"Iya. Papa Hansung adalah papanya Narae." Jiwon mengelus rambut anak perempuannya. Di balik senyum lembut yang digoreskan oleh bibirnya, tersembunyi sebuah kepedihan. Bagaimana mungkin ia bisa memperkenalkan sosok ayah kepada Narae jika lelaki itu tidak akan pernah bisa hadir dan melengkapi hidup mereka? Mungkin tidak seharusnya Narae mengenal Hansung. Biarlah anak itu hanya mengenal ibunya saja. Kelak saat Narae dewasa, anak itu pasti akan mengerti juga.
Tapi Jiwon sudah terlanjur mengenalkan sosok ayah bernama Hansung kepada puterinya. Narae sudah terlanjur melihat dan mengenali Taehyung. Bocah cantik itu menoleh lelaki yang tadi disebut-sebut oleh mama sebagai ayahnya. Kedua bola mata Narae tidak berkedip menatap Taehyung seolah ingin meyakinkan dirinya kalau pria itu memang benar ayahnya. Namun ayah yang selama ini Narae kenal tidak mirip dengan lelaki yang sedang berdiri di sampingnya ini. Ayahnya tidak bertubuh tinggi dan berusia muda seperti ini. Narae merasa ada yang sangat berbeda dari ayah yang telah lama dikenalnya dan ayah yang baru saja dilihatnya.
Namun Narae suka pada ayah yang baru ini. Wajahnya sangat tampan. Senyumnya hangat. Dan ia masih bisa mengingat betapa nyamannya berada dalam dekapan ayah barunya ini.
"Pa... pa." Panggil Narae pelan. Tiba-tiba saja ia ingin digendong oleh papa. Ia ingin dipeluk dan dicium lagi seperti kemarin.
Seorang suster masuk ke dalam ruang rawat dan terkejut melihat Narae sudah siuman, "Narae sudah bangun?" Tanyanya dengan suara paling riang dan paling lembut yang bisa ia keluarkan.
Narae diam mengawasi sang suster. Kepalanya masih begitu sakit. Begitu juga dengan badannya.
Sang suster memeriksa kondisi vital Narae sebelum keluar dari dalam sana. Ia harus memberitahu dokter Han mengenai keadaan terbaru pasien mereka yang satu itu.
"Mama... peluk." Narae berguling ke kiri. Banyak sekali rasa nyeri yang ingin ia adukan kepada sang bunda, namun sebagai balita dua tahun, kosa katanya masih begitu terbatas. Ia hanya ingin dipeluk oleh ibunya sampai seluruh rasa sakitnya hilang.
Melihat tubuh mungil Narae tenggelam dalam pelukan Jiwon, Taehyung merasa begitu sedih. Ia ingin memberikan semua kebahagiaan yang bisa ia berikan kepada Narae. Tapi sebagai seorang paman, bisakah ia memberikan itu semua?
_______________________________________
Kondisi Narae yang berangsur-angsur membaik membuat Jiwon dan Taehyung begitu bahagia.
Setelah mengenal sosok papa baru yang selama ini tidak diketahui olehnya, Narae menjadi begitu manja kepada Taehyung. Setiap kali Taehyung datang menjenguk, Narae selalu berseru riang dan langsung minta untuk digendong atau sekedar didekap sambil berusaha untuk mencabuti jenggot dan kumis liar yang belum sempat Taehyung cukur. Bahkan, makan pun Narae lebih suka disuapi oleh Taehyung ketimbang oleh Yulhee atau oleh ibunya.
"Narae begitu manja padamu." Jiwon berdiri sambil memandang Taehyung yang tengah menyuapi Narae di atas ranjang rumah sakit. Wajahnya yang cantik tampak memelas tak berdaya. Ia bahagia dan sangat bangga karena Hansung begitu perhatian dan sayang pada Narae. Namun ia juga meringis pilu karena mungkin esok hari, Hansung akan kembali ke keluarganya, kepada isteri dan kedua anaknya. Mungkin lusa, Hansung tidak akan berkunjung lagi. Lalu apa yang harus ia katakan pada Narae? Bagaimana ia harus menjelaskan kepada puterinya itu kalau sang ayah tidak akan pernah datang lagi menemui mereka?
Dengan sabar, Taehyung menyuapi Narae. Bocah itu makan sambil menonton film kartun yang diputar di layar televisi rumah sakit. Sesekali dia menatap Taehyung dan berceloteh mengenai apa yang tengah ditontonnya. Sambil tertawa, Taehyung menanggapi ocehan Narae. Baginya, Narae tak ada bedanya dengan Yoomi dan Taeyoo.
"Sudah sewajarnya Narae manja padaku." Karena aku adalah pamannya. Batin Taehyung. Beberapa kali ia menoleh pada Jiwon. Bukan karena ia sengaja ingin mencuri-curi pandang, melainkan karena ia sedang mencari celah untuk berterus-terang bahwa ia bukanlah Hansung seperti yang Jiwon kira, melainkan Taehyung----saudara kembar mendiang Hansung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]
FanfictionLim Yoona melakukan kesalahan terbesarnya saat ia bertemu dengan Kim Taehyung dalam sebuah pendakian ke kaki Gunung Everest. Setelah menghabiskan waktu bersama di sebuah negeri yang begitu asing, Yoona dan Taehyung terlibat dalam sebuah hubungan asm...