Hari ke empat Naya berada di rumah sakit dan Naya sudah bersiap-siap pulang pagi ini setelah merasa sudah cukup waktunya istirahat, Naya pun di izinkan pulang sama dokter Riko asal ia menjaga kondisi nya.
" Naya," panggil dokter Riko saat ia tiba-tiba masuk ke dalam ruang inap Naya.
" Dokter, ada apa?"
" Nggak, saya cuman mau lihat kamu pergi saja karena saya bel visit makanya saya ke sini dulu. Kamu beneran sudah merasa fit kan?" Tanya Dokter Riko memastikan lagi ke pasien bandel nya itu.
" Astaga dokter, iya aku baik-baik saja. Kemarin-kemarin kan juga begitu, aku di rawat inap kan karena melakukan Imunoterapi saja."
" Iya tapi saya khawatir Naya, kamu serius tidak mau melakukan Kemoterapi saja? Sel kanker mu mulai semakin menyebar lo." Naya tersenyum dan duduk di atas ranjang menatap dokter Riko.
" Nggak dok, aku Imunoterapi saja. Bagaimana pun nanti hasil akhirnya aku sudah ikhlas dan aku percaya sama dokter akan melakukan yang terbaik untuk ku."
Senyum itu terus melekat di wajah Naya dan itu membuat Mira dan mbok Darmi bahkan dokter Riko merasakan sesak, gadis ini sangat berpikiran positif dan tidak mau terlihat sedih sama sekali.
" Baiklah, saya pasti akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan kamu asal kamu semangat terus dan perbaiki pola hidup kamu."
" Siap dok pasti karena di sisa-sisa usia ku ada beberapa yang ingin ku raih dan aku tidak mau menyianyiakan itu entah bagaimana nanti hasil nya."
Dokter Riko pun tersenyum dan menepuk-nepuk pundak Naya dan setelah itu ia pun pamit keluar.
" Kamu serius mau langsung ke sekolah?" Tanya Mira saat melihat Naya sudah menggunakan seragam olaharaga yang ia minta di bawakan semalam.
" Iya mbak, aku kangen sekolah."
" Kamu tidak ingat apa kata dokter Riko barusan?"
" Mbak Mir, aku ke sekolah itu nggak mau jadi kuli loh. Aku cuman duduk-duduk saja kok lihat orang tanding."
" Kenapa nggak istirahat saja sih Nay?"
" Andai Aska nggak tanding hari ini aku juga mau nya di rumah saja mbak tapi kata Mia, Aska selalu nyariin aku dan berharap aku bisa nonton ia tanding hari ini apalagi Aska hari ini melawan kelas aku dan itu lawan nya Gema."
" Jadi sebenarnya kamu mau dukung siapa? Aska atau kelas kamu?"
" Siapa yang menang mbak," jawab Naya cengengesan membuat Mira dan mbok Darmi geleng-geleng kepala.
Setelah itu tiga orang itu pun meninggalkan ruang rawat inap Naya yang beberapa hari ini ia tinggali dan menuju sekolahan Naya.
Berhubung sekolahan sudah tidak belajar lagi karena sudah menyelesaikan UAS, pintu gerbang pun sudah tidak di kunci lagi dan murid bisa bebas datang jam berapa saja karena hanya Porseni yang berlangsung di sekolahan mereka dan itu membuat Naya bersyukur karena Naya datang pukul 10 karena terjebak macet tadi sekitar setengah jam an. Naya pun pamit ke Mira dan mbok Darmi lalu segera mengambil tas nya dan masuk ke dalam sekolahan dan tak lupa menyapa pak satpam yang bertugas.
Murid-murid terlihat santai berjalan ketika Naya sudah berada di koridor sekolahan, terdengar suara musik yang sepertinya masih ada pentas seni yang berlangsung dan suara teriakan penonton dari lapangan olahraga menggelegar. Naya segera berjalan menuju lapangan Basket dan di sana sudah banyak murid yang mengerumuni pinggir lapangan untuk menonton Final basket yang menegangkan karena menyuguhkan 2 pentolan sekolahan yaitu Gema dari XII Ipa 1 dan Aska dari XII Ips 1. Para penonton bersahut-sahutan memberi semangat untuk kedua tim sedangkan kedua tim sudah bermandikan keringat dalam mengopor bola orange tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...