Cerita pengkhiatan

442 17 0
                                    

Hancur nya rumah tangga kedua orang Gema terjadi 2 tahun lalu, tepat saat Gema ingin naik kelas 2 SMA dan tak lama pacar Gema yaitu Viona meninggal juga sehingga saat 2 tahun lalu puncak kehancuran bagi Gema karena secara beruntun di tinggalkan orang tersayang namun beda kasus. Hendra dan Naya masih berada di dalam mobil, Hendra mulai menceritakan penyebab ia berkhianat dan menghancurkan keluarga nya yang sangat harmonis itu dulu sedangkan Naya hanya menyimak saja.

" Dulu sebelum saya menikahi bunda Gema, saya mempunyai 2 orang sahabat yaitu Ratih bundanya Gema dan Winanti istri saya saat ini. Kami dulu bersahabat saat SMA hingga kuliah dan tamat sampai saya mulai bekerja di perusahaan papa saya, papa saya menginginkan saya untuk menikah karena sudah cukup umur tapi posisi saya di situ dulu jomblo sehingga saya kebingungan menuruti keinganan papa saya sampai saya pada akhirnya saya memilih Ratih dan meminta nya untuk menjadi pendamping saya karena memang saya menyukai dia diam-diam sejak kami kuliah karena Ratih itu sangat baik, lemah lembut, penyayang dan keibuan. Tapi saya tidak pernah menyatakan perasaan saya dulu ke dia karena saya tidak mau merusak persahabatan kita tapi karena sudah waktunya dan Ratih saat itu masih sendiri juga makanya saya memberanikan diri dan saya dapat feed back baik,Ratih dan keluarga menerima lamaran saya dan sebelum pernikahan kami berlangsung tiba-tiba Winanti mendadak keluar kota katanya ada panggilan kerja sehingga kami tidak bisa menahan nya untuk menunggu resepsi kami padahal saya mau kita berkumpul bertiga nanti pas saya menikah tapi mau bagaimana lagi Wina tidak bisa di cegah lagi. Pesta pernikahan kami pun berlangsung, kami hidup sangat bahagia dan harmonis sampai Gema hadir melengkapi kebahagiaan kami sampai Gema tumbuh menjadi sosok yang dewasa. Keluarga kami terus di sorot karena keharmonisan kami sejalan dengan bisnis-bisnis saya namun sayang saat Gema SMP Kelas 3 dulu Ratih pernah mengandung lagi namun keguguran sehingga menyebab kan ia harus tutup kandungan karena ada masalah padahal saya masih menginginkan anak apalagi anak perempuan namun Tuhan berkata lain tapi itu bukan masalah bagi saya karena sudah ada Gema di antara kami. Hidup kami terus di liputi kebahagiaan dan dulu Gema sosok yang hangat dan periang namun itu semua terjadi ketika saya mulai menggila. Saat Gema masuk SMA, saya bertemu kembali dengan Wina. Dia kembali ke Jakarta dan sudah bekerja lagi di sini dan dia sudah juga menikah namun pernikahan nya tidak bertahan lama karena di jodohkan. Dia memilih bercerai karena dia tidak bisa menimbulkan rasa cinta untuk mantan suaminya, kami kembali dekat lagi bertiga, Wina selalu datang ke rumah sampai suatu hari Wina mengajak ku bertemu berdua tanpa Ratih dan bilang ke Ratih. Awalnya saya heran dan mau menolak karena merasa tidak pantas saja tapi Wina terus memohon sehingga saya pun menuruti kemauan nya karena saya pikir dia mau curhat. Dia memang curhat soal pernikahan nya dulu sampai dia membuat saya kaget karena dia mengakui perasaan nya ke saya dan menjadikan perasaan nya ke saya salah satu penyebab runtuh nya rumah tangga nya karena ia tidak bisa melupakan saya. Dan ia juga memberi tau alasan ia pindah tiba-tiba dulu karena ia sakit hati saya memilih Ratih di banding dia padahal dia yang terang-terangan memperlihatkan perasaan nya ke saya sedangkan dulu Ratih biasa saja tapi mau bagaimana hati saya memilih Ratih. Saya pun mencoba menjelaskan ke dia namun Wina semakin berani pada saat itu, dia terus membujuk saya untuk menjalin hubungan apalagi dia tau Ratih sudah tidak bisa memiliki anak lagi sehingga dia juga menawarkan anak ke saya yang memang saya masih menginginkan nya. Saya mulai goyah namun masih terus mengingat Gema dan Ratih, setelah itu kami pun pulang dan saya benar tidak memberi tau Ratih tentang pertemuan saya dan Wina. Hari-hari berikut nya Wina terus diam-diam menghubungi saya namun hanya sesekali saya gubris sampai saya di pertemukan lagi sama Wina di kerjaan yang sama dan kami ke Surabaya bersama dalam rangka bekerja dan di sanalah awal kegilaan saya, saya mulai bermain serong dengan Wina dan terus berlanjut sampai menjelang Gema naik kelas Ratih dan Gema memergoki kami bermesraan di kantor karena mereka tiba-tiba datang. Ratih tidak mengamuk di sana, dia hanya diam melihat saya salah tingkah sedangkan Wina hanya diam. Setelah lama diam akhirnya Ratih bersuara dan hanya menanyakan sejak kapan kami bersama dan Wina pun menceritakan semua nya membuat Ratih terus meneteskan air mata sedangkan saya sudah terus memegangi tangan nya takut ia berbuat nekad sedangkan Gema terus menyimak juga namun muka nya sudah merah padam. Setelah Wina menjelaskan semua hubungan kami, Gema langsung meninjuku dan melepas genggaman tangan ku ke bunda nya namun Gema tidak berbuat kasar ke Wina. Gema langsung menarik bundanya keluar dan pergi dan aku langsung menyusul nya ke rumah. Di rumah Ratih kembali bertanya, dia tidak pernah marah, dia tetap tenang dan berbicara lembut ke saya dan itu membuat saya sangat merasa bodoh dan bersalah. Saya pun akhirnya mengakui kesalahan ku dan setelah itu Ratih menangis dalam pelukan Gema. Gema yang memaki-maki saya karena ia tidak menyangka papa nya berbuat Gila tapi saya pada waktu itu tidak tau kenapa langsung saja bilang cerai membuat Ratih dan Gema menatap saya dengan tatapan kehancuran dan air mata berlinang.

" Seperti nya rumah tangga kita tidak akan berhasil lagi ke depan nya jadi sebaiknya kita pisah saja karena kamu juga sudah tau saya punya hubungan dengan Wina dan alasan kami jadi mungkin sampai di sini saja kisah kita," ucap ku saat itu.

Ratih masih terus mencoba memperbaiki hubungan kita walau ia kecewa dan marah, begitu pun dengan Gema yang tidak mau kami berpisah namun entah kenapa waktu itu saya ingin sekali berpisah seakan langsung melupakan kisah kita yang sudah 16 tahun bersama. Saya langsung pergi dari rumah tanpa membawa apapun dan saya masih bisa mendengar tangisan Ratih meraung saat saya berjalan menjauh dan Gema terus memanggilku papa untuk kembali namun saat itu hatiku sangat membatu. Seminggu kemudian saya pun mengajukan perceraian ke pengadilan dan beberapa bulan kemudian kami resmi bercerai saat Gema telah ulangan kenaikan kelas dan setelah semua selesai saya dan Wina menikah namun hanya keluarga yang datang. Saya tidak pernah lagi pulang ke rumah Gema dan Ratih berada namun publik tidak ada yang tau tentang kehancuran rumah tangga saya karena saya menutup mulut mereka semua dengan uang dan beruntung saat itu tidak ada pertemuan yang mengharuskan saya membawa pasangan atau keluarga sehingga saya merasa aman. Seperti Ratih dulu saya dan Wina hidup bahagia namun bulan berganti bulan Wina belum hamil juga padahal dulu alasan saya mau menikah karena Wina menjanjikan anak tapi yang terjadi sampai pernikahan kami setahun Wina belum kunjung hamil padahal kami sering ke dokter. Pertengkaran kami pun sering terjadi di situ dan Wina mulai mencurigai saya main serong lagi dan bahkan Ratih kembali terseret nama nya karena mengira Ratih menggoda saya lagi padahal kami tidak pernah ada komunikasi bahkan sama Gema hanya sesekali saya menghubungi anak saya itu pun selalu terjadi pertengkaran ketika kami berkomunikasi sekalipun saya ke sekolah Gema akan berbicara jika saya yang memanggilnya dan sejak itu saya tau anak saya sudah berubah dingin ke saya bahkan ke orang lain, bahkan ketika saya mencoba dekat lagi dengan Gema ia terus menghindar dan kalau pun kami berbicara pasti pakai otot saat awal-awal perpisahan kami. Namun puncak pertengkaran kami beberapa bulan yang lalu saat saya berkunjung ke rumah Gema untuk pertama kalinya karena memang mencari Ratih karena saya ada pertemuan dan mengharuskan membawa pasangan, saya datang mencari Ratih dan mau minta tolong namun yang ada hanya Gema dan kami kembali bertengkar karena Gema tidak mau saya datang lagi di sana tapi saya terus ngotot mencari Ratih sampai Gema marah dan pergi meninggalkan saya di malam hari tersebut. Dan ke esokan harinya Wina tau saya mencari Ratih dan dia langsung mendatangi Ratih dan kebetulan Ratih sudah di rumah dan ada Gema juga, pertengkaran pun terjadi antara Wina dan Gema, mereka adu argumen sedangkan Ratih hanya diam karena memang ia sangat sabar sekalipun sahabatnya merebut suaminya dulu. Setelah itu saya dan Wina pun terus bertengkar sampai saat ini dan saya juga mulai mencoba memperbaiki hubungan saya sama Gema namun Gema masih terus menghindar dan membatu dengan saya padahal saya sangat merindukan anak saya, satu hal yang bisa saya katakan saya menyesal membuang keluarga saya dulu demi iming-iming keluarga baru ternyata keluarga saya dulu jauh lebih baik. Dan persahabatan belum menjamin kami saling kenal, karena saya baru tau Wina orang nya tempramen, dia sering marah dan membanting barang tapi saya tidak bisa menceraikan nya karena saya tidak mau dia akan menyerang Ratih dan Gema nanti nya karena pasti mereka yang akan mendapat dampak nya juga apalagi Wina memang sudah memutuskan persahabatan nya dengan Ratih sejak ia memberi tau Ratih hubungan kami dulu, memang penyesalan akan selalu datang terlambat. Jadi nak Naya saya mau minta bantuan kamu untuk mendekatkan saya ke Gema lagi karena saya melihat kamu punya pengaruh kuat ke Gema."

Naya sepanjang Hendra bercerita ia terus melap air matanya karena sedih mendengar kisah Gema dan ikut hancur mendengar pengkhianatan pak Hendra.

" Saya tidak tau apakah ini akan berhasil setelah mendengar bagaimana cara bapak menghancurkan hati Gema dan tante Ratih tapi saya akan berusaha membantu pak Hendra sebisa saya tapi saya bukan siapa-siapa Gema jadi saya akan melakukan sebisa saya pak namun hasilnya kembali ke Gema."

" Iya nak Naya, saya juga berusaha sendiri kok untuk dekat dengan Gema apalagi dia sudah kelas 3 SMA sebentar lagi dia akan tamat, saya mau dia mengurus perusahaan karena hanya dia anak satu-satu saya sehingga saya minta tolong untuk di bantu dekat dengan Gema."

" Iya pak."

" Terima kasih sebelumnya nak Naya, kalau kamu berhasil saya akan memberikan apa yang kamu mau, kamu tinggal sebut saja."

" Saya tidak butuh barang pak," ucap Naya tersenyum.

Setelah merasa tak ada yang ingin di bicarakan lagi, Naya pamit dan keluar dari mobil pak Hendra dan kembali ke mobilnya dimana Mira dan Mia menunggunya.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang