Mira dan Mia sudah kembali ke ruang rawat Naya yang dimana ada mbok Darmi yang sedang duduk menunggui Naya sadar di dekat brankar. Mira meletakan barang-barang pada almari yang tersedia di ruangan tersebut kemudian Mia meletakan buah-buah dan cemilan serta minuman yang ia beli di kulkas.
" Naya belum sadar ya mbok?" Tanya Mia setelah menaruh semua belanjaan mereka.
" Belum neng, mbok jadi khawatir sama kondisi non Naya."
" Mungkin Naya tertidur juga mbok, jangan khawatir Naya tidak akan kenapa-kenapa," ucap Mira agar mbok Darmi tidak terlalu khawatir.
" Mbak, tadi di mini market aku ketemu Gema," ucap Mia yang sudah duduk di sofa ruangan tersebut.
" Terus gimana?"
" Dia menanyakan tentang Naya dan bahkan Gema tau kalau aku sama Naya mau liburan dan karena ia terus tatap aku ya terpaksa aku mengatakan kalau Naya masuk rumah sakit soalnya aku takut sama Gema mbak."
" Kok takut? Dan mungkin Naya cerita ke Gema soal kalian, kamu tau sendiri kan bagaimana Naya ke Gema."
" Iya bisa jadi dan Mbak nggak tau sih siapa Gema."
" Memang nya Gema gimana orang nya?"
" Sebelumnya aku sudah beri tau siapa Gema ke Naya tapi Naya tetap ngeyel untuk suka sama dia, Gema itu ketua geng mbak, dia juga suka berantem atau bahkan tawuran tapi sama anak sekolahan luar ya mungkin musuh mereka karena kalau di sekolah dia berantem cuman sama Aska karena di sekolah tidak ada yang berani melawan dia. katanya suka balapanan juga, suka telat masuk sekolah, malas masuk belajar, langganan guru BK, pokok nya anak badboy seperti biasanya deh mbak."
" Serius? Tapi kok Gema terlihat baik ya walau pun dingin."
" Iya Gema seperti itu dan sejak masuk SMA dia sudah seperti itu juga tapi bagus nya Gema tidak seperti anak nakal lain nya yang suka mempalak anak orang lain atau sok jagoan, Gema biasa saja kalau tidak ada yang senggol, dia lebih banyak diam tapi kalau sudah ada yang menyenggol dia, habis di bantai sama dia."
" Bagaimana soal pacar? Kamu tau kan Naya suka sekali sama Gema."
" Itu juga sudah aku beri tau di awal sama Naya tapi tuh anak tetap bebal banget. Gema di awal masuk sekolah pernah punya pacar bernama Viona dan tak lama Viona meninggal karena kecelakaan setelah beberapa bulan Gema baru dekat sama perempuan lagi yaitu Laura sepupu Viona dan sampai sekarang hanya Laura yang bisa dekat sama Gema karena setiap cewek-cewek yang mendekati Gema karena Gema punya banyak penggemar, akan di tolak mentah-mentah ya seperti Naya itu dan bahkan ada yang di buat malu juga dan bahkan Laura juga ikut andil untuk mengusir cewek-cewek yang mau dekat sama Naya."
" Tapi selama ini aku lihat Naya pelan-pelan bisa masuk ke kehidupan Gema loh tapi ya begitu tidak langsung tapi setidaknya Naya bisa membuka pelan-pelan pintu hati Gema."
" Mungkin Gema sudah mulai tertarik sama Naya soalnya Naya kan ngintilin Gema terus dan Naya ada saja tingkah nya ke Gema."
Mira tertawa mendengar ucapan Mia dan membenarkan ucapan Mia karena memang sejak Naya suka Gema, Naya selalu punya pacar dekat dengan Gema.
Mia dan Mira terus lanjut bercerita dan mbok Darmi sudah ikut pembicaraan dua anak muda itu walau beda usia.Jam sudah menunjukan pukul 6 sore dimana 3 penjaga Naya sedang duduk mengelilingi ranjang tempat Naya berbaring dan Naya belum sadarkan diri juga tapi sebelum dokter Riko pulang tadi, ia sempat mengunjungi Naya dan ia mengatakan itu bukan hal yang berbahaya karena Naya sudah biasa tidak sadarkan diri jadi dokter Riko mengatakan mereka hanya perlu menjaga Naya apalagi Imuno terapi melaluo obat-obatan dari infus Naya terus berjalan.
Tok tok tok
Mereka langsung saling tatap karena penasaran siapa yang datang waktu magrib seperti ini kalau ners atau dokter Riko kan pasti langsung masuk dan kemudian Mia yang akhirnya berjalan untuk membuka pintu kamar Naya dan Mia kaget ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu tersebut, ada Gema dan Vadi.
" Woe kok lo bengong?" Tanya Vadi dengan menjentikan jari nya di depan muka Mia karena Mia malah diam mematung di pintu.
" Eh maaf, silahkan masuk," ucap Mia sedikit mundur agar 2 orang itu bisa masuk.
Gema dan Vadi pun berjalan masuk ke ruang rawat Naya kemudian Mia menyusul.
" Selamat malam mbak," sapa Vadi ketika sudah melihat Mira yang duduk di dekat tempat tidur Naya.
" Eh kalian, silahkan duduk," pintah Mira menunjuk sofa kemudian ia menyusul 2 pria itu.
" Kalian tau dari mana ruang rawat ini?"
" Tadi bertanya di bawah," jawab Vadi.
" Ohh, tumben kamu ikut biasanya Gema sendiri yang menjenguk Naya."
Vadi langsung melirik Gema dengan tatapan yang minta penjelasan karena Vadi baru tau kalau Gema sudah biasa menjenguk Naya karena Gema tidak pernah cerita kepadanya dan yang di tatap malah biasa saja, dasar irit ekspresi.
" Itu tadi Gema cerita ketemu Mia di mini market dan bilang katanya Naya sakit maka nya kami janjian untuk menjenguk Naya karena kami kan sekelas mbak."
Nyata nya Vadi yang merengek minta ikut karena sore menjelang magrib Vadi tiba-tiba ke rumah Gema dan mengajak Gema keluar nongkrong namun Gema menolak dengan alasan ada acara, karena Vadi nya kepo akhirnya bertanya acara apa namun Gema tetap diam membuat Vadi semakin penasaran dan terus membanjiri Gema dengan pertanyaan membuat Gema capek sendiri dan memberi tau rencana sebenarnya. Vadi langsung mau ikut namun Gema larang membuat Vadi merengek ke Gema seperti anak kecil dan akhirnya Gema mengalah lagi karena kelakuan Vadi.
" Eh silahkan di minum dan di makan," ucap Mira mempersilahkan mencicipi kue bolu dan minuman teh kemasan yang barusan Mia sediakan di atas meja.
" Boleh kita melihat Naya?" Tanya Gema akhirnya.
" Boleh,silahkan."
Gema dan Vadi pun akhirnya mendekat ke tempat Naya terbaring, mereka berdiri menatap lekat Naya.
" Naya tidak sadarkan diri mbak?" Tanya Vadi.
" Nggak tau, tapi semenjak masuk tadi pagi dia memang begitu ya bisa di bilang si lagi tidak sadar."
" Memang nya Naya sakit apa?"
Mira menatap Gema sejenak, seperti nya Gema tidak memberi tau Vadi soal sakit Naya.
" Naya sakit kanker."
Muka Vadi langsung bengong, ia tidak menyangka Naya terkena penyakit mematikan itu padahal Naya terlihat biasa saja jika di sekolahan.
" Sejak kapan?"
" 2 tahun lalu."
" Jadi selama ini Naya sudah sakit ke sekolah."
" Iya, makanya Naya kadang tidak ke sekolah kalau lagi drop lagi seperti ini."
Vadi semakin tidak percaya karena selama ini ia melihat Naya gadis yang ceria seakan ia tidak punya masalah tapi ternyata gadis itu menyimpan sendiri hal yang mematikan.
" Maaf mbak kalau saya banyak tanya tapi jujur saya tidak menyangka dan penasaran bagaimana awal sakit nya Naya?"
" Ayo kita ke sofa."
Mereka bertiga pun kembali ke sofa, Mira percaya Vadi anak yang baik seperti Gema jadi Mira tidak keberatan menceritakan soal Naya apalagi selama ini mereka juga baik sama Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Ficção AdolescenteBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...