Sedikit tau tentang dia

623 26 0
                                    

Entah bagaimana garis akhir dari perjalanan setiap manusia ,berakhir bahagia atau menyedihkan tapi yang pasti semua akan kembali ke sang pencipta pada akhir kehidupan mereka. Lakukan lah yang terbaik saat ini, raih apa yang bisa kau raih dan tinggalkan apa yang membuatmu merasa tak nyaman, ketenangan hati jauh lebih utama saat ini. Hidup bukan tentang perlombaan siapa yang akan lebih dulu berada di garis finish, tapi hidup lebih ke bagaimana proses kita mencapai garis finish itu.

Duduk diam di atas jok motor pria yang sudah mencuri hatinya itu membuat Naya senyum-senyum sendiri, ia tidak menyangka liburannya ke Bandung akan membuat ia di pertemukan kembali oleh Gema. Seakan semesta selalu menggiring mereka untuk selalu berada di titik pertemuan tapi entah bagaimana akhirnya dengan Gema nantinya Naya tidak mau berpikir jauh ke depan. Bisa dekat dengan Gema tanpa ada gangguan seperti ini saja Naya sudah sangat senang dan Naya merasa tingkat persentase hidupnya meningkat 50 persen dari biasanya. Naya sadar kadang kita di pertemukan oleh seseorang bukan untuk menemani kita sampai akhir cerita, kadang mereka datang hanya untuk sekedar menemani kita membuat cerita di hidup kita.

Motor besar itu melaju pelan dalam keheningan di mana 2 orang itu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing hingga ia sampai pada sebuah Villa minimalis,Naya turun dari motor besar itu seiring berlarinya 3 orang menuju ke dirinya.

" Naya," panggil 3 orang itu di saat motor besar itu sampai di halaman Villa dan 3 orang itu pun berlari ke arah orang yang baru saja datang tepat setengah 12 malam.

" Kamu dari mana saja? Kami semua sibuk nyariin kamu."

Naya langsung memeluk Mira erat.

" Maafin Naya ya mbak Mir, yang buat kalian khawatir. Maafin Naya yang selalu buat kalian repot."

Mira melepas pelan pelukan anak gadis yang sudah ia anggap adik sendiri itu dan ia tatap kedua bola mata tajamnya yang menyiratkan luka mendalam.

" Jangan katakan seperti itu Naya, mbak tidak pernah merasa kamu repotkan. Mbak menjaga kamu bukan semata-mata perintah dari nyonya dan tuan tapi mbak tulus menyayangi kamu seperti keluarga sendiri, sejak kamu SMP mbak sudah jaga kamu jadi mbak sudah sangat sayang sama kamu, mbak tidak mau kamu kenapa-kenapa, mbak khawatir sama kamu apalagi kamu pergi sendirian di malam hari, mbak mohon jangan seperti itu lagi ya, mbak tidak mau menyesal untuk kedua kalinya saat mbak menemukan kamu dalam keadaan tidak sadarkan diri lagi." Mira mengucapkan kalimat panjang itu dengan lembut sambil memegang kedua pundak Naya sedangkan Mia,Gema dan mbok Darmi hanya menyaksikan dalam diam.

Naya kembali memeluk Mira dan ia pun kembali terisak, Mira mengelus surai hitam milik Naya dengan pelan.

" Jangan nangis lagi, ayo kita masuk ke dalam, ini sudah sangat larut dan mbak masih banyak pertanyaan untuk kamu dan Gema."

Mereka bertiga pun masuk ke dalam Villa dengan Gema yang mengikut setelah di perintahkan oleh Mita untuk mampir sejenak.

Mereka bertiga duduk di sofa dekat kolam renang sedangkan mbok Darmi ke dapur bikin teh untuk Gema.

" Kenapa kalian bisa pulang bersama?" Mira mulai mengeluarkan apa yang dari tadi bersarang di pikirannya saat melihat Naya pulang bersama Gema.

Naya melirik Gema, ia takut Gema membocorkan hal bodoh yang ia akan lakukan tadi, ia hanya tidak mau membuat Mira semakin memikirkan Naya.

" Kenapa tidak ada yang menjawab, ada apa ini?"

" Hmm, biar saya yang jawab. Mbak Mir tadi Naya kan keluar mencari angin untuk menenangkan pikiran Naya, mbak Mira tau lah pasti alasan Naya. Naya berjalan hingga tak sadar sudah terlalu jauh dari Villa dan Naya menemukan taman lalu duduk di taman itu sendiri untuk menenangkan diri hingga Naya mau pulang, Gema tiba-tiba lewat entah dari mana dan melihat saya dan jadilah Gema mengantar saya pulang."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang