Tawuran

591 28 2
                                    

Sekitar sejaman menyapu taman belakang yang cukup luas itu, di tambah banyak dedaunan karena beberapa pohon tumbuh besar akhirnya sekarang tugas Naya dan Gema hanya membuang sampah yang tak jauh dari taman itu sebagai tempat pembuangan sampah mereka. Menggunakan tempat sampah yang cukup besar, Naya sedikit kesulitan mengangkat tempat sampah itu untuk ia bawa ke pembuangan, namun tak di sangka Gema datang memegang sebelah tempat sampah yang Naya bawa sehingga mereka berdua pun bersama mengangkut tempat sampah itu.

" Sepertinya tidak akan lama lagi ada yang akan mencair tapi bukan es ," celetuk Leo dari Rooftop.

Selama membuang sampah bersama, mereka berdua masih setia dalam keterdiamannya hingga sampah itu habis  dan Naya memilih istirahat di bawa sebuah pohon yang rindang untuk melepas penatnya apalagi matahari begitu terik menyinari mereka. Gema pergi meninggalkan Naya begitu saja membuat Naya menatap punggung tegap itu semakin jauh meninggalkannya.

" Bahkan Gema tidak mau berlama-lama bersama ku, sebegitu bencinya kah ia sama aku? Terus untuk apa semua perlakuan baik ia kemarin kepadaku? Apa itu cuman sebagai tanggung jawabnya karena membawa ku pergi? Lebih baik kamu jahat seterusnya saja Gema agar aku sadar kalau tidak ada cela sama sekali untuk ku di hatimu dari pada kamu harus berbuat baik dan membuat aku merasa sedikit ada harapan sama kamu, rasanya sakit sekali setelah di angkat tinggi lalu di hempaskan lagi begitu saja," gumam Naya.

Naya pun berdiri memperbaiki letak sapu dan tempat sampah yang ia pakai tadi bersama Gema, Naya membawanya ke tempat semula sampai seseorang menegurnya.

" Kenapa lo kerja lagi? Ini sudah bersih," ucap Gema yang tiba-tiba sudah berada di dekat Naya.

" Saya cuman memperbaiki ini," jawab Naya yang membuat Gema menaikan sebelah alisnya.

Sepertinya Naya berbeda kali ini.

" Udah lo istirahat saja," Gema lagi-lagi menyuruh Naya untuk beristirahat namun Naya menulikan kupingnya membuat Gema entah kenapa merasa Geram dan menyentak lengan Naya membuat Naya meringis.

" Makanya kalau lo di bilangin, dengar."

" Apasih Gema, kok kamu malah marah-marah ke saya?" Tanya Naya heran karena entah angin apa, Gema tiba-tiba marah dan Gema pun sebenarnya juga heran kenapa ia harus kesal ke Naya padahal bukannya ini yang Gema inginkan tidak di recoki lagi sama Naya?

" Nggak usah banyak bacot, istirahat." Gema menarik lengan baju Naya dan membawa nya ke bawah pohon yang Naya duduki tadi.

Gema menyerahkan sebotol air mineral dingin ke Naya dan Naya pun mengambil pemberian Gema itu dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Di temani semilir angin, Naya dan Gema istirahat di bawa pohon dengan meminum air mineral tersebut.
Saat mereka berdua istirahat dalam diam, tiba-tiba inti daredevil datang meneriaki Gema membuat Gema sontak berdiri menyambut kedatangan sahabat-sahabat.

Vadi membisikan sesuatu ke telinga Gema membuat raut wajah Gema langsung berubah memerah dan mengeluarkan umpatan kasar.

" Leo, Fandi, kumpulkan anak-anak yang lain segera dan langsung sebar di keliling sekolahan , Eric, Vadi ke ruang guru dan beri tau untuk mereka untuk tetap di ruangan, jangan ada yang keluar ruangan dan ingat segera buat pengumuman di ruang informasi. Cepat, sebelum mereka sampai, dan setelah itu tunggu gue di gerbang utama," perintah Gema dengan tegas lalu mereka semua pergi dan berpencar membuat Naya langsung berdiri karena bingung tidak tau apa yang terjadi.

" Ada apa Gema?"

" Lo nggak usah tau, ayo cepat gue antar ke kelas."

Tanpa tau apa yang terjadi, Naya menurut saja bersama Gema lari kembali ke kelas dan saat sudah di tangga lantai 3 menuju kelasnya suara Vadi sudah menggema dari microphone untuk meminta murid-murid khususnya yang perempuan untuk tetap tinggal di dalam ruangan karena sekolahnya akan di serang oleh anak sekolahan lain dan semua siswi pun langsung heboh karena ketakutan. Naya yang mendengar ucapan Vadi langsung terhenti di tangga membuat Gema menatapnya.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang