Eksekusi

576 84 7
                                    

Tubuhku lebih berat dari sebelumnya. Tidak hanya kepalaku lagi yang pusing, bahkan badan dan tanganku lemas semua. Belum lagi tangan dan kakiku kini dalam keadaan terikat. Berusaha untuk melepaskan diri pun rasanya mustahil.

Dengan mata yang tidak mampu melakukan apa-apa, mataku mencari keberadaan Chan yang tidak terlihat di mana pun. Suasana sangat sepi, di luar juga sudah malam kembali dan aku juga belum makan.

Apa lagi yang akan terjadi padaku? Jika seperti ini, seharusnya aku tidak pernah main-main dan memaksa Chan. Dia itu tetap saja vampire.

"Walau kau menganggapku baik, kau harus tetap ingat jika aku ini vampire." Jendela yang ada di arah kakiku memunculkan Chan yang baru saja masuk dengan sayapnya.

"Sudah banyak orang yang menjadi korban, jangan sampai kau ikut menjadi korban." Katanya lagi.

Tubuhku merinding. "Apa maksudmu?" Tanyaku lemah.

"Kastil ini menjadi saksi bisu dari pemakaman orang-orang yang nekat membunuhku. Akhirnya, mereka pun menghembuskan nafas terakhirnya."

"Apa yang ingin kau lakukan??" Aku semakin takut.

"Harusnya aku yang bertanya, apa tujuanmu? Han [Y/N]. Si pemburu vampire terbaru. Daebak. Ini pertama kalinya mereka mengirimkan perempuan. Sungguh mengejutkan." Ungkapnya.

"Kau sudah tau semuanya?" Aku berhasil menangis karena ketakutan.

"Tentu saja. Aku ini tidak bodoh, aku bisa membaca jika buku ini milik siapa." Kemarahan muncul dari wajah Chan. Dia membanting buku salinan vampire itu di meja terdekatnya.

"Aku sebenarnya tidak mau mempedulikan siapa dirimu sebenarnya. Aku juga masih bisa percaya kau itu orang yang tidak akan melakukannya. Tapi hyung memintaku lebih berhati-hati. Ternyata benar, memang kau ingin mengambil kembali jiwaku."

"Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan. Tolong maafkan aku. Aku memang datang untuk membunuhmu, tapi setelah ku tau kau ini baik, aku jadi tidak ingin membunuhkmu. Maafkan aku." Jelasku. Tubuhku makin tidak bertenaga. Sepertinya aku akan mati kelaparan terlebih dahulu.

Chan mendekat. "Jika tidak membunuhku, maka kau ingin membunuh hyung-ku? Menyisakanku sendirian di kastil sepi ini? Ku kira kau akan jadi temanku, ternyata kau hanya ingin membuatku kembali hidup dalam kesepian."

Ucapannya ini, mungkinkah lagi-lagi fakta mengenai vampire yang lebih senang hidup sendiri-sendiri juga salah? Buku itu. Apakah buku itu hanya untuk membuat orang-orang membenci vampire?

"Aku tidak bermaksud seperti itu." Kataku lagi. Masih berusaha menjelaskan sesuatu. Aku ingin mati tenang tanpa salah paham dengan vampire sekali pun.

"Lalu? Sudahlah. Apapun itu, sekarang makan ini. Aku tidak mau membuatmu mati di sini." Aku melihat Chan dengan tatapan yang lebih tidak bisa di mengerti. Chan jelas-jelas memegang potongan ayam yang sudah matang.

Dia mengangkat satu dan menyodorkannya padaku. Tanpa pikir panjang, aku langsung memakannya. Ini seperti ayam goreng yang biasa ku makan di kota. Apakah?

Chan tersenyum ketika aku makan dengan lahap ayam yang diberikannya. "Aku sengaja membelikannya untukmu. Tapi aku memakai uangmu, aku tidak punya uang. Daripada aku mencuri, lebih baik aku meminta uangmu bukan. Aku akan menyuapimu hingga kenyang. Maaf aku tidak bisa membukakan ikatanmu itu, hyung melarangku dan ikatan itu disegel oleh darahnya. Hanya dengan darah vampire kembali ikatan itu bisa dibuka."

"Hyung-mu sangat membenciku, kenapa kau masih baik padaku yang punya niat membunuhmu?" Aku merasa jadi orang yang paling jahat di dunia jika seperti ini.

Outcast CastelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang