BAB 23

97 24 25
                                    

Tiga Tahun Kemudian

"Pak Bongsoo sudah di mana?" Yoona berdiri di muka toko.

"Sudah masuk jalan tol." Suara cempreng Noh Bongsoo sayup-sayup terdengar di ujung ponsel. "Saya sudah buru-buru berangkat dari pagi, tapi terjebak macet."

Yoona menoleh jam tangannya dan menghela nafas panjang, "ya sudah. Kalau Pak Bongsoo sudah masuk Seoul, tolong telepon saya lagi."

"Iya, Non. Nanti saya akan telepon Nona Yoona."

Plek. Yoona menutup ponselnya. Ia memandang sebentar jalanan di depannya. Di pertengahan musim panas, Seoul selalu gersang dan penuh debu kotor. Ia memutar tumitnya untuk masuk ke bagian dalam toko yang sejuk karena dilengkapi oleh AC yang selalu dinyalakan selama jam operasional.

Toko itu adalah toko meubel dan furnitur. Plang nama Ryu Furniture terpampang besar-besar di depannya. Ryu adalah nama keluarga kakek dari pihak ibu Yoona. Keluarga besar Ryu memang keluarga pengusaha. Mereka memiliki beberapa jenis usaha. Selain pabrik kayu dan penyewaan mobil serta travel, Keluarga Ryu juga memiliki bengkel furnitur. Semuanya dikerjakan di Busan dan dikirim ke toko-toko mereka yang berada di Busan, Daegu, dan Seoul.

Baru satu tahun ini Yoona mengurusi toko Ryu Furniture cabang Seoul. Sebelumnya, ia membantu toko di Daegu dan di Busan. Walaupun termasuk industri rumahan, perabot rumah tangga buatan keluarga Ryu terkenal memiliki kualitas yang tidak kalah dari buatan pabrik besar. Kakeknya memang seorang seniman dan sangat teliti serta cerewet jika sudah menyangkut soal kualitas suatu barang atau pekerjaan. Mendiang kakeknya itu mungkin merupakan salah satu manusia paling perfeksionis yang pernah Yoona kenal.

"Sajangnim, kiriman untuk bu Nam Gwona di Gusandong kapan mau dikirim? Bu Nam barusan telepon." Gong Jian----salah satu admin di toko itu----sengaja menghampiri Yoona.

"Kamu cek ke Hanbin, mobil kita ada yang kosong, enggak? Kalau ada, dikirim sekarang saja. Pastikan mobilnya ada bensin."

"Baik, Sajangnim." Jian segera keluar dari dalam toko. Biasanya Hanbin selalu merokok di kios seberang jalan. Dengar-dengar, Hanbin kepincut dengan anak gadis pemilik kios yang berwajah manis dan baru saja lulus SMA.

Toko meubel milik keluarga Ryu berukuran luas dan dipenuhi dengan berbagai macam barang. Tapi berbeda dari kebanyakan toko meubel, toko yang dikelola oleh Yoona ini tidak menaruh barang secara serampangan. Yoona sendiri yang membuat konsep dan mengatur isinya agar terlihat lebih menarik dan estetik.

Lantai satu diisi dengan barang-barang ruang tamu. Kursi, sofa, meja, lampu, dan segala yang biasa ditemukan di ruang tamu ada di sana, ditata dengan kehangatan sebuah rumah asli. Bagian kedua diisi dengan perabot di ruang tengah seperti bufet, lemari pajangan, dan juga rak buku. Di bagian paling belakang tentu saja berisi segala hal yang bisa ditemukan di dapur, misalnya kitchen set, lemari piring, meja dan kursi makan. Naik ke lantai dua, pengunjung dan calon pembeli bisa melihat-lihat desain interior berbagai jenis kamar tidur dan ruang belajar. Adapun di bagian depan, diisi dengan meja tulis serta peralatan kantor.

Ruang kerja Yoona sendiri terdapat di lantai tiga, tapi ia lebih senang berkeliling tokonya, mengawasi para pegawai, dan seringkali ia sendiri yang turun tangan melayani para calon pembeli. Usia Yoona yang begitu belia terkadang membuat para calon pelanggan tak pernah menyadari kalau gadis yang sedang memberi mereka tur itu adalah sang pemilik toko sendiri, dan bukannya seorang pelayan biasa.

Yoona memang masih muda. Usianya baru dua puluh dua. Namun sudah banyak sekali kepahitan hidup yang harus ia rasakan. Di balik wajah cantik serta senyum manisnya, tersimpan duka yang menganga begitu lebar.

"Nona, boleh tahu di mana bagian untuk meja makan?"

"Di belakang, Tuan. Mari saya antar." Kang Minsol, salah seorang pelayan wanita di sana, berkata dengan suara sesopan mungkin. Calon pembelinya kali ini benar-benar istimewa. Tubuhnya jangkung atletis, sikapnya sangat simpatik, dan wajahnya... Luar biasa tampan! Seperti bintang film.

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang