Hendra di rawat

494 18 0
                                        

Vadi dan Naya berlari di lorong rumah sakit mencari ruang UGD tempat pak Hendra di rawat dan tak lama mereka berdua melihat ada 2 pria yang sedang duduk, satunya menyandar di kursi dan yang satunya menyangga kepala nya dengan kedua tangan nya sambil tertunduk. Naya dan Vadi saling tatap kemudian Vadi mengangguk memberi kode agar mereka lanjut jalan mendekati 2 orang itu.

" Gema," panggil Vadi dan pria yang sedang tertunduk langsung mengangkat kepalanya mencari sumber suara tersebut dan pria yang sedang bersandar tadi juga mengalihkan pandangannya.

" Vadi," sapa Bastian dan Vadi menyambut nya dengan senyuman.

" Kalian kok di sini?" Tanya Gema berdiri menghampiri Naya dan Vadi.

Vadi memberi kode dengan matanya dengan melirik Naya membuat Gema sudah paham.

" Kalau cewek ini siapa?" Tanya Bastian.

" Ini teman kelas kami pak, kebetulan tadi saya minta dia menemani saya ke sini."

" Oh kirain pacar kamu Vadi."

Vadi dan Naya tersenyum memaksakan sedangkan ekspresi Gema biasa saja tapi menatap tajam Vadi.

" Oh iya, bagaimana keadaan pak Hendra?" Tanya Naya.

" Masih sementara di tangani."

" Sabar ya bro, om Hendra pasti selamat," ucap Vadi memberi semangat ke Gema dengan menepuk pundak nya dan Gema mengangguk.

" Yang lain mana?"

" Nanti menyusul karena mereka katanya ada ulangan mendadak jadi nggak bisa ke sini dulu."

Gema kembali mengangguk paham dan di saat 4 orang itu mengobrol, Ratih datang tergopoh-gopoh menghampiri mereka.

" Bunda," panggil Gema saat menyadari keberadaan bunda nya.

" Bagaimana keadaan papa kamu nak?" Tanya Ratih ketika sudah sampai di depan UGD, namun Gema, Naya, Vadi dan Bastian langsung salim dulu ke Ratih.

" Masih sementara dalam pemeriksaan dokter Bund."

" Bastian, kenapa papa Gema bisa kecelakaan? Dia mau kemana?"

" Jelas nya saya tidak tau bu tapi bapak dari di sekolah mas Gema." Ratih langsung menatap Gema, pikiran Ratih seperti nya sudah paham situasi yang terjadi.

" Ayo bund, duduk dulu," ajak Gema dan Ratih pun duduk bersama Gema.

" Bunda tidak mau menuduh jadi bunda mau kamu jelaskan apa yang terjadi di sekolah bang."

Gema menghirup napas panjang sebentar kemudian ia memegang tangan bunda nya dan sedikit menyamping menghadap bunda nya.

" Papa tadi ketemu Gema dan Naya bund dan kami bicara bertiga di ruang kepala sekolah."

" Sebentar, kenapa ada Naya? Papa mu kenal sama Naya?" Tanya Bunda menatap Naya yang sedang berdiri di samping Vadi sedangkan Vadi berdiri di samping Gema yang lagi duduk.

" Iya bund, ternyata papa diam-diam pernah mengajak Naya bertemu karena papa pernah melihat kami bersama sehingga papa menyimpulkan kami dekat sehingga pada saat papa ketemu Naya, papa langsung ajak Naya berbicara dan meminta bantuan Naya untuk mendekatkan abang sama papa lagi. Naya pun melakukan hal yang papa minta tapi bunda tau, hati abang masih sangat sakit bund sehingga abang belum bisa menerima permintaan papa. Sampai tadi papa datang ke sekolah dan dia bertemu Naya bukan mau bertemu Gema tapi Abang tau papa bertemu Naya jadi abang samperin papa dan terjadilah keributan tepat nya abang yang buat ribut bun. Abang bersikeras menolak permintaan papa sampai abang cerita semua tentang kita di masa lalu setelah papa meninggalkan kita dulu dan ya papa nangis setelah itu dan bahkan bersujud di kaki abang bun, tapi Naya membantu papa bangun dan setelah itu papa kembali meminta maaf dan setelah itu papa pun pergi dan tak lama kabar papa pun kecelakaan."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang