Pelajaran olahraga

494 19 0
                                    

Tepat jam 10 malam, Vadi dll sudah berada di kamar hotel tempat Gema berada. Saat Vadi sampai, Gema berada di balkon kamar sambil mengepulkan asap putih yang keluar dari mulutnya dan Vadi tidak butuh di buka kan pintu karena ia pegang kunci yang satu karena ia sudah datang di sini cuman keluar jam 7 tadi dan baru balik lagi. Leo dan Fandi langsung merebahkan badan nya di atas kasur, sedangkan Eric duduk di sofa dan Vadi menghampiri Gema.

" Kenapa lo?" Tanya Vadi saat sudah sampai di dekat Gema yang sedang duduk di kursi.

" Gimana penyelidikan lo?" Bukannya menjawab, malah Gema balik bertanya.

" Aman, kita sudah punya banyak bukti di tambah sama rekaman cctv dari anak buah lo."

Gema hanya mengangguk paham.

" Lo kenapa? Ada yang ganggu pikiran lo?" Vadi kembali bertanya ke sahabatnya karena dari raut wajah nya saja Vadi bisa tau kalau ada yang mengganggu benak Gema.

" Kok lo nanya gitu?"

" Kita bukan sahabatan 1 atau 2 tahun saja lo, jadi kalau ada yang lain dari diri lo, gue jelas tau lah."

" Lo kek dukun saja. Hmm gue ketemu bokap di bawah sama istrinya."

" Serius? Jadi lo baku adu lagi sama tante Wina?" Gema hanya mengangguk membenarkan.

" Pasti di kalah telak lagi kan? Dan mukanya pasti merah padam lagi."

Gema lagi-lagi mengangguk.

" Emang wajar, orang dia salah kok tapi nggak mau di salahkan. Nggak usah di pikirin lah, yang terpenting lo bahagia kan saja bunda. Orang-orang yang menyianyiakan hidup kita tidak patut untuk di pusingkan, kita hanya butuh memikirkan orang-orang yang peduli dengan hidup kita."

" Tapi gue nggak mikirin soal itu."

" Terus apa lagi? Pacar lo?" Gema menggelengkan kepalanya.

" Naya tau soal bokap."

" Naya siapa?"

" Nayanika."

" Kok bisa? Lo curhat?"

" Mana ada gue curhat, dia juga kebetulan ada di hotel ini dan saat gue berantem tadi nggak sengaja ia lewat dan lihat kejadian di halaman hotel.",

" Lo sih ngapain cekcok di halaman hotel, kan itu tempat umum."

" Ya mana gue tau kalau gue ketemu sama mereka di sana dan kebetulan juga Naya ada di sana jadilah ia lihat dan dengar."

" Jadi lo khawatir Naya bocorin rahasia lo?" Gema mengangguk.

" Tapi sepertinya Naya bukan tipe cewek yang bermulut ember apalagi dia suka sama lo jadi pasti ia jaga rahasia lo. Btw Naya nginap di kamar berapa?"

" Emang kenapa? Lo mau nyamperin dia? Jangan macam-macam lo," ucap Gema dengan nada mengancam.

" Selow bro, gue cuman tanya kok. Tapi kalau ada kesempatan bisa lah," ucap Vadi lalu tertawa membuat Gema menyikut perutnya membuat Vadi meringis.

" He, jadi nggak sih bahas soal Wildan? Kalau nggak gue ke pub nih, mumpung malam minggu," teriak Leo dari atas kasur untuk Vadi dan Gema.

Gema dan Vadi pun akhirnya memutuskan masuk dan bergabung di dalam ruangan. Mereka duduk melantai dan berbentuk lingkaran lalu mereka pun menyusun rencana untuk menangkap pelaku pengroyokan Wildan yang merupakan suruhan dari Thee Black, anak buah Fredy. Mereka akan menyusun strategi yang baik dan mulus agar Fredy dkk tidak curiga soal rencana mereka sehingga memudahkan mereka menangkap pelaku yang berjumlah 4 orang. Gema sudah tau identitas pelaku namun Gema masih butuh waktu untuk menangkap mereka apalagi ia punya rencana untuk mereka sehingga Gema memilih ke hotel untuk membicarakan hal rahasia ini agar tidak di ketahui orang banyak karena mereka tidak akan berpikir Gema berada di sini.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang