Mira mulai menceritakan awal Naya terkena penyakit mematikan ini, dulu Naya sering mimisan saat SMA kelas 2 tepatnya ketika Naya sudah kembali ke Indonesia lagi. Tiba-tiba Naya mimisan lagi entah apa penyebab nya dan Mira kira karena kepanasan jadi ia acuhkan setelah membersihkan mimisan Naya. Semakin lama Naya semakin sering mimisan dan Naya juga mengeluh badan nya ngilu-ngilu meski sudah beristirahat dan sampai hari dimana setelah Ulangan kenaikan kelas Naya drop, ia demam,menggigil, muntah sampai muncul memar di lengan Naya sehingga Mira dan mbok Darmi melarikan Naya ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan karena demam nya terlalu tinggi.
Langkah awal yang dokter lakukan setelah Naya sampai di rumah sakit adalah menanyakan gejala yang Naya rasakan, berapa lama gejala tersebut dialami, serta kondisi medis Naya secara keseluruhan.
Setelah itu dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda lainnya, seperti kulit yang pucat, pembengkakan pada kelenjar getah bening, atau pembesaran hati dan limpa karena dokter mencurigai Naya memiliki leukemia, sehingga akan menjalani serangkaian pemeriksaan atau tes. Pertama Dokter akan melakukan pemeriksaan darah Tes darah yang umumnya dilakukan, yaitu hitung darah lengkap atau complete blood count (CBC). Tes ini untuk menunjukkan kondisi secara detail tentang sel darah yang Naya miliki. Karena menurut dokter jika terkena kanker sel darah putih umumnya memiliki jumlah sel darah merah dan trombosit yang lebih rendah dan sel darah putih yang lebih banyak. Setelah itu melakukan tes sumsum tulang belakang dimana tes atau biopsi atau aspirasi sumsum tulang dilakukan dengan mengambil sampel sel sumsum tulang dari tulang pinggul Naya menggunakan jarum tipis yang panjang. Sampel itu kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa apakah terdapat sel kanker di dalamnya. Dan terakhir dokter melakukan tes pencitraan karena dua tes yang di lakukan di awal merupakan pemeriksaan leukemia yang utama. Namun, dokter juga meminta Naya melakukan tes pencitraan, yaitu rontgen dada, CT scan, atau MRI, sebagai pemeriksaan penunjang, karena Naya memiliki gejala yang terkait dengan komplikasi leukemia.Setelah hasilnya keluar setelah di lakukan berbagai serangkaian pemeriksaan, Naya di nyatakan positif kanker Darah dan baik nya masih Stadium 0 sehingga masih bisa segera di obati secepat mungkin dan bagi pasien yang masih di stadium 0 mereka memiliki tingkat sel darah putih yang tinggi, tetapi tidak memiliki gejala fisik tertentu.
Mira, Mbok Darmi bahkan Naya sangat syok dan tidak menyangka kalau Naya akan terkena penyakit itu padahal selama ini pola hidup Naya tidak buruk namun mungkin ini sudah takdir Naya karena menurut dokter belum ada yang bisa mengetahui lebih jelas apa penyebab terjadinya kanker darah putih tersebut. Naya awalnya sangat terpuruk setelah mengetahui kabar tersebut sampai dokter meminta pengobatan apa yang ia inginkan Naya tidak menjawab, ia hanya diam melamun. Dokter pun meminta Mira menenangkan Naya dulu baru lah Naya mulai berpikir jernih dan melawan rasa kagetnya dan kembali meminta dokter menemuinya di ruang rawat nya. Naya pun akhir nya memilih pengobatan dengan cara ImunoTerapi. Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker dan Naya terus melakukan itu dari awal terkena kanker sampai saat ini kanker nya naik ke stadium 2 dan Naya semakin drop.Gema,Vadi bahkan Mia yang baru pertama kali mendengar cerita awal Naya terkena kanker hanya diam tidak tau mau bicara apa karena mereka tidak menyangka Naya sekuat itu melawan penyakitnya, ia tidak meraung-raung menangis tapi hanya diam saja.
" Gue nggak nyangka Naya setegar itu, tapi mbak dari cerita yang gue dengar, kok mbak tidak pernah menyebut orang tua Naya, mereka kemana?"
Mira menatap sejenak Gema dan Mia.
" Orang tua Naya terlalu sibuk sehingga mereka tidak punya waktu menemani anaknya berobat sampai saat ini mereka tidak pernah menemani Naya kontrol atau menjenguk Naya kalau lagi sakit."
" Hah? Mereka memang nggak tau kondisi Naya?"
" Tau, 2 tahun lalu setelah Naya keluar rumah sakit orang tua nya pulang di rumah dan Naya langsung memberi tau dan memperlihatkan rekam medis Naya dan mereka hanya meminta Naya berobat agar Naya tidak meropotkan diri nya yang bekerja."
" Astaga, frikk mereka ya. Mana ada sih orang tua yang seperti itu."
" 2 tahun lalu awal kehancuran hidup Naya karena setelah di vonis terkena kanker, orang tua nya semakin menjauh dan jarang pulang sehingga Naya melewati ini semua hanya dengan saya dan mbok Darmi dan itu membuat Naya dulu semakin drop karena ia stress sedangkan dokter menyarankan Naya untuk mengontrol pola hidup dan pikiran nya sampai beberapa bulan lalu Naya di pindahkan ke Jakarta karena dulu Naya tinggal di Surabaya. Hidup nya mulai berubah apalagi semenjak mengenal Gema, Naya semakin memiliki gairah hidup dan semakin kuat untuk sembuh apalagi Naya memiliki dokter yang hebat di sini dan Naya juga akhirnya memiliki sahabat seperti Mia tapi begitu kanker terus menyebar."
Mia tidak bisa membendung air matanya, Mia menangis mendengar kisah hidup Naya yang memprihatinkan.
" Kok tega ya orang tua Naya tidak menemani anaknya di masa masa sulit Naya seperti ini."
" Ya karena mereka hanya memikirkan uang, uang dan uang, setelah mengirimkan Naya uang pengobatan dan memberikan dokter terbaik untuk Naya, mereka merasa sudah selesai tugas nya. Saya bercerita ke kalian karena saya percaya kalian baik sama Naya dan bisa menjaga Naya di sekolahan karena saya tidak bisa terus menjaga Naya kalau ia berada di sekolahan."
" Iya pasti mbak, Naya itu orang baik dan ceria kami pasti menjaga nya. Kalau boleh tau apa dokter pernah bilang sisa usia Naya?"
" Hmm sisa 5 tahun lagi, Naya di minta melakukan kemo tapi Naya menolak dan tetap bertahan dengan pengobatan nya saat ini sedangkan kanker nya terus menyebar."
Mereka semua terdiam setelah mendengar ucapan Mira, Gema sedari tadi hanya diam sepanjang Mira bercerita, hanya Vadi yang selalu bertanya.
" Mir, Mira," teriak mbok Darmi tiba-tiba yang berada di dekat Naya membuat Mira segera mendatangi mbok Darmi di susul Mia, Vadi dan Gema.
" Ada apa mbok?"
" Itu tadi tangan non Naya bergerak."
" Nay, kamu sudah sadar? Hei, ini mbak. Coba kamu buka mata dan lihat siapa yang ada di sini," ucap Mira memegang puncak kepala Naya.
Naya pelan-pelan membuka matanya dan melihat ada Mira, Mia,mbok Darmi,Vadi dan juga Gema membuat Naya tersenyum tipis.
" Haaauuss," ucap Naya pelan dan Mira segera mengambilkan Naya minum dan membantu Naya untuk minum.
" Apa yang lo rasain Naya?" Tanya Vadi dan Naya hanya menggelengkan kepalanya.
" Sepertinya Naya belum bisa terlalu berbicara dan masih lemah, jadi kamu istirahat dulu ya."
Mereka pun kembali ke sofa dan hanya mbok Darmi yang duduk menemani Naya di dekat ranjang setelah itu Mira memesan makanan untuk makan malam dan setelah itu mereka makan malam bersama di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...