Suasana riuh masih terjadi di sekolahan Adhitama, pertandingan futsal masih bergulir. Para pemain tengah mengejar si kulit bundar di lapangan hijau dan berjuang untuk memasukan ke gawang lawan. Pagi ini sudah pertandingan sudah siap menuju semi final dan sang tuan rumah akan bertanding siang nanti namun sang kapten pagi ini tengah gelisah menunggu seseorang yang sudah beberapa hari ini tak muncul. Aska sedang menunggu di depan kelas hingga seseorang datang menegurnya.
" Kamu ngapain di sini?"
" Mia kamu sudah bisa menghubungi Naya?" Tanya Aska menyeretnya menjauh dari depan pintu masuk.
Mia hanya menggelengkan kepalanya karena memang sampai 2 hari ini Mia benar-benar tidak tau kabar Naya bahkan Mira dan mbok Darmi juga seperti hilang dan itu membuat Mia khawatir karena takut Naya kenapa-kenapa.
" Aduh, itu anak kemana sih kok langsung hilang gitu saja. Bagaimana kalau selesai gue tanding, kita ke rumahnya?"
" Jadi aku harus nunggu kamu selesai tanding gitu?"
" Iya lah Mia, gimana caranya kita mau bareng kalau lo ninggalin gue. Emang lo ada acara?"
Mia menggeleng.
" Ya udah lo tungguin gue, sekalian lo nontonin gue. Masa sahabat lo mau tanding tapi lo mau pulang sih, Naya sudah nggak tau kemana, masa lo juga mau ninggalin gue?"
" Iya deh."
" Tenang saja,gue anter pulang kok."
" Jangan," ucap Mia dengan cepat membuat Aska bingung.
" Kenapa?"
" Aku nggak enak sama orang panti," jawab Mia jujur dan Aska juga sudah tau tentang kehidupan Mia.
" Kenapa? Kemarin juga gue antar lo pulang kan, apa kemarin sepulang gue lo di marahi."
" Bukan begitu Aska."
" Terus apa dong?"
Mia hanya diam.
" Oh gue tau, lo nggak enak kalau di anterin gue mulu kan karena takut lo di kira pacaran sama gue?"
" Hmmm."
Aska tertawa mendengar Mia menjawab.
" Tenang saja, gue anter lo nggak sampai depan panti deh. Btw kaki lo gimana?"
" Udah nggak bengkak kok dan udah agak mendingan. Terima kasih ya Aska."
" Sudah berapa kali sih lo berterima kasih ke gue, bosan gue dengar nya."
Mia cemberut mendengarkan ucapan Aska membuat Aska tertawa dan langsung mengacak rambut Mia dan perlakuan Aska membuat Mia mematung dengan debaran jantung dan bertalu-talu.
" Temenin gue ke kantin yuk," ucap Aska lalu berjalan lebih dulu.
" Kok diem, lo mau gue gendong?" Tanya Aska ke Mia saat ia balik badan dan Mia masih berdiri di tempat.
Mia langsung tersadar dan berjalan mendekati Aska. Mereka pun jalan berdua ke kantin dan cewek-cewek pengagum Aska pun berbisik-bisik melihat kedekatan Aska dan Mia.
" Mau-mau nya kak Aska sama tuh cewek yang mukanya biasa saja."
" Kek pembantu dan majikan gak sih?"
" Pakai pelet apa tuh sampai seorang Aska mau jalan sama dia?"
" Bukannya dia si anak beasiswa itu ya yang dari panti asuhan?"
Dan semua orang katakan saat Mia berjalan bersama Aska, dengan jelas Mia dengar membuat hatinya sakit karena ini pertama kalinya Mia di bicarakan karena dekat dengan laki-laki. Dulu ia hanya di bully karena tinggal di panti dan di kucilkan tapi sekarang ia merasakan apa yang Naya rasakan saat mengejar Gema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...