BAB 100

71 15 17
                                    


"Yoong, Yoona!" Begitu sampai di muka pintu rumahnya, Taehyung langsung menyerukan nama isteri tercinta. Bibirnya yang merah alami menyunggingkan sebuah senyum konyol walaupun sang isteri belum tampak di depan mata, "tadi gawat, loh. Si Minyoung akhirnya tahu juga kalau aku sudah berhenti jadi dosen. Untungnya dia enggak sampai curiga kalau aku ini bukan Hansung." Sambil menerobos ruang tamu, Taehyung terkekeh-kekeh riang.

"Papa!" Dari dalam ruang TV, Taeyoo berlari menyambut ayahnya.

"Eh, ini dia jagoan papa yang paling ganteng-----mirip sama papanya----hihihi," Taehyung mengangkat badan Taeyoo tinggi-tinggi. Biarpun bocah tiga tahun itu sangat gemuk, bagi Taehyung, anak lelakinya itu masih sama ringannya dengan si Chikin. "Mana mama dan Yoomi?"

"Mama lagi di WC. Kalau Yoomi," Taeyoo menunjuk ke ruang TV, "lagi nonton sama nenek."

"Nenek siapa? Nenek Hanee?" Sambil menggendong Taeyoo, Taehyung melangkah menuju ruang TV. Ia merasa heran karena ia tidak melihat mobil bibi Hanee atau mobil siapapun diparkir di luar rumahnya.

"Nenek Yoonhee. Ibunya papa."

Langkah Taehyung spontan terhenti mendengar kata-kata Taeyoo. "S-siapa katamu?" Tanyanya ngeri.

"Ibunya Papa. Nenek Yoonhee."

Terlambat sudah Taehyung menyadari kesalahan fatalnya. Ibu Hansung sedang berdiri kaku di belakang sofa ruang TV. Wajah tuanya menunjukkan ekspresi syok yang baru kali ini Taehyung lihat. Tatapan mata ibu Hansung nyalang seperti yang baru saja bertemu dengan sosok monster yang menakutkan.

"Eomma----" Taehyung tercekat melihat air muka Nyonya Park yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang begitu ganjil. Detik itu juga Taehyung berdoa agar ibu Hansung tidak sempat mendengar satu katapun yang ia lontarkan di awal tadi.

"-----Kamu... Kamu... Bukan... Hansung?"

Wajah tampan Taehyung berubah pucat seperti mayat. Ternyata ibu angkat Hansung sempat mendengar semua ocehannya barusan.

"Jawab Eomma, kamu bukan Hansung?"

Taehyung cepat-cepat menurunkan Taeyoo dari gendongannya. "Eomma, ayo duduk dulu." Melihat betapa anehnya raut muka ibu Hansung, Taehyung terserang rasa panik. "Ayo, Eomma." Ia mencoba untuk memapah wanita paruh baya itu.

Namun kedua tangannya malah dicengkeram keras-keras oleh ibu Hansung, "jawab Eomma! Siapa kamu sebenarnya?" Wanita berambut kelabu itu membelalak gusar. "Kalau kamu bukan Hansung, lalu di mana Hansung? Di mana----Oh!"

Tiba-tiba saja ibu Hansung menjadi lunglai.

"Eomma! Eomma!" Untunglah Taehyung sempat menangkap tubuh ibu Hansung sebelum wanita itu ambruk ke atas lantai. "Yoona! Susi!" Sambil menggotong ibu angkat Hansung ke atas sofa, Taehyung berteriak memanggil isteri dan juga pembantu rumah tangganya.

Yoona yang mendengar teriakan panik Taehyung, cepat-cepat keluar dari dalam toilet. Ia membelalak kaget saat melihat ibu mertuanya tergolek lemah di atas sofa. "Eomonim kenapa, Tae----?" Ia refleks berhenti bicara sebelum keceplosan memanggil nama Taehyung di hadapan ibu Hansung.

Sambil berdecah cemas, Taehyung menoleh Yoona, "Eomma sudah tahu, Yoong."

"Tahu apa?" Wajah Yoona terasa begitu tegang seolah-olah ada yang menarik kulit mukanya dari segala arah.

"Eomma sudah tahu siapa aku."

Yoona melotot kaget. Ia nyaris bertanya darimana ibu Hansung mengetahui identitas Taehyung yang sebenarnya, namun mendadak ia melihat tubuh mertuanya bersimbah keringat dingin dan mengejang seperti yang sedang menahan rasa nyeri yang teramat dahsyat.

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang