Pada zaman dahulu, beredar kisah mengenai makhluk penghisap darah yang menyerang penduduk desa. Iblis yang disebut dengan vampire itu menghantui para penduduk demi membalaskan dendamnya atas tindakan manusia yang ingin menghancurkan klan mereka.
Hingga kini tidak ada lagi yang melihat makhluk mitologi itu. Konon katanya, tersisa beberapa vampire yang sekarang hidup seorang diri pada kastel yang berdiri tegak dalam hutan yang cukup dalam sebagai tempat pengintaian.
Kisah ini memang belum terbukti keasliannya. Ada yang mengatakan jika ini hanya dongeng. Ada juga yang mengatakan jika tempat kelahiran sebuah vampire adalah kota Brasov di Rumania. Namun juga ada juga versi yang mengatakan jika vampire itu bermutasi menjadi manusia dan meningkatkan kekuatannya untuk kembali membalas dendam pada manusia.
Semua perumpamaan itu belum dapat dipastikan. Tidak ada yang berani membuktikannya. Mereka tidak bisa memasuki hutan yang konon ditinggali oleh para vampire terkuat di sana. Sudah beberapa orang yang nekat memasuki hutan itu dan setelah mereka pergi..
Mereka pun tidak ada yang kembali.
Begitu banyak versi cerita mengenai para vampire. Dari berbagai zaman, negara dan juga pendapat orang lain. Tidak ada yang bisa dipastikan mengenai keaslian mereka.
Tapi..
Ada sebuah buku yang ditulis seorang fulsuf. Katanya, filsuf ini berhasil berteman dengan para vampire dan berisi kesehariannya dengan para vampire. Buku jurnal dengan tulisan hasil tangannya sendiri menceritakan semua hal mengenai para vampire. Baik kekuatan, kemampuan dan kelemahan para vampire itu.
Namun buku dengan sampul berwarna coklat keemasan ini dimanfaatkan oleh para pemburu vampire yang berusaha menghancurkan para vampire dengan cara tidak terpuji. Ini lah yang membuat para vampire marah dan berniat menghancurkan semua orang. Mereka tidak lagi percaya pada yang namanya manusia. Filsuf tersebut pun mereka bunuh demi menghilangkan semua informasi mereka.
Buku yang menjadi bukti tertulis kehidupan mereka pun lenyap.
Tidak ada yang pernah melihat buku itu kembali. Tapi buku itu tidak hancur. Menurut orang - orang yang bertugas menghasilkan buku - buku pada zamannya, buku permintaan filsuf ini selalu dibuat khusus. Lembaran bukunya terbuat dari serat hewan dan parutan emas yang tidak mudah dihancurkan oleh bara api terpanas sekali pun. Hanya waktu yang bisa menghancurkannya.
Kalian bisa mempercayai kisah ini. Tapi jika tidak, kami juga tidak memaksa.
Namun..
Jika kalian menemukan sebuah buku bersampul coklat keemasan, terhias ukiran yang terlapis emas, kertas yang terasa kasar dan berbau amis. Itu artinya para vampire itu memang sebenarnya ada.
🍃💦❄🔥
Hallo...
Seneng deh ketemu kalian di cerita baruku ini. Akhirnya kejadian juga ya buat cerita fantasi. Ini cerita pilihan kalian loh diwork-ku sebelumnya. Kalian ingat kan?
Ayo kembali ke topik..
Karena ini masih prolog, masih belum jelas ya siapa pemeran dan vampire-nya siapa saja. Masih ada misteri juga dari yang di atas. Tapi di chap selanjutnya sudah sedikit jelas.Kalian percaya vampire? Kalau percaya, jangan percaya kisah ini. Ini hanya fiksi hasil imajinasiku. Jika ada kesamaan tokoh atau lain-lainnya, mungkin itu efek kebetulan. Jadi jangan dipercaya ya 😂 Hal-hal mistis dan fantasi lainnya juga hanya khayalan. Jika ada kata-kata yang menyinggung atau salah, aku minta maaf dan tolong diberitahu bagian mananya agar aku bisa betulkan.
Setelah ini masih ada beberapa chapter lagi yang bisa kalian lanjut baca. Hari update rutinnya masih belum diketahui ya. Karena ini masih baru, jadi bingung juga 😂
Kalau begitu bye semua..
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan comment ya
Annyeong~
KAMU SEDANG MEMBACA
Outcast Castel
FanfictionDahulu ketika para vampire masih menguasai kota, kami hidup dalam kegelapan yang diselimuti darah kawanan kami sendiri. Hidup dengan ketakutan dan bau darah yang menyebar di penjuru kota. Namun itu sudah ratusan tahun berlalu. Kini para manusia ting...