BAB 51

96 20 10
                                    


"Anak angkat?" Hansung mengerjapkan mata.

Yoona menggeleng, "bukan. Anak kandung."

Selama lima detik, Hansung sama sekali tidak bereaksi. Ia diam memandang Yoona seolah-olahnya otaknya mendadak macet.

"Hansung,"

"Kamu bercanda, Yoona?"

"Aku berkata jujur." Yoona mencoba sebisanya untuk tidak membuat tunangannya itu terkejut setengah mati. Tapi ia tahu usahanya ini pasti akan gagal. Manusia mana yang masih bisa bersikap tawar dan biasa-biasa saja jika mendengar tunangan dan calon pasangan hidupnya ternyata pernah memiliki anak di luar nikah?

"Aku enggak mengerti." Hansung menggaruk tengkuknya dengan ekspresi bingung yang membuat wajahnya tampak begitu lugu. "Anak kandung... Anak manusia? Bukan anak Chikin, kan?" Ia menoleh----mencari-cari kucing jantan peliharaan Yoona yang selalu bersikap galak padanya.

"Bukan. Bukan anak Chikin." Yoona mendadak tak sanggup membalas tatapan kaget Hansung. "Hansung ah, aku minta maaf... Baru sekarang aku berani berkata jujur padamu." Pahit memang. Tidak mudah membuka rahasia yang selama ini ia simpan sendiri. Tapi Kitae bukanlah sebuah aib. Kitae adalah puteranya, anak kandungnya. Anak yang ia cintai melebihi apapun di dunia ini. Jika ada yang bisa mengalahkan rasa cintanya untuk Taehyung, itu adalah Kitae, anak kandung mereka sendiri.

Air muka Hansung langsung berubah kecut. Ia bahkan sempat tersentak sedikit. "Ma-maksudmu... Kamu pernah... Euh, kamu sudah punya anak?" Bola mata Hansung mengerjap beberapa kali. "Anak sungguhan?" Ia masih berharap Yoona hanya sekedar berkelakar saja. Kadang-kadang, tunangannya itu memang suka bercanda walaupun tidak sering dan tidak pernah seekstrim ini.

Yoona mengangguk. "Aku enggak bermaksud untuk merahasiakan Kitae dari kamu, tapi... Aku sulit untuk berkata jujur dan membongkar masa laluku sendiri."

Dada Hansung mulai naik-turun. Banyak emosi yang ia rasakan pada saat yang bersamaan. Apakah ini rasa marah? Kecewa? Atau hanya sebuah rasa kaget belaka? "K-kenapa kamu enggak jujur lebih awal?" Hansung menekuk kedua alisnya. "Kita sudah saling kenal selama satu tahun lebih, kenapa baru sekarang, setelah kita hampir nikah, kamu baru mau jujur padaku?"

Baru kali ini Yoona melihat wajah Hansung yang lembut menyorot gusar. Kedua cuping telinga lelaki itu memerah----bukan karena malu melainkan karena rasa marah.

"Tidak gampang buatku untuk berterus terang."

"Walaupun padaku? Calon suamimu sendiri?" Nada suara Hansung mulai meninggi.

Yoona mengangguk.

"Kamu... Kamu anggap apa aku selama ini? Apa kamu sengaja menunggu sampai detik-detik terakhir menjelang pernikahan kita baru kamu mau berkata jujur?"

Yoona memilin ujung bantal kursi yang sedang ia pangku. "Aku enggak punya alasan untuk membela diri."

"Untuk apa kamu membela diri?" Tanya Hansung tajam. "Kamu sengaja menyimpan sebuah rahasia dariku. Rahasia yang teramat besar!"

Yoona tidak terkejut melihat reaksi keras Hansung. Ia sudah menduga semuanya. "Aku memang bersalah. Seharusnya aku menceritakan soal Kitae sebelum menerima lamaranmu...." Yoona meringis. Bukan karena ia menyesal telah menyimpan rahasia yang begitu penting ini dari Hansung, melainkan karena sebentar lagi, keadaan akan menjadi dua kali lebih buruk bagi lelaki itu... Dan juga bagi dirinya. Semua yang telah ia dan Hansung susun bersama akan berubah menjadi berantakan dan kacau balau. Ia bahkan menduga, Nenek Moonsook dan juga semua paman serta bibinya pasti akan memarahinya atau bahkan mengucilkannya.

"Ya! Seharusnya kamu menceritakan hal sebesar ini sebelum kita membicarakan soal pernikahan." Nada suara Hansung memendam sebuah kegeraman tersendiri. Ia mengacak rambutnya. "Lalu di mana anakmu? Di mana kamu sembunyikan dia?"

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang