Si Positif

248 55 15
                                    

Kim Mingyu,Panggilan Mingyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Mingyu,
Panggilan Mingyu.

Gerbang kelima penjaga sungai.
Posisi penjaga pembantu.
Pemeluk kekuatan air pertama dan tangan kanan sang penerus.

Terlahir dengan tubuh lemah dan organ dalam yang tidak sempurna merupakan kenyataan pahit yang harus diterimanya mentah-mentah. Terpaksa tumbuh besar di rumah sakit hingga orang tuanya sendiri meninggalkannya di sana. Setiap hari masih berusaha berpikir positif membuatnya memiliki kekuatan untuk menyerap energi negatif lawan sebagai energi tambahan yang bisa menambah ketahanan tubuhnya.

Namun, jika tidak mendapat energi negatif itu, tubuhnya akan kembali lemah seperti sediakala.

🍃💦❄🔥

Tidak ada lagi ketenangan. Aku sangat tegang saat mau bangun dari sofa. Aku takut ada seseorang yang muncul lagi di sampingku saat terbangun. Untungnya, hari ini Vernon tidak mematung di sana. Aku bernapas lega. Chan dan Seungkwan pun sepertinya telah pergi bekerja karena suasana rumah ini cukup damai.

Jantungku akhirnya dapat beristirahat sampai sore nanti. Setidaknya, salah satu orang yang menyukaiku dan diam di rumah ini, jarang keluar dari kamarnya. Dia juga bersikap sewajarnya, tidak langsung menunjukkan perasaannya. Hanya saja  setiap kali memikirkan Seokmin, aku langsung mengingat kelakuan Jeonghan. Aku masih geram karena tindakannya.

Aku bangun dari sofa dengan emosi. Lalu, pergi membasuh wajah untuk menghilangkan perasaan dongkolku. Membersihkan diri singkat dan keluar dengan sebuah handuk menggantung di leher. Aku mengusap-usap rambutku yang masih agak basah sembari mengambil minum. Di sela-sela itu, aku mendapati Mingyu ada di luar melakukan peregangan ringan juga.

Aku masih agak tidak percaya. Mingyu terlihat sehat dan bugar dengan tubuh tinggi besarnya. Tapi ternyata dia adalah anggota terlemah dari setiap laki-laki yang ada di sini. Padahal dia tidak terlihat sakit sedikit pun.

Mataku terus memperhatikan Mingyu dari kejauhan melalui jendela yang mengarah ke halaman belakang. Aku belum pernah ke sana. Katanya, mereka menanam beberapa sayuran dan buah di belakang. Haruskah aku melihatnya sambil menemani Mingyu?

Di saat aku masih berpikir, aku melihat Mingyu mengangkat beberapa ember besar. Kupikir, dia hanya sedang merapikannya, tapi ternyata dia membawanya pergi dengan sebuah troli. 

Dia mau ke mana sendirian? Kalau dia kenapa-kenapa di tengah perjalanan bagaimana? Aku panik sendiri. Tanpa pikir panjang aku segera keluar untuk mengikutinya. Karena mengetahui kondisi rawan tubuhnya, aku jadi takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat dia sendiri.

Aku mendekatinya dengan cepat. Ketika aku ingin memanggilnya, niatku terurung. Bagaimana kalau aku mengejutkannya karena berteriak? Itu tidak baik untuk jantungnya, kan? Banyak yang aku renungkan. Aku tidak mau terjadi apa-apa pada Mingyu. Jadi, aku hanya mengikutinya dengan jarak yang cukup jauh sekedar untuk menjaganya.

Outcast CastelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang