Menjelang libur akhir tahun

510 20 0
                                    

Hari ini hari terakhir mereka sekolah di semester ganjil dan mulai besok mereka akan libur selama seminggu. Murid-murid hanya bersantai saat ini karena sudah tidak ada kegiatan, hanya menunggu pembagian rapor dari wali kelas mereka. Naya dan Mia sedang asik mengobrol di kelas tentang rencana liburan tahun baru mereka sampai Aska mengirim pesan di grup untuk datang ke lapangan futsal bawain dia minum karena ia sedang main futsal.

" Dasar si Aska bossy," ucap Naya kesal.

" Bawain gih Nay."

" Malas Mia, kamu saja yang bawain tuh anak minum. Nanti minta saja uang sama dia."

" Aku juga malas jalan ke bawah, sudah enakan di kelas," jawab Mia juga ogah.

Dua gadis itu berdebat siapa yang mau bawakan Aska minum karena mereka malas jalan ke lantai 1 sedangkan kelas mereka di lantai 3 dan Aska kembali mengirim pesan untuk di bawakan air dan akhirnya Naya dan Mia sepakat pergi bersama. Naya dan Mia pun berjalan santai melewati tangga sampai di lantai 2 dan hendak turun melalui tangga, kaki Naya terhenti ketika melihat 2 orang yang tengah berduaan di sudut tangga pembelokan dan pria itu tengah di cium entah apanya membuat dada Naya sesak.

Mia menggenggam tangan Naya lalu menariknya untuk turun melewati 2 orang itu yang mungkin tidak menyadari keberadaan Naya sampai wanita itu melihat Naya dan menyapa nya.

" Eh Naya, ternyata lo di situ. Aduh sayang, Naya lihat nggak ya?" Tanya Laura ke Gema yang diam mematung saat Naya berada di dekatnya.

Naya melirik Gema yang hanya diam itu membuat Naya kesal.

" Anggap saja saya tidak ada, tenang saja saya bukan orang yang suka mengadu."

" Oh syukur lah. Btw lo mau kemana?"

" Nyamperin Aska, dia minta di bawain minum."

" Aduh bau-bau nya ada yang sudah move on nih," ledek Laura dengan lirikan matanya ke Gema.

" Aska jauh bisa menghargai keberadaan wanita dan bisa memperlakukan wanita dengan baik jadi kalau dia serius, kenapa tidak. Permisi." Setelah mengatakan itu Naya pergi dengan menarik tangan Mia namun tanpa Naya tau, hati Mia sakit mendengar kalimat Naya sedangkan Gema masih diam mematung menatap punggung kecil itu semakin menjauh.

" Lo apa-apa in sih, main cium pipi gue? Kalau guru lihat kita bisa kena masalah Laura?" Bentak Gema setelah punggung Naya sudah tak terlihat lagi.

" Nggak bakal sayang, guru-guru juga pada di ruang guru kok dan itu tadi tanda terima kasih aku karena kamu sudah mau menerima aku sejauh ini," ucap Laura pembelaan.

" Tapi nggak gitu caranya Laura, nggak baik seperti itu perempuan langsung nyosor ke laki-laki. Perempuan itu harus ada harga diri nya agar bisa di hormati, kalau lo saja nggak menghargai diri lo, gimana orang lain ke lo."

" Iya maaf, aku khilaf. Soalnya aku senang banget sayang, btw jadi Naya nggak ada harga diri nya soalnya dia terang-terangan bilang suka sama kamu dan mepet-mepet. hmm pantesan kamu tidak suka, syukurlah," ucap Laura dengan merangkul Gema namun Gema langsung menghempas lengan Laura.

" Di bilangin nggak usah nyosor, lo sama saja sama Naya kalau gitu," bentak Gema lagi kemudian meninggalkan Laura dengan muka bete dan Gema menuruni anak tangga.

" Awas kamu Naya, gue malah di samain lagi sama cewek ulat kek lo. Tapi gue senang karena rencana gue bikin Naya panas berhasil, setelah ini pasti dia akan semakin sadar posisi nya dan semakin menjauh dari Gema," ucap Laura pelan dengan menyunggingkan senyum jahat.

Karena sebelum Naya datang, Laura mengejar Gema dari lantai 1 dan baru dapat ketika Gema berada di tangga lantai 2 dan sebelum Laura bicara tiba-tiba ia melihat Mia yang menuruni anak tangga dan Laura tebak dimana ada Mia di situ ada Laura dan muncul lah ide nya yang langsung mencium pipi Gema membuat Gema melotot kaget dengan kelakuan Laura namun untung Laura segera berhenti mencium nya dan baru Gema mau memarahi Laura atas perbuatan nya, Laura langsung menyapa Naya membuat Gema diam karena kaget karena tidak melihat keberadaan Naya sebelumnya karena ia membelakangi tangga dari atas.

Nayanika ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang