Momen Langka

457 17 0
                                    

Apa yang lebih membahagiakan dari menghabiskan waktu berdua bersama orang tersayang yang selama ini susah di dekati? Hidup bagaikan milik berdua dan rasa nya waktu ingin kita hentikan saja agar kita selalu bersama orang yang kita sayang itu tapi bukan kah waktu terus berjalan? Jika waktu ini berlalu jadikan lah saja semua kenangan indah.

Naya masih terus bersandar di pundak Gema sedangkan Gema bersandar di pintu mobil nya, mereka sama-sama diam menyaksikan kembang api yang menyemburkan api kecil tersebut ke langit. Gema bergerak sedikit kemudian Naya menjauhkan kepalanya dari pundak Gema dan Gema membuka pintu mobil nya lalu mengambil sesuatu dalam mobil bagian tengah.

" Pakai, udara malam sangat dingin," ucap Gema menyerahkan jaket ke Naya.

" Terus ngapain kamu bawa aku ke sini kalau sudah tau dingin? Ini sudah hampir setengah 1 lo Gema."

" Jadi lo mau pulang?"

" Nggak, aku mau menghabiskan momen langkah ini bersama kamu karena aku tidak tau kapan momen seperti ini akan terjadi," ucap Naya setelah memakai Jaket milik Gema.

Gema kemudian menutupi pinggang sampai kaki Naya dengan selimut bermotif hello kitty membuat Naya tertawa.

" Ini punya kamu Gema?"

" Bukan lah, itu milik adik sepupu gue yang tertinggal di mobil."

" Hahaha, aku kira ini punya kamu."

Naya kembali menyandarkan kepalanya di bahu Gema setelah menggunakan jaket dan selimut tapi Gema tidak menutupi kaki nya dengan selimut membuat Naya berbagi selimut ke Gema yang awalnya Gema tolak namun Naya paksa dan akhirnya Gema pun menurut.

" Gema," panggil Naya yang hanya di jawab deheman oleh Gema.

" Kamu kenapa berubah jadi baik ke aku seperti ini? Bahkan kamu rela memohon untuk aku tidak menjauh? Padahal kan dulu kamu yang selalu mau aku menjauh, kamu sudah suka sama aku ya?"

" Nggak, gue nggak suka sama lo cuman gue merasa kehilangan saja pas lo jauh dari gue karena mungkin gue sudah terbiasa melewati hari-hari gue dengan kehadiran lo."

" Itu namanya kamu mulai suka."

" Nggak Nayanika."

" Oke oke, tapi kalau kamu sudah suka sama aku jangan lupa hubungi aku ya biar kita bisa bersatu gitu."

" Oh iya soal Laura, beneran kamu tidak pacaran? Terus selama ini apa?"

" Gue kan sudah bilang nggak usah banyak tanya."

" Ya elah, pelit banget sih kamu Gema. Sudah pelit perasaan masa pelit bicara lagi sih. Tapi emang kamu irit bicara sih, au ahh yang inti nya ayo dong jelasin gimana maksud kamu tadi."

Gema terdiam sejenak kemudian menghela nafas cukup panjang.

" Laura itu sepupu dari pacar gue yang meninggal 2 tahun lalu akibat kecelakaan. Dulu gue sama Viona pacaran dari SMP sampai SMA kelas 1 namun karena waktu itu kita ada janjian rayain Anniversary yang ke 2 tahun 3 bulan, jadi gue sama Viona janjian di Cafe tapi gue duluan ke Cafe karena Viona ada pertemuan Extra dulu dan sekitar 30 menit gue menunggu tiba-tiba nomor Viona menelpon dan gue angkat dan yang ada Laura bicara dengan suara serak orang menangis mengabari kalau motor yang Viona kendarai kecelakaan dan kini Viona di bawa di rumah sakit. Gue syok kemudian menyusul Viona ke rumah sakit namun saat gue sampai Laura mengabari kalau Viona sudah meninggal, gue benar-benar hancur saat itu karena pacar pertama sekaligus cinta pertama gue pergi untuk selama nya. Setelah Viona di makam kan gue benar-benar down sampai Vadi dll terus datang menghibur gue sampai semingguan gue sudah lebih baik dan kembali ke sekolah. Saat itulah Laura menemui gue dan memberikan surat terakhir dari Viona untuk gue yang isi nya Viona minta gue menjaga Laura sepupu nya dan minta Laura bisa menggantikan posisi nya di hidup gue. Gue nggak terima dan terus menolak tapi Laura terus mengingatkan gue soal wasiat terakhir Viona sehingga dia bisa jadi wanita satu-satunya yang dekat dengan gue dan sampai bulan lalu Laura mau mengumumkan kalau kita pacaran dan gue pun cuman pasrah saja karena percuma Laura di tentang, anak nya keras kepala banget jadi ya gue biarin saja bilang gue pacar nya padahal gue sama sekali nggak pernah menyatakan perasaan gue ke dia karena sampai saat ini Viona masih jadi wanita special di hati dan hidup gue dan soal Laura dan gua cuman lo yang tau, bahkan Vadi dll juga mengira gue pacaran meskipun mereka sangat menentang hubungan gue sama Laura tapi sebagai sahabat mereka tetap support gue dan bahkan juga bunda mengira gue pacaran beneran sama Laura."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang