Mencari Naya

586 22 1
                                    

Antusias Porseni hari ketiga masih terasa, murid-murid berkerumunan pada lomba cabang kegiatan yang mereka ingin lihat. Ada yang ke lapangan futsal, Volly, basket dan lain nya, ada juga yang ke panggung seni untuk menonton pertunjukan, mereka semua berpencar sesuai apa yang mereka ingin nonton. Mia dan Aska kini duduk bersama menonton pertandingan Basket, kini giliran kelas Mia yang tanding basket yaitu XII Ipa 1 dan Gema sebagai ketua basket kini bermandi keringat dalam menggiring bola untuk memasukan ke ring lawan bersama Vadi dan teman kelas nya yang lain. Sorak penonton memberi semangat ke Gema apalagi yang main pentolan sekolah, termasuk Laura yang tak mau kalah memberikan semangat ke pacarnya.

" Kak Aska," panggil seseorang membuat Aska menengok.

" Ini ada coklat untuk kak Aska," ucap gadis yang kini berdiri tak jauh dari Aska dengan memegang sekotak coklat dengan malu-malu.

" Serius ini buat gue, untuk apa?"

" Saya cuman mau kasih kak Aska soalnya aku suka sama kak Aska," ucap gadis itu malu-malu

Aska membeo mendengar penuturan gadia yang merupakan adik kelas nya itu, Aska melirik Mia yang hanya diam menatap mereka berdua. Ini memang bukan pertama kalinya dapat kado dari adik kelas tapi kok kini rasanya beda apalagi tatapan Mia flat buat Aska merasa ada yang aneh.

" Gue lagi kurangin makan coklat, gue diet."

Muka gadis itu langsung sedih membuat Aska merasa bersalah, walau Aska termasuk tukang onar tapi ia masih punya perasaan, tak seperti Gema yang berhati dingin.

" Ya sudah gue ambil, makasi ya," ucap Aska membuat gadis yang memberi nya coklat tadi langsung memasang muka senang lalu ia pamit.

" Mia, ini_" ucapan Aska terpotong kala ia melihat punggung Mia mulai menjauh membuat Aska langsung mengejarnya.

" Woi, lo mau kemana?" Tanya Aska ketika sudah menyamakan langkah mereka.

" Ke toilet, mau ikut?"

Aska langsung berhenti melangkah, dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal dan Mia masih terus melanjutkan langkahnya tidak memperdulikan Aska.

" Busset tuh anak kenapa sih, Naya nggak ada, Mia juga tiba-tiba aneh. Nasib emang punya sahabat cewek,ribet," gerutu Aska yang memutuskan kembali menonton pertandingan Basket yang tak lama lagi akan habis.

Mia berjalan ke kamar mandi, ia masuk ke dalam bilik kamar mandi dan saat ia sedang berdiri tidak melakukan apa-apa suara cewek-cewek terdengar dari luar bilik.

" Aduh gue nggak nyangka kak Aska mau terima coklat dari Leli."

" Iya, padahal kak Aska terlihat cuek tapi masih bisa menerima kado kita loh."

" Iya beda banget sama kak Gema, cuek dan dingin banget orang nya. Dia nggak pernah tuh ambil kado kita seperti kak Aska tadi."

" Iya benar, terus kado kita yang di laci dia, kak Gema apakan ya?"

Ke tiga gadis itu mengangkat bahunya tak tau.

" Kak Gema kan dari awal sudah punya pawang jadi nggak mungkin lah mau terima kado dari kita, apalagi pawang nya juga sadis banget, serem."

" Iya, beda sama kak Aska, dia kan belum punya pawang jadi masih aman."

" Tapi kak Aska sekarang terlihat dekat sama kakak kelas kita juga, itu kak Mia yang anak PMR."

" Tapi kak Aska kelihatan nya lebih suka kak Naya, cewek yang malah ngejar-ngejar kak Gema dan berakhir selalu di kerjai sama kak Laura."

" Iya kasian banget sama kak Naya, sudah nggak dapat kak Gema, malah di kerjain habis-habisan sama kak Laura."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang