Misi diam-diam

459 18 0
                                        

Memang hidup tak akan bisa berjalan mulus seterusnya pasti kita akan menemui bebatuan dan kerikil-kerikil selama perjalanan namun yang perlu di ingat terus lah berjalan bagaimana pun medan yang kau lalui karena semua akan berlalu.
Hari terus berganti hari, Naya melalui hari libur sekolahnya hanya beristirahat di rumah bersama Mia yang masih setia menemani sahabatnya itu. Mereka melakukan berbagai hal di rumah mensiasati liburan yang gagal dulu dan lumayan buat mereka tidak merasa bosan tinggal di rumah.
Orang tua Naya juga belum pulang seperti biasanya dan Naya tidak terlalu memusingkan nya karena itu sudah terjadi yang kesekian kalinya namun kadang ada momen yang buat Naya baper dan rindu muncul secara bersamaan sehingga kadang Naya harus bersedih karena bagaimana pun seorang anak pasti tetap merindukan kedua orang tua nya berada di sisi nya.

Gema juga sudah tidak pernah menemui Naya karena dia sudah tau Naya tidak di rumah sakit lagi jadi menurut Gema ia tidak harus ke rumah Naya juga untuk menghiburnya apalagi Gema masih selalu menyangkal perasaan nya jadi Gema masih terus membatasi dirinya ke Naya. Hari-hari Gema ya seperti biasa, ke basecamp nya nongkrong, ke cafe sesekali, balapan tapi beruntung liburan ini mereka juga libur berantem dan jalan dengan Laura jika Laura memaksa dan seperti hari ini Laura kembali meminta Gema menemaninya ke salon. Sejujurnya Gema malas tapi seperti biasa Laura akan memaksa, mengancam dan membawa-bawa surat wasiat itu lagi sehingga Gema pun menurut karena malas berdebat.

Siang hari nya pun Gema menjemput Laura ke rumahnya setelah pamit ke bunda nya yang sibuk membuat kue pesanan orang, Gema hanya menunggunya di mobil tanpa mau repot masuk ke rumah Laura.

" Hai sayang, kok nggak masuk ke rumah dulu?" Tanya Laura yang baru saja duduk di jok samping supir.

" Biar bisa cepat berangkat," jawab Gema datar lalu menjalan kan mobil nya meninggalkan depan rumah Naya.

" Kamu sudah tidak sabar ya jalan dengan aku? Uhh sayang," jawab Laura dengan sok imut dan Gema hanya menjawab nya dengan deheman.

Perjalanan di isi dengan Laura yang terus bercerita random padahal saat bertemu beberapa hari yang lalu sudah ada yang Laura ceritakan ke Gema dan kini dia cerita lagi membuat Gema sebenarnya malas sekali tapi ia tetap diam dan fokus menyetir dan Gema akan menjawab singkat jika di tanya sama Laura. Tak lama mereka pun sampai di salon tempat Laura akan melakukan perawatan rambut, Laura langsung masuk di susul Gema dan Laura pun memilih perawatan yang di inginkan nya kemudian pegawai salon pun mengeksekusi rambut Laura sedangkan Gema menunggu di bagian kursi tunggu sambil bermain game.

" Mbak itu pacar nya?" Tanya pegawai salon ke Mia yang sedang keramas sambil melirik Gema yang sibuk bermain hp .

" Iya mbak, dia pacar saya. Kenapa memangnya?"

" Ganteng banget mbak, dapat pacar dari mana sih itu?"

" Hehehe, ia dia memang ganteng banget dan dapatnya susah lo mbak," jawab Laura.

" Tapi kelihatan nya cuek ya?"

" Hmm banget, dia itu cowok tercool bahkan bisa ngalahin kulkas 2 pintu tapi itu sama orang lain kalau sama saya sih dia manja banget mbak dan jadi cowok yang banyak berbicara juga," jawab Laura sedikit malu membuat mbak nya iri.

" Aduh mau juga dong dapat cowok yang seperti itu, masih ada lagi nggak mbak modelan seperti itu?"

" Hahaha, bisa saja. Dia itu satu-satu nya mbak dan nggak bisa di bagi karena dapatin nya susah banget, harus melalui jalan berliku dulu."

Mbak salon nya pun tertawa mendengar jawaban Laura kemudian mbak salon nya pun kembali fokus ke rambut Laura sedangkan Laura sibuk bermain hp. Sekitar dua jaman melakukan rangkaian perawatan rambut, akhirnya Laura selesai juga dan menemui Gema yang masih bermain hp.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang