Mobil yang di kendarai Mira dengan membawa 2 anak remaja akhir itu akhirnya masuk ke pelataran parkiran mall. Setelah Naya membujuk Mira, akhirnya Mira pun luluh juga untuk membawa 2 orang itu ke mall padahal baru beberapa hari mereka dari Mall Bandung, kini mereka ke Mall Jakarta lagi entah apa alasannya itu.
" Sebenarnya kalian mau ngapain di sini huh?" Tanya Mira saat mereka sudah berada di Eskalator menuju lantai 2.
" Ya mau jalan-jalan saja, bosan di rumah mulu tau mbak. Ayo kita ke bagian sepatu, kemarin aku ada lihat sepatu di IG, semoga di mall ini sudah ada yang jual."
Naya menarik tangan Mia dan Mira dan membawanya ke salah satu Store sepatu yang ada di mall itu. Naya meminta Mira dan Mia memilih apapun yang ia mau dan tak lupa Naya juga meminta Mira memilihkan sesuatu untuk mbok Darmi. Mira dan Mia awalnya menolak karena merasa berat tapi Naya ngambek kalau mereka tidak belanja dan akhirnya mereka pun mengalah.
" Bagusan mana, yang warna Grey or Black?" Tanya Naya ke Mia dan Mira memperlihatkan sebuah sepatu Kets yang ia pegang di kedua tangannya.
" Hmmm, bagusan yang Grey deh. Masih Netral kok di pakai di semua Outfit."
" Iya benar kata Mia."
" Ya udah deh, kalian sudah pilih?"
Mia dan Mira pun mengangguk lalu ke Kasir untuk membayar belanjaan mereka.
" Kemana lagi ya kita?"
" Ingat Nay, jangan sampai kelelahan lagi."
" Siap mbak, ayo dong ide kemana lagi kita?"
" Bagaimana kalau kita Grocery shopping saja? Hmm kayaknya menyenangkan deh milih-milih kebutuhan gitu lalu di simpan ke keranjang soalnya aku belum pernah belanja yang banyak gitu."
" Boleh tapi telfon mbok Darmi dulu ya soalnya yang tau apa yang kurang di rumah ya mbok Darmi."
Naya lalu mengangguk, saat menunggu Mira menelpon mbok Darmi. Handphone Naya juga berdering dan nama Mama nya yang tertera di monitor Hp, segera Naya mengangkatnya karena sejujurnya ia sudah rindu dan kebetulan sekali mamanya telfon duluan.
" Hallo ma."
" Hallo Nay, kamu dimana?"
" Di Mall. Kenapa?"
" Kamu nggak sekolah Nay?"
" Sekolah ma tapi tadi di pulangkan cepat karena guru pada rapat."
" Oh kirain kamu sudah belajar bolos."
" Ya nggak lah ma, tapi Naya udah bolos sekali, maaf ya ma." Namun kalimat akhirnya hanya dalam hati Naya karena ia tidak berani berkata jujur ke mamanya, bisa jadi dendeng dia kalau ketahuan bohong.
" Bagus lah, sekolah yang rajin biar tamat sekolah kamu dapat nilai yang bagus dan bisa jadi Dokter."
" Iya ma."
" Oh iya mama cuman mau bilang, barusan mama sudah Transferkan kamu uang lagi. "
" Serius? Naya masih ada uang kok bulan lalu."
" Ya nggak apa-apa, kamu tabung saja atau kamu pakai apa gitu sama Mira dan sahabat kamu itu." Naya tersenyum mendengar perkataan mamanya.
" Makasi ya Ma. Terus mama kapan pulang?"
" Belum tau, ini papa sama mama baru saja tiba di Malaysia, apa ada Meeting."
" Hmm ya udah deh, bye ma." Tiba-tiba mood Naya turun lagi mendengar papanya di luar negeri lagi.
Memang ini bukan kali pertamanya bagi Naya tapi Naya masih belum benar-benar bisa terbiasa tanpa mama papa nya toh bagaimana pun seorang anak akan selalu tetap butuh orang tuanya untuk berada di sampingnya sekalipun mereka selalu di beri segepok uang karena kasih sayang kedua orang tua tak bisa di ganti dengan materi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...