Harapan Terakhir

304 64 6
                                    

Note lagi yorobun 😁
Aku takut kalian bingung habisnya

Buat kali ini, kalau nemu bagian yang di "Cetak Miring" dan di "Bold" juga, berarti itu lagi flashback diingatan mereka aja. Kayak sedang mengingat-ingat kejadian yang lalu 😉

Yuk kita lanjut baca lagi 💕

🍃💦❄🔥

Kami duduk bersama dengan jarak yang jauh. Memikirkan dan menyusun rencana dari awal melalui perencanaan milik Jeonghan yang belum matang. Setelah mengetahui fakta dibalik coretan kertas Jeonghan, aku jadi lebih tau tentang kekuatan mereka masing-masing. Tau alasan mereka dibentuk dan dipilih. Dan tau bagaimana kekuatan mutlak yang diidam-idamkan Chang bisa dibentuk.

Aku yakin, ada alasan dibalik semua ini. Alasan Jeonghan cenderung memberitahukan kekuatan ini daripada rencana penyerangannya.

Aku membentangkan kertas itu lagi. Melihatnya dengan lebih teliti. Jeonghan pasti punya alasan. Dia sudah menyusun dan mengumpulkan orang-orang ini sedemikian rupa pada komposisi yang dia harapkan dengan melebihkan satu orang. Seokmin.

"Depresiku memberat."

"Aku selalu kesepian."

"Mereka tidak peduli padaku."

Aku terus coba mengingat potongan kalimat yang pernah Seokmin katakan padaku.

"Berbeda dengan hyung yang selalu ada untukku. Depresiku pun berangsur membaik. Karena itu aku sangat marah saat kau berpikir yang tidak-tidak tentang mereka."

Kalimat yang mungkin saja adalah petunjuk.

"Aku tau seluk-beluk dari kejadian yang ada."

"Hyung membutuhkanku."

Aku sontak berdiri. "Aku tau maksud Jeonghan."

🍃💦❄🔥

Selagi Jun masih berusaha membebaskan teman-teman yang terkurung, Seokmin berjalan mendekati Joshua. Dia menyentuh lengan anggota tertua terakhir yang kini bersama mereka.

Joshua menoleh dan memperhatikan raut Seokmin yang tampak cemas di wajah tersebut. Dia tersenyum teduh. "Semua akan baik-baik saja," katanya berusaha menenangkan. Namun bukan itu yang Seokmin khawatirkan.

"Hyung, aku memang tidak tau rencana Jeonghan hyung sesungguhnya, tapi apakah lebih baik kita pergi berpencar. Biarkan yang lain mencari tempat yang aman. Lalu kita akan pergi ke hutan untuk menemui yang lain. Aku yakin, Jeonghan hyung sudah tau apa yang akan dia lakukan."

Joshua mengerutkan keningnya. "Kau tidak seperti Seokmin kami."

Seokmin cepat mengucap maaf dan mengklarifikasi apa yang dia maksud. "Sebentar lagi, [Y/N]-ssi dan yang lain mungkin akan datang tanpa tau apa yang harus dilakukan dan hanya Jeonghan hyung yang tau. Tapi jika kita menolongnya lebih dulu, kita tidak akan bisa keluar dengan selamat bersama-sama."

Matanya menatap lekat teman yang sudah dia anggap seperti adik sendiri. Seokmin tidak mungkin berbohong atau berniat jahat.

"Kau tau apa yang harus kau lakukan?" tanya Joshua dengan serius.

Seokmin mengangguk dengan yakin, tapi berbanding terbalik dengan jawabannya. "Sedikit."

Joshua tertawa. Dia memastikan kembali setiap orang yang berhasil keluar. "Semua sudah keluar?" Dia menarik napas dalam terlebih dahulu sebelum lanjut berkata, "Seokmin-ah, apa yang harus kita lakukan?"

Outcast CastelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang