Gerombolan pria berjaket hitam memenuhi lorong rumah sakit di kala sang pemimpin tengah berada dalam sebuah ruangan bersama tim medis, Gema tidak sadarkan diri akibat terjatuh tadi, Vadi dll tengah menunggu dengan cemas kabar ketua mereka yang sudah sekitar 10 menit berada di dalam ruang UGD.
" Vadi," panggil seseorang membuat Vadi dan yang lain menoleh.
" Bunda," jawab Vadi, langsung menghampiri bunda Gema kemudian mencium tangan nya.
" Bagaimana Gema?" Tanya Ratih khawatir.
" Kami belum tau bund karena dokter masih memeriksa Gema."
" Bagaimana kejadian nya Gema bisa kecelakaan?" Kini giliran Hendra yang bertanya.
Karena Hendra memang datang bersama Ratih karena setelah Vadi menelpon Ratih tadi memberi tau kabar tentang Gema, Ratih juga langsung menelpon mantan suami nya karena bagaimana pun itu papa Gema dan hubungan mereka juga sudah membaik jadi Hendra juga berhak tau tentang kabar kecelakaan nya Gema dan mereka pun akhirnya datang bersama apalagi sudah jam 1 malam.
" Kenapa kalian tidak menjawab? Apa yang kalian sembunyikan?" Cecar Ratih karena mereka hanya diam saat di tanya.
" Tenang Ratih, ini rumah sakit," peringatkan Hendra.
" Habisnya mereka diam mas saat di tanya, mereka pasti menyembunyikan sesuatu, iyakan?"
" Bund, ayo kita duduk dulu," ajak Vadi
Di saat Ratih dan Hendra sudah duduk di bangku tunggu, dan Vadi siap menceritakan yang sebenarnya setelah kode-kodean dengan Eric karena merasa sudah waktunya orang tua Gema tau bagaimana Gema di luar sana karena hubungan Gema dengan papanya juga sudah baik sedangkan salah satu alasan Gema melakukan hal nakal ya karena stres sama masalah keluarganya tetapi semua pelan-pelan sudah membaik jadi Vadi rasa sudah saatnya orang tua Gema tau meksi Vadi tau pasti mereka akan syok dan saat Vadi akan mulai bercerita, deritan pintu terdengar dan keluarlah seorang pria berpakaian putih dan berjalan mendekati mereka.
" Keluarga saudara Gema," ucap sang dokter.
" Saya dok, saya ibu nya," jawab Ratih langsung maju.
" Bagaimana keadaan anak saya dok?"
" Begini bu, ada luka di pelipisnya yang cukup lebar dan baru saja kami jahit serta saudara Gema butuh donor darah karena ia lumayan banyak kehabisan darah akibat luka di kepala nya dan kondisinya masih belum sadar."
Ratih menutup mulutnya tidak percaya dengan kondisi anaknya.
" Dok saya mohon, berikan yang terbaik untuk anak saya. Soal biaya jangan khawatir, saya akan mengeluarkan berapa pun asal anak saya selama dok," ucap Hendra memegang tangan dokter.
" Jangan khawatir pak, kami akan melakukan yang terbaik. Sementara suster sedang mengecek stok darah kami, jadi mohon di bantu dengan doa ya. Kalau begitu saya pamit dulu."
Dokter pun pergi meninggalkan rombongam tersebut sedangkan Ratih sudah duduk kembali di kursi tunggu dengan di bantu Gema karena sudah lemas mendengar kondisi anaknya.
" Gema, bunda mohon kamu bertahan nak, kamu anak yang kuat, bunda yakin kamu pasti kembali sadar," rancau Ratih yang sedang bersandar lemas.
" Gema pasti sadar, kamu jangan terlalu kepikiran juga nanti malah kamu yang sakit Ratih."
" Tapi mas, ini pertama kalinya Gema terbaring tidak sadarkan diri, aku tidak sanggup mendengar kondisi anak kita. Selama ini Gema itu kuat, siapa sih yang buat anak aku seperti ini?" Teriak Ratih di akhir karena sudah tidak bisa mengontrol emosi nya.
" Ratih sadar, ini kecelakaan."
" Nggak mas, aku yakin. Ini bukan murni kecelakaan, iya kan Vadi?" Tanya Ratih langsung menatap Vadi membuat Vadi diam karena tidak tau mau bicara apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/221352299-288-k816228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ( END )
Teen FictionBerawal dari seorang gadis cantik yang imut namun memiliki sorot mata yang tajam bernama Nayanika yang tiba-tiba menembak seorang pria di dalam mall yang entah ia kerasukan apa membuat ia jadi tontonan gratis dan berujung ia di tinggalkan begitu saj...