Kembali

846 29 0
                                    

Siang hari yang terik seseorang tengah berdiri dengan senyuman lebar menatap sebuah bangunan yang lama ia tinggalkan, mata nya seakan bercahaya menatap bangunan itu seakan menemukan hadiah berharga. Dia langsung berlari memasuki bangunan itu membuat orang di dalam nya mematung saat melihat siapa yang datang, mereka seakan mimpi melihat sosok itu.

" Kalian kenapa pada mematung? Kalian tidak merindukan aku?"

2 orang yang sedang berdiri berseberangan di ruang makan itu langsung saling menatap kemudian berlari mendekati orang itu.

" Non Naya,Naya," ucap mereka bersamaan yang langsung memeluk tubuh itu yang lama mereka tak lihat.

Pelukan mereka pun terlepas dan mbok Darmi dan Mira malah menangis membuat Naya kaget.

" Kenapa menangis?" Tanya Naya bingung.

" Mbok terharu, mbok kira kita tidak akan ketemu lagi non, mbok kira non Naya akan tinggal di sana."

" Mana mungkin, rumah ku di sini mbok jadi bagaimana pun pasti aku akan pulang, jangan menangis dong kan aku sudah kembali dengan sehat," ucap Naya menyeka air mata mbok Darmi.

" Kamu kenapa pulang tidak memberi tau sih?" Tanya Mira yang menyeka air matanya juga.

Naya tersenyum kemudian langsung memeluk Mira erat.

" Aku mau kasih kalian kejutan, dan berhasil bukan? Oh iya Mbak, terima kasih ya atas apa yang mbak lakukan dulu. Terima kasih sudah menjaga dan merawat  saat aku sakit dulu, aku beneran kembali dengan sehat sesuai apa yang mbak Mira inginkan," ucap Naya menangis juga di pelukan Mira.

" Terima kasih juga sudah berjuang dengan begitu kuat Nay, mbak tidak akan memaafkan kamu jika dulu kamu menyerah begitu saja. Mbak bahagia akhirya kamu pulang lagi di sini dan kita bisa berkumpul lagi seperti dulu." Naya mengangguk dalam pelukan Mira.

" Mira, mbok Darmi," tegur seseorang membuat 2 orang itu mengalihkan pandangan nya.

" Eh ibu, tuan. Maaf kami tidak sadar kalian juga ada di sini," ucap Mira.

" Tidak apa-apa Mira, saya senang melihat kalian bisa kumpul lagi."

" Mira, mbok Darmi terima kasih ya sudah menjaga Naya selama bertahun-tahun dan bahkan kalian menggantikan peran kami sebagai orang tua karena keegoisan kami," ucap mama Naya.

" Jangan bicara seperti itu bu,kami sayang Naya sehingga kamu ikhlas menjaga nya."

" Tapi tetap kalian berperan besar di hidup Naya, sekali lagi terima kasih atas semua jasa kalian," ucap papa Naya lagi.

" Iya tuan."

" Oh iya, jadi sekarang kami akan tinggal di rumah ini juga bersama kalian karena papa Naya sudah pensiun sebagai Diplomat dan sekarang hanya fokus berbisnis," jelas mama Naya.

Mira dan mbok Darmi langsung menatap Naya dan Naya tersenyum bahagia.

" Kejadian yang hampir merenggut nyawa anak kami menyadarkan kami,kami seakan di tampar oleh tuhan akan kelalaian kami sebagai orang tua sehingga setelah nyawa Naya terselamatkan dulu, kami memutuskan untuk selalu ada untuk Naya, anak semata wayang kami," ucap mama Naya tersenyum dan langsung merangkul anak nya dan Naya tersenyum bahagia.

Mira dan mbok Darmi ikut tersenyum bahagia melihat keharmonisan keluarga yang selama ini Naya impikan.

Setelah melepas kangen beberapa menit, akhirnya Naya pamit ke kamar nya yang lama ia rindukan, begitu pun orang tua nya yang ke kamarnya juga sedangkan mbok Darmi bersama Mira langsung menyiapkan bahan makanan untuk  mereka masak, sekaligus sambutan nya untuk kepulangan dan keselamatan Naya.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang