Semakin menjauh

564 19 0
                                    

Pilihan Naya kali ini untuk mundur sudah bulat, berulang kali mencoba menjauh dari Gema baru kali ini Naya bisa melakukan nya dengan serius. Sudah terhitung seminggu Naya menghindari Gema dan seminggu juga Gema menjelma bak mosnter, siapa yang menganggu nya akan kena bentakan amarah nya dan tidak ragu bermain fisik membuat sahabat nya bingung melihat perubahan Gema yang drastis seperti ini, kelakuan Gema seperti ini terjadi dulu saat Viona baru meninggal namun tak bertahan lama karena sahabat-sahabat nya selalu mengingatkan Gema namun kini meski sahabatnya mengingatkan Gema tetap menggila dan mereka tidak tau kali ini apa penyebab Gema kembali seperti dulu.

Naya jika di sekolahan betul-betul menghindari Gema, Naya sudah tidak mau ke kantin tempat Gema nongkrong, jika berjalan dan melihat Gema, Naya cari jalan lain dan bahkan Naya kadang memilih putar arah, di kelas Naya juga tidak pernah memandang Gema atau sekedar melirik, pokok nya Naya benar-benar menjauhi Gema dan Mia hanya mengikuti kemauan Naya meski Aska awalnya bingung melihat tingkah aneh Naya tapi karena Mia yang meminta Aska diam dan mengikut saja akhirnya Aska menurut saja.

" Kamu yakin kuat seperti ini terus Nay?" Tanya Mia tiba-tiba saat mereka berjalan akan ke perpus.

" Di kuat-kuat kan saja Mi, meski aku tersiksa tapi ini seperti nya jalan yang terbaik untuk kami ke depan nya."

" Memang kamu tidak mau membicarakan ini dulu sama Gema?"

" Untuk apa? Toh kami tidak pernah ada hubungan kan, lagian Gema pasti senang akhirnya aku menjauh."

" Tapi aku tidak melihat seperti itu dari Gema, bahkan semenjak kamu menjauh Gema berubah drastis dari yang awal nya mulai baik kembali bringas."

Naya tersenyum menatap Mia.

" Gema itu banyak masalah yang menganggu pikiran nya dan belum tentu kan dia berubah begini karena aku? Pokok nya tekad ku sudah bulat Mi, aku akan menjauh demi kebaikan Gema ke depan nya."

" Aku tidak mau Gema menyesal nanti nya dan merasakan sakit yang kedua kali nya lagi, cukup sampai di sini saja kisah tak sampai ku bersama Gema," ucap Naya dengan suara bergetar dan Mia paham kemudian ia merangkul sahabat nya itu dan tersenyum seakan memberi semangat ke Naya.

Mia paham apa yang Naya rasakan saat ini, mencoba ikhlas melepas meski rasa masih terus ada dan itu hal yang sangat menyakitkan, berpura-pura benci tetapi hati bilang cinta namun seperti yang Naya katakan ia harus kuat karena ini sudah jadi pilihan nya. Naya mundur bukan karena ia lelah berjuang, bukan karena sikap Gema atau keterlibatan Laura tapi ada alasan yang jauh lebih menyakitkan yang memaksa Naya harus mundur segera.

Di Rooftop sekolahan, 5 pentolan sekolahan sedang duduk santai sambil mengepulkan asap rokok nya, dan ngobrol santai.

" Malam ini kumpul yuk, tapi jangan di basecamp, bosan aah," ucap Leo.

" Tumben ngajak nongkrong, lagi jomblo lo?" Tanya Vadi.

" Tau aja, anak didik nya mbak Mejen." Vadi melemparkan kulit kacang ke muka Leo.

" Bagaimana, mau nggak?"

" Tapi gue ajak putri ya," ucap Eric.

" Nggak bisa gitu dong Eric, mentang-mentang gue jomblo lo mau pamer sama gue kalau hubungan lo langgeng?"

" Begitu, tapi gue juga ada janji sama putri malam ini jadi biar adil gue jalan sama kalian sekaligus sama putri juga."

" Emang si putri bakal betah sama kita Ric? Kan dia jarang gabung sama kita-kita," tanya Vadi.

" Siapa tau Leo sudah nemu cewek sebelum nongkrong kan bisa di ajak sekalian putri punya teman, atau Fandi lo bawa juga deh pacar lo."

" Heh Sukiman, ini lo mau nongkrong atau pamer pasangan sih? Perasaan kita mau Friend time kenapa mau berubah haluan?" Protes Vadi.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang