta menyajikan makanan yang Naya bawa lalu meminta karyawan nya itu membuatkan minum untuk Naya namun Naya dengan halus menolak dan hanya meminta air dingin.

" Naya tante mau nanya, kamu ke sini karena mau sendiri atau karena di suruh Gema?"

" Gema tante, tadi sepulang sekolah Gema bilang katanya tante nyuruh aku datang ke sini."

Ratih pun mengangguk paham.

" Iya sayang memang tante yang suruh Gema untuk bilang sama kamu tapi tau nggak Gema tuh kena marah sama tante pas dia pulang tadi karena tante minta dia yang ajak kamu ke rumah eh tau nya dia pulang sendiri karena katanya habis pulang antar Laura."

Naya tersenyum hambar, Laura? Seserius itu kah hubungan Gema dan Laura sampai bundanya Gema kenal Laura. Terus Naya ini apa di sini? Pajangan? hati Naya tiba-tiba sakit mendengar nama Laura di sebut-sebut.

" Tante kalau ada yang mau tante kerja kan lanjut saja, ini sudah sore aku bisa telfon Mira untuk jemput aku sekarang." Mood Naya sudah nggak enak jalan satu-satunya ia ingin pulang saat ini.

" Eh jangan pulang dulu dong sayang, ini masih jam 5 lebih, bagaimana kalau kamu gabung di dalam saja, mereka lagi bikin masakan karena ada yang pesan untuk jam 8 nanti tapi palingan udah mau selesai sih."

" Nggak apa-apa tante Naya ikut lihat?"

" Memangnya apa masalah nya kalau kamu lihat, oh iya kamu panggil bunda saja, jangan tante."

" Bunda?"

" Iya, soalnya tante dulu mau sekali punya anak perempuan eh tau nya yang hadir laki tulen," ucap Ratih di ikuti kekehan.

" Iya bunda."

Ratih tersenyum mendengar panggilan Naya dan memeluk Naya dari samping dan setelah itu mereka berdua pun jalan bersama masuk ke dapur dan ternyata sudah proses pengepack an ke dalam kotak makanan karena jam 6 nanti sudah akan di kirim ke tempat pemesan. Naya pun akhirnya hanya membantu menyusun kotak masuk ke dalam kantongan dan tak terasa semua pesanan Ratih selesai, supir keluarganya pun bersama 1 karyawan nya mengantar ke tempat pemesan dan Naya pun kembali ke depan TV bersama Ratih.

" Sudah magrib, Naya pamit ya bund."

" Makan malam di sini saja dulu ya Nay, nanti saja pulang nya, bunda masih mau ngobrol sama kamu."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang