Perbedaan sikap

439 19 0
                                    

Tak perlu menunggu lama, Naya akhirnya menyusul Gema terlelap dalam lautan mimpi sambil bersandar di tembok kamar. Naya tertidur dalam keadaan duduk namun sekitar 30 menitan Gema terbangun dan ia melihat Naya juga tertidur dalam posisi yang bisa bikin badan Naya setelah bangun pegal-pegal. Gema bangun dan mengangkat Naya dengan pelan agar Naya tidak terbangun lalu membaringkan nya di atas tempat tidur, karena masih mengantuk akhirnya Gema pun ikut tertidur lagi di atas tempat tidur yang sama dengan Naya dengan hanya guling pembatas mereka.

Mereka tertidur cukup lama, matahari mulai pelan-pelan pergi dari tempatnya. Naya akhirnya terbangun dan kaget karena terakhir ia ingat, ia berada di lantai dan sekarang ia baring cantik di atas ranjang sendirian. Naya langsung bangun terduduk, mencari keberadaan Gema namun ia tidak melihatnya. Tak lama suara pintu terbuka, Gema keluar dari kamar mandi dengan berpakaian lengkap, baju kaos dan celana jeans sambil menggosok-gosokan handuk di rambut nya.

" Kok aku bisa tidur di sini?" Tanya Naya yang masih kebingungan.

Gema melirik Naya sejenak, lalu kemudian berjalan ke depan cermin.

" Lo tidur jalan."

" Hah? Masa sih? Perasaan aku tidak pernah jalan dalam keadaan tidur," ucap Naya yang semakin kebingungan.

" Tapi faktanya seperti itu."

Naya menggaruk-garuk kepala nya yang tak gatal, ia lagi kebingungan sendiri, selama 16 tahun, Naya tidak pernah mengingat dirinya jalan sendiri kalau tidur, kenapa tiba-tiba sekarang?

" Nggak usah banyak mikir, cepetan siap-siap, gue antar pulang."

Naya pun bangkit lalu segera masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan setelah itu Gema pun mengantar Naya pulang. Mereka berdua membela jalanan di sore hari menjelang magrib di temani senja yang terpampang indah di Cakrawala sana. Naya menikmati pemandangan sore yang begitu indah di atas motor, dari senja Naya belajar kalau keindahan kadang hadir tidak selalu di awal. Nikmati saja semua proses hidup, keindahan akan hadir tanpa kamu duga dan Naya meyakini itu tentang hidupnya.

Tak terasa, motor Gema sampai pada halaman rumah Naya dan Naya kaget karena ia melihat mobil papanya terparkir di garasi. Ia sedikit ketakutan apalagi ia pulang magrib dan malah di antar pulang sama cowok, Naya turun dari motor Gema.

" Kamu dari mana Naya?" Tanya papanya yang tiba-tiba keluar di teras rumah melihat Naya sedang bersama cowok.

Gema akhirnya melihat papa Naya untuk pertama kalinya, Gema ikut turun dari motornya dan berdiri berdampingan dengan Naya. Andre berjalan mendekati anaknya yang masih berdiam diri di halaman rumah.

" Kamu dari mana?" Tanya Andre lagi.

" Naya dari_" Naya gugup karena ia tidak tau mau bilang apa ke papanya.

" Maaf, perkenalkan saya Gema. Teman sekelas Nayanika," ucap Gema saat Naya tidak bisa meneruskan ucapan nya.

" Saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya," ucap Andre dingin.

" Iya saya tau pak, tapi sebagai orang yang buat Nayanika terlambat pulang, saya harus bertanggung jawab atas itu. Maaf karena terlambat bawa Nayanika pulang tapi tadi kami ada tugas yang harus kami kerjakan makanya kami terlambat pulang," ucap Gema yang jelas sedang mengarang cerita membuat Naya menatap Gema sejenak.

Gema harus berbohong karena kalau ia jujur dan papa Naya tau mereka dari kos an sudah di pastikan mereka akan di seret ke KUA. Meski mereka tidak melakukan hal-hal aneh, cuman hampir saja, tapi pemikiran orang kalau mereka ke kos an apalagi cewek dan cowok pasti mereka berbuat yang aneh-aneh dan Gema tidak mau papa Naya berpikiran lain juga apalagi ini anak perempuan nya yang Gema bawa.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang