75%

302 71 27
                                    

Jari-jemari tangan kanannya saling mengetuk meja kantor kamuflase itu. Tidak hanya meja, ruangan dan gedung ini pun hanya kamuflase. Pekerjaan yang ditawarkannya juga hanya rekayasa. Dia tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu. Jangankan seikat lembaran kertas bernilai itu, segenggam logam bulat pun tidak ada di tangannya. Dia tidak memiliki kekayaan sepersen pun.

Karena dia vampire.

Dia tidak membutuhkan uang. Dia tidak perlu kekayaan manusia. Dia bisa mendapatkan apa pun yang dia mau dengan statusnya tersebut. Gedung dan kantor ini buktinya. Bagaimana dia mendapatkannya?

Chang tertawa mengingat kemewahan yang diidam-idamkan semua manusia itu, dia dapatkan dengan menggigit pemilik sebelumnya. Fakta itu sungguh menggelitik perutnya. 

Orang tersebut adalah bahan percobaan pertamanya. Orang serakah yang bisa dia hasut untuk mengikuti semua keinginannya. Berkat orang itu, Chang mendapat kemudahan dalam menciptakan vampire-vampire buatan untuk tujuannya. Dia hanya perlu menyumbang darah yang bisa terus dia isi ulang. Saat orang itu memberontak, dia tinggal menggigit dan membunuhnya. Sesederhana itu.

Sangat disayangkan karena dia tidak bisa memanfaatkan otaknya lebih lama. Jika orang itu tidak terus mendesaknya untuk bertambah kaya, Chang tidak mungkin jengkel dan membunuhnya. Tapi berkat membunuh orang itu, dia bisa memanfaatkan semua yang sudah orang itu miliki.

Namun, dia tetap harus menemukan penggantinya. Dia tidak bisa membuat vampire buatan sendiri. Karena itulah dia menemukan Jeonghan. Anak dari salah satu narasumber pemilik gedung ini. Narasumber itu mengetahui semua hal tentang vampire karena orang tersebut memelihara vampire di rumahnya. Dialah Jeonghan, anaknya sendiri.

Jika Jeonghan tidak dijadikan eksperimen oleh ayahnya sendiri, dia yakin sudah mendapatkan vampire murni seperti Yohwa. Entah apa yang ayah orang itu lakukan, Chang tidak sepintar itu untuk memikirkannya.

Dia saja selalu salah menemukan orang-orang berdarah vampire. Sudah banyak orang yang terbunuh olehnya karena percobaan meminum sampel darah vampire-nya dan hanya dua yang berhasil, yaitu Jeonghan dan Yohwa. Selebihnya, dia akan mengambil semua yang sudah Jeonghan temukan.

Namun..

Pintu kantornya terbuka. Dia tidak berniat membalik kursinya karena dia yang memanggil orang tersebut. "Sepertinya tikus-tikus ini lari dengan baik."

Tidak ada respons dari anak buah pengganti Jeonghan itu. Orang tang berperan jadi otaknya kali ini, memang tidak terlalu aktif.

"Apa kau tidak mengetahuinya?"

Dengan suara agak paraunya, Yohwa menjawab, "Aku tidak melihat yang lainnya."

"Jadi, kau bertemu beberapa di antaranya?" Chang membalikkan kursinya. Dia tidak menyangka, anak buahnya masih mau berkata jujur.

Manusia memang tidak bisa diprediksi oleh para vampire. Di dunianya, meskipun sudah melihat ada pemberontakan, dia akan mengabaikannya karena orang tersebut tidak ada urusan dengannya. Vampire itu hanya memikirkan dua hal. Diri sendiri dan juga kekuasaan. Selama dirinya tidak mendapat gangguan, dia tidak akan memedulikan vampire lain. Begitulah dunianya. Berbeda dengan dunia manusia yang meski benci, masih memiliki rasa simpati.

"Aku menanggap salah satu di antaranya. Sekarang orang itu ku kurung bersama Jeonghan."

Chang mengangguk-angguk. Lalu menyuruh Yohwa pergi. Hanya itu yang dia butuhkan. Dia tidak terlalu mempermasalahkan mereka yang kabur. Yang terpenting adalah gadis bodoh itu datang dengan kekuatan yang dia idamkan.

Sebaliknya, di saat Chang sibuk dengan pikirannya sendiri, Yohwa sibuk mencengkeram knop pintu yang masih dia pegang. Tubuhnya mendadak tegang setelah bicara dengan bosnya tadi.

Outcast CastelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang