The last cast 😭
Huhu.. sedihnya balik lagi karena udah harus pisah sama vampire pensiun ini 🥲Tapi, sebelum sedih-sedihan, nikmati cerita terakhir dengan leader kesayangan kita dulu yuk! 😆
Karena dia adalah kakak yang baik, apa dia akan jadi pacar yang baik juga? 🤭Kita lupain sedih-sedihannya dan lanjut baca dulu yuk 😋
Happy Reading ^^🔥🍒🔥
"Seung-" Aku tidak jadi memanggil karena pria yang kucari tidak ada di kamarnya.
Ke mana dia pergi? tanya batinku sambil menutup kembali kamar kosong tersebut. Kemudian, bergerak menuju Seungkwan yang tengah bersantai di hari liburnya.
"Seungkwan!" teriakku dengan sengaja karena Aku suka melihat ekspresi terkejut dan marahnya secara bersamaan.
"Aish!" Mata pria itu melotot dan bibirnya mengomel dengan cepat. "Harus sekali berteriak?! Bagaimana kalau jantungku lepas? Aku ini sudah tua loh. Jangan lupa!"
Aku tertawa sangat puas. Namun, aku juga akan cepat meminta maaf karena ingin menanyakan sesuatu. "Seungcheol ke mana?"
Mata kesalnya seketika berubah kaget. "Kau tidak tahu?"
Kepalaku dimiringkan. Setelah itu mengangkat kedua bahu tanda tidak tahu. "Tidak tahu apa?"
"Besok itu peringatan hari kematian Soohyun. Biasanya, Seungcheol hyung akan pergi ke makam sehari sebelumnya untuk menikmati waktu berdua. Baru keesokan harinya, para ketua lain akan pergi melayat bergantian," jelas Seungkwan. "Tapi itu dulu. Mungkin sekarang kita sudah bisa pergi bersama-sama."
"Aku sungguh tidak tau." Aku bersuara kecil.
Kenapa Seungcheol tidak memberitahukanku? Perasaanku agak sedikit kecewa.
Seungcheol selalu terbuka tentang apapun padaku. Tidak ada yang dia tutup-tutupi lagi sejak kami resmi menjalin hubungan. Namun, aku tidak tahu jika pria itu masih tetap tertutup terkait adiknya. Apa aku belum seberharga itu?
Tanpa aba-aba, Seungkwan mengetuk kepalaku sampai bersuara sekaligus untuk membalas dendam. "Pasti lagi mikir macam-macam, kan? Jangan suka jahat! Seungcheol hyung tidak seperti yang kau pikirkan."
"Sok tau! Seperti bisa membaca pikirkan saja." Manyunku.
"Kenapa tidak susul saja? Kau kan kekasihnya, tidak akan jadi masalah jika menyusul," saran Seungkwan. Namun, sarannya membuatku jengkel.
"Tentu saja masalah. Dia saja tidak mengajakku, masa aku tiba-tiba muncul. Dan satu lagi, aku tidak tau tempatnya."
"Benar juga. Aku juga tidak pernah ke sana." Seungkwan berseru, lalu menyengir bodoh sendiri. "Kalau begitu tanya ke Wonwoo hyung saja. Dia pasti tau."
"Memang dia ingat?" Aku meragukannya.
Seungkwan berpikir sejenak. "Mungkin ingatannya sudah kembali?" Dia sendiri ikut ragu.
"Jihoon hyung pasti ingat. Tapi, penglihatannya kan sudah buruk. Bagaimana cara dia mengantarmu? Kalau Soonyoung hyung tidak boleh!" Tegasnya. "Bukannya balik setelah mengantarmu, dia pasti jalan-jalan dulu."
Seungkwan kembali jadi pria yang bawel. "Terus ... ada satu orang lagi yang pasti tau. Tapi, mana mungkin kau ingin bertanya dan diantar olehnya."
Seungkwan sengaja tidak menyebutkan nama itu karena dia yakin, aku sudah mengetahuinya. Aku pun tidak mau Seungkwan memanggil orang itu. Jika dipanggil, Jeonghan suka muncul tiba-tiba seperti hantu sungguhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Outcast Castel
FanfictionDahulu ketika para vampire masih menguasai kota, kami hidup dalam kegelapan yang diselimuti darah kawanan kami sendiri. Hidup dengan ketakutan dan bau darah yang menyebar di penjuru kota. Namun itu sudah ratusan tahun berlalu. Kini para manusia ting...