Menolong Gema

1K 42 0
                                    

HAPPY READING ✨

Keesokan harinya badan Naya sudah terasa fit,ia pun memutuskan untuk berangkat ke sekolah walau awalnya Mira melarang namun Naya tetap kekeh untuk ke sekolah karena takut ketinggalan pelajaran.

Nayanika pun melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, sepertinya ia datang kepagian karena sekolahnya masih sepi. Ia pun terus melangkah kan kakinya untuk ke kelasnya yang berada di lantai 2 dengan menaiki anak tangga namun belum sampai di lantai 2 seseorang berjalan dengan cepat hingga menabrak Naya sehingga Naya terdorong ke tembok dan meringis sambil memegang pundaknya.
Naya pun melihat siapa orang yang menabraknya dan ia kaget kalau ternyata Gema yang menabraknya dan malah diam saja melihat Naya meringis tadi.

" Gema, tumben kamu datangnya pagi, tapi sebentar kenapa kamu tidak menggunakan baju sekolah?" Tanya Naya menelisik penampilan Gema yang tengah berdiri di hadapannya bagai patung.

Gema memakai celana sekolah tapi memakai baju kaos berwana hitam dengan topi hitam melekat di atas kepalanya sampai petnya menutupi jidatnya.
Gema tidak berniat sama sekali menjawab pertanyaan Naya dan bersiap meninggalkan Naya dengan menuruni anak tangga namun Nayanika mencekal tangan Gema namun seperti biasa Gema menghempas tangan Naya, bukannya meringis Naya kali ini tersenyum membuat Gema heran.

" Kamu mau kemana? Kelas kita bukan di bawah." Lagi - lagi Gema hanya diam dan kembali ingin melangkah namun kali ini Naya memegang ujung bajunya sehingga Gema tertahan.

" Bisa tidak kamu berhenti mengangguku?"

Akhirnya Gema bicara juga namun seperti biasa, setiap ia bicara hanya ucapan pedas yang keluar dari mulutnya.

" Aku tidak ganggu kamu, malah kamu yang nabrak aku," bela Naya karena memang Gema lah yang menabrak Naya.

" Bacot lo."

" Gema mau kemana? Kamu belum jawab pertanyaan aku."

" Bukan urusan kamu," ucap Gema penuh penekanan sambil menunjuk tepat di wajah Naya.

" Gema." Lagi lagi Naya memanggilnya saat Gema akan melangkah membuat Gema geram.

" Apalagi ?" Naya malah tersenyum melihat Gema kesal kepadanya.

" Kamu suka nasi goreng yang aku kasih kemarin?" Akhirnya Naya memberanikan diri juga untuk bertanya soal Nasi goreng kemarin.

" Tidak tau, sudah aku buang," ucap Gema santai, dan sejujurnya Naya sedih mendengar apa yang Gema katakan namun Naya harus siap karena ia sudah tau resikonya kalau memberi Gema hadiah.

" Oh iya, tempat makan kamu besok aku kembalikan karena aku lagi buru-buru." Setelah itu Gema pun pergi menuruni anak tangga sedangkan Naya hanya menatap punggung Gema yang semakin jauh hingga Gema sudah di ujung anak tangga, Naya kembali bersuara.

" Gema, aku masih tunggu jawaban kamu soal pertanyaan aku yang di mall tempo hari," ucap Naya sedikit keras. Gema mendengar apa yang Naya katakan namun ia memilih tidak peduli, Gema pikir Naya cewek tidak waras karena dengan mudahnya mengatakan suka kepada laki-laki yang baru ia temui.

Setelah kepergian Gema, Naya pun akhirnya ke kelas nya yang sudah ada beberapa siswa di dalamnya dan tak lama Mia pun datang dan sekitar setengah jam kemudian mereka pun memulai proses belajar. Selama belajar Naya selalu melihat kursi Gema yang lagi kosong padahal orangnya tadi datang ke sekolah pagi-pagi, Naya bahkan tak fokus selama pelajaran di sekolah karena memikirkan keberadaan Gema dan sampai jam terakhir Gema tak muncul juga.

" Ke rumah yuk Mi,"ajak Naya saat mereka berjalan ke luar gerbang.

" Aduh maaf ya Nay, kali ini aku tidak bisa datang ke rumah mu karena aku lagi mau bantu adik-adik aku mengerjakan tugas mereka, semalam aku sudah janji."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang