Kejujuran Gema

602 23 0
                                    

Sudah semalaman Gema terbaring tak sadarkan diri, Ratih masih terus berada di samping anaknya dan memegang tangan anak semata wayang nya itu. Ratih hanya meninggalkan Gema jika akan melalukan sholat dan ke toilet, selebihnya ia terus menemani anaknya itu. Bahkan makan pun ia abaikan namun beruntung ada Hendra yang selalu mengingatkan Ratih makan dan bahkan Hendra rela menyuapi mantan istri nya itu makan agar tidak lemas menjaga anak mereka dan Vadi,Eric,Leo dan Fandi juga sangat setia menemani Gema. Mereka semua juga menginap bersama di ruang rawat Gema dan beruntung ruang rawat Gema luas jadi mereka bisa mudah bermalam di ruangan tersebut.

" Abang, kamu tidak rindu bunda? Buka mata nya ya nak, bunda tidak akan memarahi kamu dengan semua yang telah kamu lakukan dan sembunyikam sama bunda asal kamu bangun nak," ucap Ratih mengelus rambut anaknya dan menatapnya lekat.

" Abang, lihat kami semua di sini menunggu kamu. Katanya kamu mau cari Naya, bagaimana kamu menemukan dia kalau kamu tidak bangun, bangun yuk bang, kejar wanita yang kamu cintai, bunda sangat merestui kalian." Ratih terus berbicara lirih dengan air mata yang membanjiri matanya sedangkan yang lain hanya melihat Ratih.

Hati Ratih bak teriris pilu menyaksikan anak lelaki nya yang selalu terlihat kuat tiba-tiba tak berdaya seperti itu, andai posisi itu bisa di tukar, Ratih rela menggantikan Gema yang sedang tak sadarkan diri karena ia tidak sanggup melihat anaknya seperti itu.

" Ratih, ini sudah jam 9 pagi. Kamu sarapan dulu ya," pinta Hendra dengan lembut.

" Aku masih kenyang mas."

" Tapi kamu butuh makan untuk punya tenaga jagain anak kita, Gema pasti sedih kalau dia bangun dan melihat bunda nya pucat dan tak secantik biasanya."

" Bagaimana aku bisa makan mas, anak kita saja belum sadarkan diri seperti ini. Kenapa sih orang itu jahat banget sama anak kita."

" Ini mungkin takdir Gema, tapi kamu tenang saja karena orang itu kan sudah di penjara dan akan mendapatkan balasan sesuai perbuatan nya."

" Pokok nya aku tidak mau orang itu cepat bebas, aku tidak rela melihat dia bebas berkeliaran sedangkan anak aku harus menanggung hal seperti ini."

" Iya Ratih, aku tenang saja. Aku akan menyiapkan pengacara hebat untuk mengurus kasus ini, jadi kamu makan ya biar Gema bangun senang lihat bunda nya segar."

Hendra dengan telaten menuntun Ratih ke arah sofa untuk sarapan karena tadi Leo keluar beli sarapan untuk mereka dan kini Vadi dll pun yang berada di dekat Gema melihat ketua mereka yang sangat setia menutup matanya.

" Bro, lo nggak capek tidur nya? Bangun yuk, kita nongkrong di cafe lagi, cari cewek cantik," ucap Fandi.

" Iya benar atau kalau lo nggak mau cari cewek lain, gue bakal temani lo kemana pun lo mau pergi mencari Naya asal lo buka mata lo dan sehat kembali," tambah Leo.

Mereka berempat sama-sama sedih melihat kondisi Gema seperti, walau Gema dingin dan kadang nyakitin kalau ngomong tapi mereka sangat menyayangi Gema karena jiwa persaudaraan Gema sangat kental dan Gema juga sangat baik terlepas dari bagaimana sikap Gema.

Sekitar jam 10 pagi, Aska dan Mia akhirnya datang menjenguk Gema setelah Vadi memberi info ke Aska kemudian Aska pun mengajak Mia ke rumah sakit dan kini mereka sedang berdiri di dekat Gema yang masih belum sadar.

" Jadi Fredy sudah ketangkap?" Tanya Aska.

" Sudah, tadi subuh dia sudah di bawa ke kantor polisi."

" Bagus lah, orang itu memang sangat meresahkan dari dulu."

" Mia, bagaimana apa sudah ada kabar tentang Naya?" Tanya Vadi.

" Belum ada, nomor nya bahkan tidak aktif dan saya mencoba menghubungi nya Via email namun tidak ada balasan juga, seperti nya email nya juga tidak aktif."

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang