Sudah beberapa hari ini aku disibukkan dengan berbagai surat kabar yang bertuliskan 'Lowongan Kerja'. Melingkarkan nama tempat yang sekiranya cocok dan menandainya pulpen. Karena itu juga sekarang aku sibuk dengan berbagai surat lamaran yang sudah ku berikan ke beberapa perusahaan.
Sudah satu bulan. Namun tidak ada tanda-tanda panggilan. Aku mulai frustasi. Uangku semakin menipis. Belum lagi..
Bruk! Brukk!! Bruk!!!
Sontak aku berlari menuju dapur untuk bersembunyi dari siapa pun yang memukul-mukul pintu rumahku sekencang itu. Aku takut. Tidak ada siapa-siapa di rumah ini yang dapat ku mintai pertolongan. Aku sendirian.
"Buka pintunya!!" Aku meringkuk di lantai dengan memeluk kakiku sendiri. Menundukkan kepala pada kedua lututku. Berharap para penagih hutang itu pergi karena merasa tidak ada seorang pun di rumah ini.
"Sepertinya tidak ada orang di sini. Ayo kita pergi saja." Suara yang begitu keras itu sanggup memasuki cela-cela rumahku yang kumuh ini. Aku bersyukur mereka tidak menetap dan terus menggedor pintuku. Rumah ini terlalu tua untuk menahan tenaga besar mereka.
Perlahan-lahan, aku kembali mendudukan diriku di ruang tengah. Kakiku masih bergetar. Tanganku juga tidak kunjung menghangat. Ini baru pertama kali aku dipertemukan dengan penagih hutang.
Selama orang tuaku masih hidup, aku selalu hidup berkecukupan. Tanpa mengetahui jika sebenarnya keluargaku memiliki hutang yang cukup besar di bank dan juga para rentenir. Sekarang ketika mereka meninggal bunuh diri karena terlilit hutang yang tidak bisa mereka bayar dari perjudian. Lalu mereka mewariskannya padaku.
Atau ini cocok dikatakan sebagai menjual anak perempuan satu-satunya? Mungkin memang itu yang terjadi. Salah satu rentenir bahkan memiliki namaku sebagai jaminan yang telah disetujui appa-ku.
Aku tidak habis pikir. Ternyata hidupku yang selama ini dicukupi tanpa ada kekurangan adalah hasil menjual diriku sendiri pada pengusaha kaya. Dan sekarang tidak hanya petugas bank dan rentenir yang mengejarku, tapi ahjushi pengusaha juga sedang mengejarku untuk menagih janji orang tua jahatku.
Tidak pernah ku bayangkan akan berakhir dengan lahir di keluarga yang suka berjudi dan mabuk-mabukkan. Ok! Eomma dan appa memang melahirkanku dari hasil tidur semalam. Mereka menikah tanpa rasa cinta. Setelah aku dilahirkan, eomma pergi mencari pria lain untuk ditidurinya dan mendapatkan uang yang melimpah. Lalu appa terpaksa membesarkanku dengan cara menitipkannya pada halmoni.
Tapi setelah halmoni meninggal, appa memaksaku bekerja sebagai pelacur. Orang tua macam apa yang mengajarkan anak umur 16 tahun untuk melayani pria tua?!
Aku benci keluargaku. Hidupku tidak ada harganya dimata keluargaku sendiri. Dan setelah aku berjuang mati-matian sekolah untuk menikmati hidupku, sekarang ternyata aku harus menghabiskan hidupku untuk membayar hutang keluarga yang tidak tau seberapa besarnya. Sudah dijual pula.
Ku lemparkan semua surat kabar yang berantakan di atas meja. Harapanku mulai pupus. Apa aku harus bunuh diri juga seperti mereka? Tapi halmoni tidak akan memaafkanku di sana. Halmoni selalu mengingatkanku.
Jika kau merasa hidupmu terlebih berat, maka kau harus lihat orang-orang yang terlahir tidak bisa merasakan namanya nasi.
Dan halmoni juga pernah berkata padaku, jika aku sampai berakhir seperti kedua orang tuaku, maka dia tidak akan menerimaku di sisinya saat aku bertemu di surga. Halmoni sungguh kejam. Tapi aku tau jika dia mengatakannya agak aku tidak menjual hidupku yang berharga pada sisi gelap dunia.
Masih banyak sisi terang dunia. Jangan mudah tergiur dengan harta yang melimpah namun hasil tindak kegelapan. Sebaiknya berusaha dengan tenagamu sendiri dan kamu baru akan merasakan kebahagiaan yang seutuhnya.
Aku mengira itu memang mudah. Tapi nyatanya, hidupku sudah dicampur adukkan dengan silsilah keluarga. Aku sendiri sepertinya sulit terlepas dari namanya keturunan. Anak dari pelacur dan pemabuk serta penjudi.
Mendengarnya saja aku sudah muak. Aku saja sampai tidak punya teman karena statusku itu. Kurang lengkap apa hidupku ini.
Sekarang untuk bekerja pun aku dipersulit. Aku berusaha menyembunyikan semua masalah pribadiku di perusahaan yang meng-interview-ku. Tapi mereka akhirnya mengetahui kebohonganku. Jujur.. Aku memang tidak bisa berbohong.
Walau aku dilahirkan dari keluarga yang berantakan. Tapi aku dibesarkan oleh seorang halmoni yang baik, tegas, cerdas dan berwibawa. Sifat yang ku warisi juga hasil didikan halmoni, bukan dua orang tidak berguna itu.
Halmoni mengajariku untuk jujur, maka hingga sekarang aku hidup dengan kejujuran. Sampai berbohong sedikit pun akan ketahuan orang lain. Apalagi orang-orang profesional di bidangnya.
Aku hanya punya satu pilihan. Akankah aku menerima pekerjaan ini atau tidak?
Selama seminggu lebih aku menyimpan lamaran kerja ini. Hanya ini yang mungkin menerimaku. Tidak ada batasan umur, tidak ada ketentuan jenis kelamin. Bahkan mereka tidak membutuhkan jenjang pendidikan. Yang mereka butuhkan hanya keberanian dan kesiapan untuk mati.
Apakah jika aku mati karena sebuah pekerjaan, halmoni tidak akan mengusirku?
______________________________________
Dicari: Pemburu Vampire
Persyaratan:
- Sehat jasmani, kuat rohani
- Berani dan siap menghadapi kematian
- Cekatan dan cerdik
- Memiliki kemampuan beladiri menjadi nilai tambah
- Dapat bekerja seorang diriKesepakatan:
Diperbolehkan meminta upah sebanyak yang diinginkan (Tidak memberikan batasan maksimal). Tidak termasuk meminta benda berwujud atau benda fisik, hanya bentuk uang. Disediakan berbagai senjata, perlengkapan, pelatihan dan juga pendidikan yang akan menjadi bekal menghadapi Vampire. Jika berhasil mengalahkan seluruh Vampire, maka akan diberi keuntungan dengan melipatgandakan uang yang diajukan.Perhatian:
Pihak perusahaan tidak akan menanggung biaya pemakaman jika pelamar tewas dalam misi. Pelamar tidak diperbolehkan meminta anak buah atau tambahan senjata dari perusahaan.Datang ke alamat yang tercantum. Tidak perlu membawa surat keterangan pendidikan dan lain-lainnya, hanya perlu membawa surat ini. Wawancara akan dilakukan langsung setelah pelamar bersedia menerima syarat dan menandatanganinya di bawah ini.
Tertanggal, "19 Januari 2019"
Bersedia menerima resiko dan syarat yang terancum
Tertanda,"Han [Y/N]"
______________________________________Dengan berat hati, tanganku bergerak menandatangani surat itu.
🍃💦❄🔥
Awal-awal sudah ada konflik saja ya 😅
Next saja yuk >>
KAMU SEDANG MEMBACA
Outcast Castel
FanfictionDahulu ketika para vampire masih menguasai kota, kami hidup dalam kegelapan yang diselimuti darah kawanan kami sendiri. Hidup dengan ketakutan dan bau darah yang menyebar di penjuru kota. Namun itu sudah ratusan tahun berlalu. Kini para manusia ting...