Hari Porseni

430 21 0
                                    

Tak terasa hari senin kembali menyapa setelah hari weekend berlalu, hari ini pembukaan porseni akan di mulai pukul 7 pagi dan akan kembali di hadiri oleh sang pemilik sekolah yaitu Bapak Hendra sekaligus papa Gema. Murid SMA Adhitama hari ini serentak menggunakan baju olahraga karena setelah pembukaan, mereka akan melanjutkan jalan santai baru kembali ke sekolah melanjutkan kegiatan porseni.

Semua murid sudah berkumpul di lapangan, kepala sekolah, guru, beserta pegawai lain nya sudah berjejeran di hadapan murid-murid, acara pembukaan akan segera di mulai karena pak Hendra sudah di koridor menuju lapangan. Setelah pak Hendra hadir di tengah-tengah para guru, bapak kepala sekolah terlebih dahulu memberi sambutan lalu di susul pak Hendra dan semua murid menyimak sambutan kedua petinggi sekolah mereka.
Setelah semua selesai memberikan sambutan, pak Hendra dan pak kepala sekolah bersama-sama melepas balon yang terikat sebagai tanda pembukaan porseni telah di laksanakan.

Murid-murid pun mulai berjalan keluar setelah terompet di bunyikan, mereka jalan sesuai kelas mereka dan jalan teratur di pinggir jalan sambil membawa spanduk kelas mereka. Suara bising pun mulai terjadi karena mereka berjalan sambil bercerita agar tidak terlalu merasakan capek, Naya bersama Mia berdampingan dan di belakang mereka ada Gema dan Vadi yang berada di urutan paling belakang kelas mereka.

" Kamu masih kuat?" Bisik Mia ke Naya karena Mia khawatir ke sahabatnya dan Naya hanya tersenyum mengangguk.

" Kamu bilang ya kalau memang tidak kuat, jangan di paksa nanti kamu drop Nay," bisik Mia lagi.

" Iya Mia, kamu jangan khawatir, aku bisa kok," jawab Naya dengan merangkul Mia dan Gema diam-diam memerhatikan interaksi keduanya.

" Gema, lo habis ini mau cabut?" Tanya Vadi.

" Nggak," jawab Gema singkat.

Vadi pun akhirnya diam dan melanjutkan jalan santai mereka dan tak terasa sudah 45 menit mereka jalan dan tak lama lagi mereka akan kembali ke sekolahan setelah mengitari jalanan di sekitaran sekolah mereka.
Setelah menyelesaikan jalan santai mereka, semua murid berhamburan ke kantin setelah sampai di sekolahan. Mereka segera membasahi tenggorokan mereka yang sedikit mengering akibat jalan cukup jauh, namun Naya dan Mia memutuskan ke kelas saja untuk minum karena Naya membawa bekal minum dan makanan karena Naya memang tidak boleh jajan sembarangan sekarang.

Vadi dan Gema juga akan berjalan ke kantin karena yang lain sudah menunggu termasuk Laura sudah ada di kantin menunggu Gema namun saat jalan melewati ruang guru, Hendra keluar bersama kepala sekolah membuat Gema bertemu papa nya setelah terakhir mereka ketemu di hotel.

" Gema," panggil pak kepala sekolah.

Gema yang mendengar namanya di panggil akhirnya berhenti berjalan dan berdiam diri di dekat papa nya dan kepala sekolah.

" Kamu mau kemana nak?" Tanya Hendra.

" Kantin."

" Gema memang irit bicara ya pak, karena biar sama papanya sendiri juga irit bicara," ucap pak kepala sekolah.

" Ya begitu pak, Gema memang cuek orang nya tapi kalau di rumah sama bunda nya , ia tidak terlalu cuek," ucap Hendra karena masih mengingat saat mereka masih tinggal bersama.

" Oh iya, pak kepala sekolah bisa saya bicara sama Gema dulu?" Izin Hendra.

" Silahkan pak."

Gema menatap papa nya dengan tatapan tidak suka, namun ia tetap mengikut ke papa nya ketika papanya mencari tempat untuk mereka bicara dan Gema pun meminta Vadi ke kantin duluan.

" Kok lo sendirian, pacar gue mana?" Tanya Laura saat Vadi sudah sampai di kantin.

" Cari cewek lain," ucap Leo tiba-tiba membuat Laura mengeram marah.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang