BAB 92

77 18 15
                                    

"Jangan macam-macam, Sung." Tegur Jiwon sengit. "Kalau kamu memang tidak mau menerimaku, tidak usah mengarang-ngarang cerita segala. Aku tidak berniat untuk memaksamu menikahiku."

"Aku tidak mengarang. Aku memang bukan Hansung."

Jika barusan Jiwon hanya tersinggung dengan pengakuan Taehyung, kini wanita cantik itu terlihat sangat marah. "Kamu pikir aku akan percaya? Aku bukan anak kecil, Sung. Kalau kamu memang ingin pergi, pergilah. Tidak usah khawatir aku akan sakit hati. Kamu juga tidak perlu pedulikan Narae lagi. Dia masih punya ibu yang menyayangi dan sanggup membesarkannya seorang diri."

Taehyung sadar Jiwon tidak akan memercayai pengakuannya begitu saja.

"Daripada mengarang hal yang tidak masuk akal begini, kenapa tidak sekalian saja kamu mengaku kalau kamu terkena amnesia----seperti di drama-drama televisi?" Jiwon mendengus geram. "Itu plot yang paling pasaran."

"Jiwon, kamu mengenal Hansung luar dalam. Dia pasti sudah menceritakan segala sesuatunya tentang kami. Kamu tahu kalau Taeyoo bukan anak kandung Hansung. Kamu juga tahu kalau Yoona tidak pernah mencintai Hansung." Taehyung percaya ini cuma masalah waktu sebelum Jiwon dapat menerima semua kenyataan pahit ini. "Pasti Hansung juga pernah bercerita padamu kalau kami berdua adalah sepasang anak kembar."

Jiwon membelalak. "Apa kamu sudah merencanakan ini semua dari dulu, Sung? Apa waktu itu kamu sengaja membual tentang cinta segitiga antara kamu dan saudara kembarmu agar aku bisa tertipu? Agar saat kamu ingin mencampakkanku, kamu bisa berpura-pura menjadi saudara kembarmu dan membodohiku seperti sekarang ini?" Nada suara Jiwon kian meninggi. "Iya kan, Sung!"

Taehyung menggeleng. Sungguh ironis sekali tuduhan Jiwon. Bukan Hansung yang menyamar sebagai saudara kembarnya, melainkan ia sendiri----Kim Taehyung. "Aku yakin kamu bisa membedakan antara aku dan Hansung."

Taehyung melepaskan t-shirt abu-abu yang ia kenakan. "Kamu sudah pernah tidur dengan Hansung. Kamu pasti tahu kalau Hansung mempunyai sebuah tanda lahir." Taehyung berharap Jiwon masih ingat kalau Hansung mempunyai sebuah tahi lalat di punggungnya. Jika tidak, masakah ia harus melepaskan celana dalamnya juga? Membayangkan diri harus tampil bugil di hadapan Jiwon membuat Taehyung meringis geli.

Mula-mula Jiwon tidak paham apa yang Taehyung maksudkan, tapi begitu lelaki tampan itu berbalik dan memperlihatkan punggungnya yang telanjang, Jiwon akhirnya paham apa yang Taehyung ingin ia lihat.

"Tidak mungkin!" Belalak Jiwon kaget. Ia sudah terlalu sering melihat Hansung tanpa busana. Ia hafal seperti apa rupa fisik kekasihnya itu. Hansung memiliki sebuah tahi lalat di punggungnya. Sebuah tanda lahir yang begitu kentara terlihat. Tapi di punggung lelaki yang ia pandangi sekarang ini, tanda lahir berupa bulatan kecokelatan itu sama sekali tidak ada. Punggungnya putih mulus tanpa ada bekas lahir apapun.

Jiwon berpegangan erat-erat pada ujung tempat tidur. "Enggak. Enggak mungkin. Kamu pasti sudah menghilangkan tahi lalatmu. Kamu sengaja, kan, Sung? Kamu sengaja menghilangkannya untuk membodohiku. Iya, kan?" Bentaknya tak mau menerima pengakuan Taehyung. "Kamu pasti melakukan operasi untuk menghilangkan tanda lahirmu. Pasti!"

Taehyung merasa iba pada Jiwon. Cepat atau lambat, aktris terkenal itu pasti akan sadar juga kalau logikanya tidak masuk akal. Manusia mana yang mau repot-repot melakukan operasi plastik yang memakan banyak uang hanya untuk menghilangkan sebuah tahi lalat berukuran kecil di punggungnya?

Tapi jika Jiwon masih terus menolak untuk percaya, mungkin ia memang harus telanjang dan memperlihatkan selangkangannya kepada perempuan itu. Taehyung berharap ia tak harus melakukannya. Bukan cuma karena rasanya pasti akan sangat canggung, tapi Yoona juga pasti akan marah besar kalau sampai tahu ia memperlihatkan anggota tubuhnya yang paling sensitif kepada perempuan lain. Yah, itupun kalau Yoona tahu. Tapi isterinya itu tidak perlu tahu, kan?

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang