Malam harinya Mia dan Naya berbincang santai di dalam kamar rawat Naya karena sejak sore Naya sudah bangun dan senang sekali mengetahui Mia sudah datang dan Mia akan menginap membuat ia punya teman cerita.
"Nay tadi pak guru kasih tugas Biologi mencari tumbuhan laut dan kita berpasang-pasangan. Aku sama Vadi dan kamu sama Gema. "
" What, kamu serius Mi aku sekelompok sama Gema? " tanya Naya antusias mendengar ia berpasangan dengan Gema.
" Iya, tadi Gema juga mencari kamu karena katanya mau kerja tugas. "
" Aduhh Mia kamu tau ini kabar menyenangkan, aku harus ke sekolah hari senin nanti, kapan tugasnya di kumpul? "
" Sabtu depan, tapi tidak bisa begitu ya Nay. Jangan pulang dulu sebelum dokter mengizinkan, memang nya kamu mau drop lagi? "
" Ya tidak lah tapi aku sudah tidak sabar untuk ketemu Gema dan kerja tugas bersama. "
" Hmm Nay, ingat kamu masuk rumah sakit begini karena siapa? karena Gema Nay. Kamu sudah 2 kali sakit dan itu semua karena Gema, kamu mau Laura bertingkah lebih dari ini? "
" Tenang Mia, aku tau kamu khawatir sama aku tapi kamu tau Mia salah satu kebahagiaan ku setelah menemukan sahabat seperti kamu yaitu melihat wajah Gema. Aku tidak tau tapi hanya melihat wajah Gema aku merasa kuat dan sembuh Mi, jadi izinkan aku berjuang sekali lagi untuk bisa dekat selalu dengan Gema demi kesembuhanku, " pinta Naya dengan muka melasnya dan mau tidak mau Mia pun hanya mengangguk pasrah.
Walau sejujurnya Mia khawatir karena ia lebih dulu mengenal Gema dan tak ada seorang pun yang bisa meluluhkan perasaan Gema even itu Laura karena sampai sekarang mereka juga belum berpacaran, dan itu berarti Laura pun belum bisa meluluhkan hati seorang Gema.
" Mbak Mira tolong tanyakan ke dokter Riko, apa boleh aku sudah pulang besok? aku harus ke sekolah hari senin, ada tugas yang menungguku, " pinta Naya saat Mira dan mbok Darmi sudah masuk kembali ke ruang rawat Naya setelah dari membeli pesanan Naya yaitu buah anggur.
" Memangnya tugas itu sangat penting? " tanya Mira karena ia heran kenapa Naya tiba-tiba ingin minta pulang padahal ia masih harus kontrol.
" Sangat penting, ini demi keberlangsungan hidup aku mbak Mir. "
Naya menjawabnya dengan sangat yakin membuat Mia geleng-geleng kepala." Ya sudah, saya hubungi dokter Riko dulu. "
Naya pun tersenyum penuh semangat.
*****
" Kamu mau kemana bang? "
" Mau keluar cari angin. "
" Bunda mau bicara dulu, abang masih ada waktu kan?" tanya bundanya saat Gema ingin membuka pintu rumahnya.
Gema diam dan tak jadi membuka pintu rumahnya.
" Duduk dulu yuk, lebih enak bicara dalam posisi duduk," ajak bundanya menarik lengan Gema dengan pelan dan Gema pun hanya menurut saja untuk duduk di sofa.
" Lihat bunda bang, abang marah sama bunda?" tanya bundanya pelan saat Gema mulai menatap bundanya.
Gema menggeleng pelan menatap lekat mata wanita yang ia cintai ini.
" Terus kenapa abang cuek ke bunda, setelah perbincangan kita tadi sore?"
" Bunda tau, abang tidak bisa marah sama bunda. Bunda adalah wanita sekaligus orang yang paling berharga di hidup abang. Abang diam bukan karena marah tapi abang hanya kecewa tapi bukan sama bunda tapi sama keadaan dan orang itu. kenapa kita harus berada dalam keadaan seperti ini bund? kenapa orang itu tega menyeret kita ke dalam situasi kacau seperti ini? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...