Istirahat di Rs

551 20 0
                                        

Di pinggir jalan dekat sekolahan, Naya berjalan tertatih di bawa teriknya matahari. Ia menangis sendirian, sakit hatinya bertambah sekarang karena Gema juga percaya omongan Laura padahal mereka sudah biasa bersama tapi seperti nya itu tidak cukup buat Gema paham sifat Naya. Naya terus berjalan entah ia mau kemana, sampai sebuah mobil singgah di dekatnya namun Naya acuhkan dan terus berjalan.

" Naya," panggil seseorang membuat kaki Naya berhenti berjalan.

" Lo mau kemana?" Tanya Aska yang sudah berada di depan Naya bersama Mia sekarang.

Naya segera menghapus air matanya.

" Pulang, aku nggak enak badan," jawab Naya yang masih berusaha menutupi kebenaran.

" Kita antar ya."

" Nggak usah Aska, Mira juga akan datang menjemputku."

" Nay, aku tau kamu belum menghubungi mbak Mira kan?" Tanya Mia pelan dan Naya menatap mata sahabatnya dan langsung meraih badan Mia dan memeluknya.

Naya menangis dalam pelukan Mia membuat Aska mengepalkan tangan nya mengingat perlakuan Gema ke Naya.

" Mia, aku nggak tau salah aku apa sampai Laura memfitnah aku. Aku nggak melakukan hal yang ia tuduhkan dan Gema malah percaya sama Laura," ucap Naya terbata-bata dan pundaknya bergetar menangis dalam pelukan sahabatnya.

" Tenang Naya,kami percaya sama kamu."

" Aku benar sakit hati Mia sama mereka, aku nggak percaya Gema akan terhasut sama Laura."

Aska ikut memeluk 2 gadis itu, memberi kekuatan kepada Naya dengan mengelus pundaknya.

" Kita ke mobil ya Naya, nggak enak di sini nanti jadi tontonan orang banyak."

Mia pun akhirnya merangkul Naya masuk ke dalam mobil lalu Aska pun menyusul masuk. Setelah Naya dan Mia masuk duduk di bangku penumpang kedua, Aska pun menjalankan mobil nya menuju rumah Naya sedangkan Naya bersandar di jendela mobil dengan Mia menggengam tangan nya.

" Aska," panggil Naya pelan.

" Iya."

" Besok kalau kamu ke sekolah tidak usah menghajar Gema atau memberi pelajaran ke Laura ya, lupakan saja apa yang terjadi hari ini," pinta Naya.

" Kenapa Naya? Nggak adil dong, lo di fitnah di depan banyak orang, gue mau nama lo bersih. Biarkan gue dan Mia membantu lo."

" Nggak usah Aska, orang yang membenci kita tidak akan pernah mau mendengar pembelaan kita, sama saja kamu melakukan hal yang sia-sia. Mereka sekali membenci ya tetap membenci dan tidak butuh pembenaran karena mereka akan tetap menolak sebuah fakta itu."

Aska hanya terdiam tidak menanggapi penuturan Naya lagi dan tak terasa mereka pun sampai di rumah Naya.

" Aku mau sendiri ya kali ini," ucap Naya sebelum turun dari mobil Aska.

" Kamu tidak mau kami temani?" Tanya Mia.

Naya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya membuat Aska dan Mia harus menerima keinginan Naya, Naya pun mengucapkan terima kasih terlebih dahulu kemudian keluar dari mobil Aska lalu mobil itu pun meninggalkan kediaman rumah Naya.

" Loh, pulang sama siapa?" Tanya Mira kaget melihat Naya yang sudah pulang.

" Tadi Aska sama Mia yang antar."

" Oh, kirain sama Gema."

" Gema kan punya pacar mbak, kalau di antar aku ya itu ketidaksengajaan. Oh iya aku ke kamar ya."

Mira mengikuti Naya dengan pandangan, sepertinya Naya sedang tidak baik-baik saja apalagi saat membicarakan Gema, nada suaranya terdengar sedih padahal dulu kalau bicara soal Gema pasti dia sangat antusias namun kali ini Naya berbeda membuat Mira curiga namun Mira tetap diamkan dulu, kalau Naya mau cerita pasti dia juga mencarinya.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang