Rawat jalan

444 18 0
                                    

Gema berdiri di belakang Naya sambil memegang pegangan kursi roda Naya sedangkan Naya melihat senja yang mulai bermunculan di cakrawala. Naya menutup matanya, mendongak kan sedikit wajahnya dan Naya merilekskan perasaan nya sejenak lalu membuka kembali matanya menyaksikan keindahan senja di sore hari.

" Indah sekali, aku berharap bisa menyaksikan terus keindahan seperti ini,"ucap Naya.

" Nikmati saja selagi senja belum menghilang."

" Gema terima kasih ya sudah membawa aku keluar jalan-jalan dan malah menemukan pemandangan yang seperti ini."

" Hmm. Bagaimana sudah agak baikan perasaan lo?" Naya mengangguk.

" Sudah lebih baik di banding tadi saat kamu pertama datang. Mungkin tadi aku lagi sensitif makanya nangis padahal kan aku sudah terbiasa tanpa mereka. Kehadiran mereka di sisi ku sudah tidak perlu aku pertanyakan lagi tapi ya di sisi lain sebagai anak aku pasti merindukan orang tua ku tapi ya mau bagaimana mereka perlu bekerja untuk membiayai pengobatan aku yang tak sedikit dan beruntung karena mereka bekerja jadi aku masih bisa mendapatkan pengobatan yang terbaik."

" Lo jangan pikirkan hal yang buat lo sedih lagi."

" Jadi apakah aku harus berhenti juga memikirkan mu Gema? Karena kamu salah satu sumber kesedihan ku,"batin Naya tapi ia tetap mengangguk dan tersenyum menatap Gema yang masih berdiri di belakang nya.

" Gema, jika suatu saat nanti aku kembali ke sang pencipta, hidup lah dengan damai dan tenang. Lupakan dan berdamai lah dengan hal yang buat kamu sakit termasuk berbaikan dengan papa mu. Aku memang tidak tau bagaimana kisah kalian tapi semua nya akan lebih baik jika kita bisa berdamai dengan keadaan karena hidup akan terus berjalan."

Gema hanya diam, tidak menjawab perkataan Naya kemudian suasana pun hening, mereka hanya fokus menyaksikan senja yang pelan-pelan mulai menghilang dari cakrawala dan akan berganti gelap, setelah gelap datang barulah Gema mengantarkan Naya ke kamar rawat nya di mana Mira, Mia dan mbok Darmi berada setelah itu Gema pun pamit pulang karena sudah malam. Mira menawari nya makan malam bersama di rumah sakit namun Gema menolak karena lagi ada urusan dan setelah itu Gema pun meninggalkan rumah sakit.

Gema buru-buru pulang karena ia mendapat pesan dari Eric kalau ada yang mengajak ia tanding balapan lagi nanti sehingga Gema harus segera pulang mempersiapkan untuk balap nanti. Gema langsung ke basecamp nya setelah pulang dari rumah sakit tadi dan setelah itu mereka bersama-sama ke arena balapan dan melakukan balapan liar dan seperti biasa Gema lagi-lagi memenangkan pertandingan dan hadiah nya uang 100 juta. Daredevil malam ini kembali berpesta di basecamp karena Eric juga ikut tanding balap dan ia juga menang dan mendapatkan uang 50 juta hasil taruhan balap.

*****

Ke esokan harinya dokter Riko mengunjungi kamar Naya di pagi hari, dokter Riko melalukan serangkaian pemeriksaan dan ternyata keadaan Naya sudah lebih baik jadi dokter Riko memperbolehkan Naya pulang dan melalukan rawat jalan saja seperti biasa. Naya senang akhirnya setelah beberapa hari di rawat, akhirnya ia akan kembali ke rumah nya lagi, kamar yang sudah sangat ia rindukan. Setelah semua beres Naya dan yang lain pun pulang ke rumah dan Mia akan kembali menginap di rumah Naya setelah Naya memintakan izin Mia ke bu panti dan dengan baik hati bu panti memperbolehkan Mia menginap menemani Naya karena bu panti juga sudah tau sakit Naya.

Hal yang pertama kali Naya lakukan setelah pulang ke rumah adalah rebahan di kamarnya, ia melepas kangen dengan kamarnya yang beberapa hari ia tinggalkan. Mia hanya tersenyum melihat tingkah Naya yang berguling-guling di atas tempat tidur tersebut dan setelah itu Naya tiba-tiba kangen ke mini market untuk jajan sehingga Mia pun menemani Naya ke mini market bersama Mira. Naya membeli banyak yogurt dan buah-buahan karena stock di rumahnya memang sudah menipis sedangkan Mia membeli cemilan yang lain. Saat Naya asik mengambil buah, seseorang tidak sengaja menabrak punggungnya dari belakang membuat ia sedikit meringis kesakitan, Naya pun balik badan untuk melihat siapa orang yang menabrak nya dan Naya terkejut di saat sudah balik badan.

" Maaf Nak, saya tidak sengaja."

" Iya pak tidak apa-apa," ucap Naya tersenyum.

Pria itu pun bersiap pergi namun kembali menatap Naya membuat Naya bingung.

" Ada apa pak?"

" Seperti nya kamu tidak asing di mata saya." Naya tersenyum.

" Saya salah satu siswi di SMA Adhitama pak, mungkin kalau bapak berkunjung ke sekolah pernah melihat saya," ucap Naya ke Hendra.

" Oh iya, mungkin. Ah tapi tunggu, kamu kenal Gema?"

" Iya, kami teman kelas pak."

" Tapi saya merasa kamu bukan sekedar teman kelas, dimana ya saya pernah melihat kamu bersama Gema," ucap Hendra yang lagi berpikir keras.

" Ah saya ingat, kamu gadis yang anak saya tarik waktu lalu saat ia berbicara dengan saya kan?" Naya tersenyum malu.

" Kamu berpacaran sama anak saya?"

" Tidak pak, tapi mau," ucap Naya dalam hati di akhir kalimatnya.

" Boleh kita bicara sebentar kalau kamu tidak buru-buru?" Naya pun mengiakan namun sebelum ikut dengan Hendra ke mobil nya, ia izin dulu ke Mia dan Mira kalau ia tidak sengaja bertemu papa Gema dan mau mengajak ia berbicara.

" Begini Naya, saya melihat kamu bukan hanya sekedar teman kelas anak saya terlepas bagaimana status kamu dengan nya tapi saya merasa kamu bisa menolong saya apalagi kamu satu-satunya gadis yang saya lihat bisa dekat dengan anak saya, bahkan saat menjemput Gema di kantor polisi kamu juga hadir jadi kamu seperti nya penting bagi anak saya. "

" Kami hanya berteman pak tapi soal  menolong, bagaimana maksud bapak?"

" Saya tau kamu pasti tau bagaimana hubungan saya dan Gema kan?" Naya mengangguk ragu.

" Gema pernah bercerita?"

" Tidak, Gema jarang mengungkit masalah pribadi nya pak. Dia orang nya tertutup tapi saya tau hanya dari beberapa momen tak sengaja antara saya dan Gema. Kadang saya juga ke rumah bu Ratih tapi anda tidak pernah berada di sana pak jadi saya bisa sedikit simpulkan bagaimana hubungan kalian dan seperti yang saya katakan tadi ada momen-momen yang tak di sengaja buat saya bertemu Gema dan sedikit masuk ke dalam cerita kalian walau saya tidak tau jelas bagaimana kisah kalian pak."

" Ini salah saya, saya sendiri yang buat semua berantakan. Saya yang buat Gema menjadi seperti sekarang ini tapi saya mau menebus semuanya tapi tidak tau caranya karena Gema selalu menghindari saya, kamu bisa bantu saya nak Naya?"

Naya terdiam, ia tidak tau harus bicara apa karena ia saja orang lain bagi keluarga mereka.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang