Sakit nya Gema seperti orang akan mati, karena Gema sangat lemas dan seakan tidak ada gairah hidup, tatapan nya kosong membuat kedua orang tua Gema dan sahabatnya khawatir namun Gema selalu mengatakan ia tidak kenapa-kenapa jika ia ingin di bawa ke rumah sakit dan sampai 3 hari akhirnya Gema sembuh juga namun gairah hidup itu masih tidak ada. Gema sekarang kebanyakan melamun sehingga papa Gema berinisiatif membawa Gema masuk ke perusahaan untuk bekerja agar Gema ada kesibukan dan tidak hanya melamun memikirkan Naya toh ia kuliah masih ada 2 bulan lagi jadi untuk membuat Gema tidak terlalu menyendiri Hendra meminta anaknya mulai belajar membantu dirinya di perusahaan karena toh nanti nya tetap Gema yang akan terjun di perusahaan karena hanya Gema anak satu-satu nya dan Gema kali ini tidak membantah, ia menurut saja pada permintaan papa nya membuat kedua orang tua nya senang.
Dan mulai hari ini Gema berangkat bersama papa nya pagi hari setelah Gema di jemput papa nya di rumah, setelah berpamitan dengan bunda nya Gema berangkat bersama papa nya. Selama di perjalanan Gema hanya duduk diam menatap jalanan dari jendela mobil dan Hendra hanya memerhatikan anak nya itu yang seperti nya banyak pikiran. Hendra kasihan melihat anak nya yang sedang galau karena cinta tapi Hendra sudah berusaha semaksimal mungkin membantu mencarikan Nayanika namun 2 bulan lebih ini Naya belum bisa di ketahui keberadaan nya membuat Hendra juga bingung kemana gadis yang di cintai anak nya itu. Dan tak terasa mobil yang di kendarai sopir Hendra pum memasuki pelataran kantor Hendra, mobil itu berhenti dan Hendra menyentuh pelan pundak Gema membuat Gema kaget dari lamunan nya.
" Kita sudah sampai nak, ayo," ucap Hendra tersenyum dan Gema pun membalas senyuman papa nya dengan singkat kemudian Gema pun keluar dan langsung menatap gedung menjulang tinggi itu yang berada di hadapan nya.
" Semua akan mudah jika kamu sudah terbiasa, nak."
Setelah mengucapkan itu Hendra berjalan duluan kemudian Gema mengikuti papa nya dan saat dia sampai di Lobby beberapa pasang mata yang berada di lobby langsung tertuju ke Gema semua, bahkan cewek-cewek di kantor papa nya seakan ngefreeze melihat ketampanan Gema yang sedang berjalan tegap tanpa mau capek melihat orang di sekitaran nya, dia terus berjalan memasuki lift yang menuju ke lantai 12 entah itu lantai apa.
" Kita akan langsung menghadiri pertemuan sekaligus papa memperkenalkan kamu sama yang lain," ucap Hendra ketika mereka berdua berada di dalam lift.
" Iya, Gema cuman minta jangan kasih Gema jabatan yang tinggi karena Gema masih pemula pa."
" Iya papa paham," jawab nya kemudian tersenyum dan mereka berdua sama-sama diam sampai lift berdenting mereka berdua keluar dan berjalan ke ruang rapat.
Suasana ruang rapat sudah cukup ramai, petinggi-petinggi perusahaan sudah berkumpul dan seperti nya hanya Hendra sang pemilik perusahaan yang sepertinya memang sedang mereka tunggu. Rapat pun di mulai namun terlebih dahulu Hendra memperkenalkan Gema ke yang lain sebagai anak nya yang akan membantu dia di perusahaan untuk melatih Gema nanti nya dan semua nya menyambut Gema dengan tangan terbuka. Rapat berjalan sekitar 2 jam an dan setelah rapat bubar Hendra kembali meminta semua karyawan nya berkumpul dan setelah itu Hendra kembali memperkenalkan Gema ke semua karyawan nya dan tepuk tangan terdengar ramai dengan penyambutan Gema dan Gema hanya sedikit menunduk sembari tersenyum tipis namun sangat indah di pandang oleh gadis-gadis karyawan papa nya.
Setelah perkenalan berlangsung, karyawan pun di bubarkan dan kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda begitu pun dengan Gema yang sudah ikut bersama papa nya dan juga Mimi sekertaris papa nya karena tugas Gema yaitu harus ikut kemana pun papa nya pergi dan apa yang papa nya kerjakan agar Gema terbiasa nanti nya sama pekerjaan ini.***
Seminggu berlalu setelah Gema mulai bekerja, dia sudah sedikit demi sedikit mengerjakan laporan karena 3 hari bekerja dulu Gema meminta agar dia sedikit di beri pekerjaan berat sehingga papa nya pun meminta Manager keuangan memberi Gema pekerjaan dan Gema pun akhirnya punya pekerjaan lain selain menemani papa nya dan Gema juga mengerjakan nya di ruangan Divisi keuangan sebagai magang. Hendra senang melihat putra satu-satu nya akhirnya mau bekerja, hitung-hitung mengobati luka hati anak nya yang masih terus murung memikirkan Nayanika yang benar-benar menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Fiksi RemajaBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...