BAB 94

84 18 48
                                    

Yoona melangkah menuju kamar di sebelahnya dengan menahan emosi. Setelah ia dan Taehyung masuk, ia menutup pintu tersebut agar kedua anak mereka----dan juga Susi----tidak akan mendengar suara mereka berdua.

"Kamu pasti ingin menikahi Kim Jiwon, kan?" Tatap Yoona kasar. "Oleh sebab itu, aku akan memberimu dua pilihan: kamu ingin aku yang memasukkan gugatan cerai atau kamu mau melakukannya sendiri?" Yoona melipat kedua tangannya. Sebelum Taehyung sempat menyahut, ia segera melanjutkan ucapannya, "tapi apapun yang kamu pilih, jangan harap kamu akan mendapatkan hak asuh atas Taeyoo dan Yoomi."

"Yoona, enggak usah salah paham seperti ini. Tadi Jiwon belum tahu kalau aku bukan Hansung."

Yoona mendelik sengit, "bagaimana mungkin dia akan tahu kalau kamu tidak pernah berterus terang sama dia? Pasti kamu merasa senang dan bangga kan dipeluk-peluk oleh perempuan secantik dan seterkenal Jiwon? Kamu balas cium berapa kali, hah?"

Taehyung tersenyum. "Kamu sangat cantik menggemaskan kalau sedang nyinyir begini."

"PLAAAAK!" Yoona mengemplang kepala Taehyung. Dengan teramat keras.

Saking kerasnya tamparan tangan Yoona di atas kepalanya, Taehyung tersentak kaget. "Kamu... Enggak main-main tenagamu, Yoong----"

Yoona mendorong Taehyung. "Kamu pikir aku main-main, Tae?" Ia kesal bukan kepalang. "Kamu anggap apa aku ini? Kamu masih bisa cengengesan dan tertawa setelah isterimu sendiri menangkap basah kamu asyik berciuman dengan wanita lain? Kamu tidak punya rasa malu? Penyesalan? Perasaan berdosa?"

Taehyung tertegun. "Yoona, apa yang kamu lihat tadi sore sama sekali bukan seperti yang kamu pikirkan."

"Lalu apa yang sebenarnya terjadi?" Desis Yoona. Amarahnya kepada Taehyung tidak surut sedikitpun juga. "Tidak mungkin Jiwon tiba-tiba saja memeluk dan menciummu tanpa sebab. Kamu pasti merayu dia, memanfaatkan ketidaktahuannya akan siapa dirimu. Iya, kan Tae? Jawab aku!"

"Memang benar Jiwon mengira kalau aku adalah Hansung----"

"BUUUUK!" Gemas dan gusar, Yoona tak mampu mengendalikan dirinya. Ia bukan hanya menggampar kepala Taehyung, tapi juga memukulnya dengan sekuat tenaga.

"Yoona!" Taehyung melotot. Kali ini pukulan Yoona benar-benar membuatnya sakit. "Aku tahu kamu marah, tapi kamu sudah keterlaluan." Taehyung menelan ludah yang terasa pahang. Saat Yoona memukulnya barusan, tak sengaja lidahnya ikut tergigit hingga berdarah.

"Aku keterlaluan?" Yoona tersinggung melihat kegusaran Taehyung. "Apa menurutmu semua yang kamu lakukan padaku selama ini tidak keterlaluan, hah? Dasar brengsek! Setan!" Yoona memukul dada Taehyung sekeras mungkin. "Aku tidak akan menjadi seperti ini kalau bukan karena kamu! Kamu hanya bisa membuatku sakit hati dan sengsara!"

"Apa maksudmu, Yoong? Omonganmu melantur ke mana-mana." Tegur Taehyung serius.

"Ooh, mau aku jabarkan satu persatu?" Yoona menyingkirkan anak rambutnya yang berantakan. "Kamu meninggalkanku di Nepal dalam keadaan hamil. Sampai akhir hayatnya, kakekku memendam kekecewaan padaku dan tak mau berbicara lagi kepadaku. Kitae wafat tanpa pernah melihat apalagi mengenal ayahnya. Kamu merusak hubunganku dengan Hansung, kamu membuatku mengkhianati dan menyakitinya. Kamu juga tidak mendengarkan permintaanku saat aku melarangmu untuk pergi ke Amazon. Dan apa akibatnya, Tae? Kamu membuat hidupku, hidup Hansung, dan juga hidup Taeyoo kacau balau. Dan dengan entengnya kamu datang kembali lalu merebut identitas Hansung. Sampai detik ini, Taeyoo dan Yoomi belum mendapatkan kejelasan anak siapakah mereka berdua itu. Di rumah, ayah mereka bernama Kim Taehyung, tapi di luar? Hampir semua orang mengenal mereka sebagainya anak Park Hansung. Dan yang paling keterlaluan, kamu membuatku terpaksa membohongi keluarga Hansung. Padahal eomonim dan Minyoung eonnie sudah mulai bersikap baik padaku. Tapi gara-gara kamu, mungkin hubunganku dengan mereka akan kembali berantakan begitu mereka mengetahu bahwa Yoomi bukanlah anak kandung Hansung dan bahwa kamu hanyalah seorang penipu!"

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang