Penyesalan

1K 28 0
                                    

Jam berganti jam, cerah berganti gelap, mereka semua masih setia menemani Naya yang setia juga terbaring di dalam sana sendirian, bahkan Gema dkk tidak ada yang pulang mengganti baju, mereka hanya mengabari orang rumah mereka agar tidak mencemaskan mereka bahkan makanan yang Mira pesan untuk mereka, tidak tersentuh sedikit pun. Mereka hanya saling terdiam dan berdoa  masing-masing untuk Naya, Naya gadis yang baik, ceria dan sangat positif sehingga Vadi dll turut mendoakan Naya selalu dan untuk Gema jangan di tanya lagi, Gema sedari tadi termenung sambil duduk di lantai dan sesekali mengusap air mata nya.

Penyesalan yang kini menghinggapi Gema, kalau Gema tau sakit Naya separah ini, ia akan membuang gengsi nya jauh-jauh dan melupakan sejenak misi nya. Kalau waktu bisa di putar Gema ingin Naya di dekat nya dan Gema mengutarakan perasaan nya yang entah kapan itu muncul yang jelas Gema sudah menyukai Naya balik namun karena sebuah hal yang menahan diri Gema untuk jujur sehingga terlambat lah Gema mengutarakan semua nya. Vadi menepuk-nepuk pundak Gema yang terus termenung dan Vadi tau sahabat nya itu sedang bersedih melihat kondisi wanita yang ia sukai, walau pun Gema gengsian tapi sebagai sahabat Vadi sangat memahami perasaan sahabat nya.

" Ini sudah jam 9 malam, kalian bisa pulang dulu. Besok baru datang lagi, kalian pasti kelelahan juga kan, ada mbok Darmi yang menemani saya," ucap Mira ke anak-anak itu karena kasihan juga mereka menemani nya.

" Bagaimana mau pulang dulu?" Tanya Eric.

" Boleh deh, besok kita balik di sini lagi. Kalau semua drop karena menjaga terus yang mau gantian siapa coba."

" Ya sudah mbak kami pamit ya," ucap Aska, Eric, Leo dan Fandi.

" Kalian hati-hati ya, saya temani mbak Mira di sini dulu," ucap Mia.

" Lo Gem, gimana?" Tanya Leo.

" Gue juga mau di sini dulu."

" Gue yang temani Gema jadi kalian boleh pulang duluan," lanjut Vadi.

4 orang itu pun pamit pulang duluan meninggalkan Mira, Mia, mbok Darmi, Gema dan Vadi.

" Kenapa nggak ikut pulang Gema? Seperti nya kamu kelelahan," ucap Mira.

" Saya mau temani Naya sampai di sadar mbak, saya mau ada di samping nya saat ia pertama kali ia membuka matanya."

" Kenapa kamu melakukan ini Gema? Bukan nya Naya bukan siapa-siapa kamu?"

" Memang Naya bukan siapa-siapa saya dan bodoh nya saya terus menolak dia di saat dia mengejar saya sampai dia beneran menjauh sebulan yang lalu dari saya karena sudah lelah dan rasa nya ada yang hilang mbak ketika Naya menjauh dan saya baru sadar kalau ternyata saya sudah jatuh hati juga ke Naya, saya terlalu gengsi dan bodoh dalam mengakui perasaan saya sehingga membuat Naya menjauh di hidup saya. Saya menyesal mbak, setelah saya sadar Naya malah menjauh dan bahkan ia tidak sadarkan diri seperti ini, jadi kalau Naya bangun saya mau jujur sama perasaan saya ke dia mbak. Saya mau memulai semua dari awal, saya sangat mencintai Nayanika mbak," ucap Gema dengan suara bergetar menahan tangis kemudian ia tertunduk.

" Begitulah seseorang sering di liputi penyesalan karena saat ada yang benar-benar mencintainya dengan tulus dia malah menyia-nyiakan nya dan di saat orang itu pergi baru dia menyadari nya namun semua sudah terlambat. Naya itu sangat tulus sama kamu Gema, dia tau bagaimana buruk nya kamu tapi dia tetap bertahan sama kamu bahkan semangat hidup dia ya ada di kamu Gema dan lihat lah saat dia lelah dan menjauh, semangat nya pun hilang dan akhirnya dia kalah juga. Dia semangat selama ini karena dia berharap bisa bersanding sama kamu tapi kenyataan nya dia tidak bisa menggapai mu juga sehingga dia mundur. Naya mundur sebelum memulai nya sama kamu karena dia sudah terlalu lelah berjuang Gema."

" Itu lah mbak, saya sadar saya bodoh dan sangat-sangat menyesal. Saya berharap masih bisa di pertemukan dengan Naya dalam kondisi sehat dan saya akan minta maaf dan mengutarakan isi hati saya ke dia, saya tidak akan membiarkan dia berjuang sendiri lagi mbak."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang