Kejujuran

784 21 0
                                        

Setelah keputusan Naya hari itu di rooftop untuk menjauh dari Gema, Gema semakin tidak tenang apalagi kalau melihat Naya tertawa bersama Aska dan Mia, Gema benci melihat Naya tertawa sedangkan untuk menatap dia lagi rasanya Naya sangat berat sedangkan dulu di mana ada Gema Naya akan selalu muncul meski hanya sekedar menyapa namun sekarang Gema benar-benar tidak mengenali Naya.

Saat ini Gema berada di kantin yang jarang ia datangi dan alasan nya ia ke sini hanya karena mau melihat Naya yang akhir-akhir ini pindah kantin, Gema menatap Naya dengan jarak yang tak dekat yang sedang asik berbicara dengan Aska dan Mia, wajah Naya masih saja pucat membuat Gema semakin khawatir.

" Berani nya cuman lihatin, samperin dong," sindir Leo yang akhir nya ikut ke kantin ini juga bersama yang lain.

" Diam lo," semprot Fandi.

" Kenapa? Memang nya gue salah? Kalau di lihatin doang ya bisa saja dia pergi kalau sudah di samperin dan dia tetap mau pergi kan bisa di tahan karena sudah dekat."

" Bacot lo," ucap Gema menatap tajam Leo membuat Leo kicep.

" Makanya nggak usah banyak cincong lo," ledek Vadi membuat Leo cemberut dan itu malah membuat sahabat nya tertawa pelan.

" Lo sudah ngomong sama dia?" Tanya Eric.

" Sudah," jawab Gema kini mengalihkan pandangan nya ke sahabat nya.

" Terus dia bilang apa?" Gema sejenak terdiam kemudian menghela nafas sejenak.

" Dia mau menjauh dari gue, menuruti permintaan gue dulu."

" Nah kan gue juga bilang apa pasti Naya sudah lelah tuh," celetuk Leo tiba-tiba membuat ia kembali mendapat tatapan tajam dari Gema sekaligus geplakan di lengan nya dari Vadi dan Fandi.

" Curang lo, main nya keroyokan," ucap Leo mengelus-elus bekas tabokan sahabat nya.

" Lo sih, orang lagi sedih malah ngomong kek gitu, seharus nya lo kasi saran atau apa kek," omel Fandi pelan.

" Iya maaf."

" Sudah, kenapa lo pada berantem sih," ucap Eric.

" Coba ajak lagi dia bicara tapi bawa ke tempat yang dia suka, siapa tau berhasil kalau memang lo serius ada rasa sama dia Gem. Karena nggak mungkin dong lo nggak ada rasa tapi uring-uringan seperti ini saat dia menjauh? Lo sebaiknya jujur deh Gem sebelum semua tidak bisa di perbaiki lagi."

" Gue setuju sama Eric, gue yakin Viona akan memahami situasi sekarang kan perasaan tidak bisa di paksa. Masa lo lebih mentingin wasiat Viona dari pada perasaan lo sendiri sih Gem? Sedangkan yang akan menjalani hubungan itu ke depan nya ya lo, terus kalau lo nggak bahagia masa lo mau seterusnya seperti itu sih? Kan nggak adil lagian kita juga belum yakin soal wasiat itu apalagi hubungan Viona dan Laura kala itu tidak terlalu dekat, kenapa tiba-tiba berwasiat untuk lo dan Laura," ucap Vadi.

" Gue juga kadang berpikir seperti itu lo Vad, jangan-jangan tuh anak memanipulasi lagi surat wasiat itu,"celetuk Fandi dan Gema hanya diam berpikir.

" Berjuang sekali lagi tidak akan menjadi masalah bukan? Toh Naya bahkan lebih sering berjuang untuk lo Gem, kini giliran lo."

" Tapi dia sudah bilang nggak mau ketemu gue lagi."

" Kadang perempuan bicara itu lain di hati lain di mulut, bisa saja ia hanya kecewa sama lo entah karena apa sehingga ia berpikir untuk menjauh tapi sebenarnya hati nya masih untuk lo, kalau begitu lo hanya perlu meluluhkan kembali hati Naya."

Gema kembali diam dan kembali menatap Naya dan kini malah sudah berdiri bersama Aska dan Mia, seperti nya mereka bertiga akan meninggalkan kantin. Gema segera menyusul Naya ketika Naya melangkah kan kaki nya pergi,Vadi dll pun segera menyusul.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang