Pilihanku

401 88 0
                                    

Aku tidak ingat pasti berapa lama sudah aku menetap di hutan ini dengan kaum penghisap darah. Mungkin sekitar sebulan? Kurang atau lebih. Aku benar-benar tidak tau.

Mingyu sedang beristirahat di ranjang sembari memejamkan matanya. Dia tidak akan tertidur. Aku tau karena Vernon pernah mengatakannya. Karena itu di sinilah aku sekarang. Duduk di tepi sungai sambil melihat pantulan diriku di sana. Menikmati suara air yang mengalir dan angin yang berhembus di telinga.

Tenang dan damai. Tidak takut ada binatang buas yang datang karena hutan ini hanya diisi para vampire.

Harusnya aku takut. Sama seperti saat pertama kali aku ingin memasuki hutan ini. Tapi semua terasa berbeda saat mengenal mereka.

Banyak hal, tapi tidak sepenuhnya. Mengingat mimpi dan semua kejadian yang terjadi pada vampire yang ku temui, aku merasa ada hal tersembunyi di antara mereka. 

Aku memejamkan mata dan coba mengingat setiap kisah yang pernah kudengar dari keempat vampire yang kuketahui.

Lee Chan. Dia meninggal karena dijebak menjadi umpan vampire  dengan embel-embel pekerjaan dengan upah besar. Entah kenapa, cerita Chan ini membuatku sedikit mengaitkannya dengan pengalaman bekerjaku kali ini. Di mana aku harus masuk ke dalam hutan untuk berburu vampire.

Apa hanya perasaanku saja?

Lalu Vernon. Pria itu juga dijebak oleh teman-temannya untuk menangkap seorang vampire. Tapi alih-alih menangkap, justru saat vampire menangkapnya dan teman-teman dia meninggalkannya. Tapi, bukankah kisah itu sedikit aneh. Vernon tidak sebodoh itu. Apa mungkin dia begitu saja mudah terperdaya?

Selanjutnya Seungkwan. Dibanding kedua orang pertama, Seungkwan adalah seseorang yang terjebak dan bukan dijebak. Niat hati ingin mencari jasad kakaknya, dia justru dibawa ke sebuah ruangan yang dipenuhi vampire. Hal yang mengganjal dari cerita ini yaitu..

Apa yang ditemukan kakak Seungkwan dalam penelitiannya hingga ingin mengundurkan diri?

Baru setelah itu, kisah ini berhubungan dengan Seokmin. Vampire keempat yang perubahan fisiknya sedikit tidak diketahui. Aku pun tidak bisa menyimpulkan sesuatu yang pasti, tapi aku tau Seokmin banyak menyimpan rahasia sehingga para hyung mereka itu menjadikannya 'saksi yang dibutuhkan'.

Semua kecurigaanku makin berkembang saat aku bermimpi buruk di kastil Mingyu. Mimpi yang katanya settingan. Di sana aku melihat tiga ilmuwan. Namun hanya terfokus pada seorang ilmuwan setengah vampire yang sedang memberikan serum pada kelinci percobaannya. 

Tidak tau serum apa itu. Tapi dari percakapannya dengan ilmuwan lain, serum itu membahayakan beberapa tubuh dari manusia percobaan mereka. Awal mula menggila, hingga lama-lama tubuh korban meninggal. 

Namun satu hal yang penting di sini. Sudah tiga kali, cerita ini berputar pada satu profesi, yaitu ilmuwan, penemu, analis, atau apapun itu sebutannya. 

Aku menggaruk kepalaku yang sakit. Bayanganku dalam air menjadi samar setelah sehelai rambutku rontok dan terjatuh di sana. Aku menghela napas.

"Otakku terlalu banyak berpikir sampai rambutku banyak rontok," gumamku dalam kesepian.

Mataku melirik ke arah pohon kecil yang kemarin mati-matianku siram sebagai 'latihan' yang Mingyu berikan padaku. Aku mengalihkan sesaat pikiranku dari hal-hal memusingkan itu agar kepalaku tidak beresiko kebotakan. 

Berdiam sejenak dengan kepala kosong menatap daun-daun kecil yang baru tumbuh itu tertiup angin. Damainya. Mungkinkah menjadi sebuah pohon bisa lebih menyenangkan daripada menjadi manusia yang harus berusaha berpikir dan berjuang menjalani hidup?

Outcast CastelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang