BAB 78

93 18 8
                                    

Uang memang bisa membeli segalanya, termasuk memperlancar rencana pernikahan Taehyung dan Yoona di Boston.

Berkas-berkas milik Taehyung tidak ada yang bermasalah. Di Negeri Paman Sam, status Kim Taehyung tercatat masih hidup dan seorang duda.

Yang sedikit rumit adalah Yoona. Saat ini ia masih berstatus seorang isteri dari Park Hansung. Dan di Korea Selatan, semua orang mengira Hansung masih hidup dan segar bugar. Bagaimana mungkin Yoona akan melangsungkan pernikahan dengan Taehyung jika suaminya itu belum dinyatakan meninggal dunia ataupun menceraikannya?

Di sinilah uang berbicara. Selama beberapa hari, Taehyung bolak-balik menemui seseorang yang bekerja di sebuah instansi pemerintah. Meskipun mesti membayar sangat mahal, Taehyung berhasil mendapatkan status janda di semua berkas dokumen Yoona yang baru dan juga surat keterangan kematian Park Hansung.

Yoona terus mendesak dan bertanya pada Taehyung apakah semua surat-surat serta dokumen-dokumen milik mereka itu asli ataukah palsu. Karena jika terbukti palsu, pernikahan mereka nanti tidak akan sah.

Taehyung bersumpah bahwa berkas-berkas milik Yoona dan dokumen-dokumen kematian Hansung asli adanya meskipun kelak diperiksa oleh petugas negara. Ia tidak akan mau mengeluarkan uang jutaan won jika hanya untuk mendapatkan surat-surat palsu.

Setelah berkas-berkas yang diperlukan dikirim ke Boston, tanggal pernikahan Taehyung dan Yoona pun akhirnya dirilis oleh pihak balai kota. Mereka diberikan waktu 60 hari untuk datang langsung ke Balai Kota Boston, Massachusetts, dan melangsungkan pernikahan mereka di sana.

Begitu paspor untuk Taeyoo beres, Yoona, Taehyung dan si bayi pun berencana untuk segera berangkat meninggalkan Korea Selatan.

Rencana pernikahan mereka ini hanya diketahui oleh kedua orangtua Taehyung, Bibi Hanee, dan juga Nenek Moonsook. Yoona terpaksa mengatakan yang sejujurnya kepada Bibi Hanee dan neneknya karena hanya kedua orang itu yang ia percaya bisa menyimpan rahasia Taehyung. Juga karena Yoona tak mau menikah dan menjadi isteri Taehyung jika mesti bersandiwara di depan Nenek Moonsook dan juga Bibi Hanee.

Reaksi nenek serta bibinya itu sesuai dengan bayangan Yoona. Mereka berdua sangat terkejut dan sama sekali tidak menyangka kalau selama ini yang mereka lihat adalah Hansung gadungan.

"Kenapa Taehyung mesti berbohong? Menyamar menjadi Hansung bukanlah hal yang bisa dibenarkan. Bagaimana kalau orangtua Hansung sampai tahu?" Nenek Moonsook terlihat begitu kesal ketika Yoona dan Taehyung mengunjungi rumahnya di Busan. Ia menoleh Taehyung dengan tajam. "Apa maksudmu berpura-pura begini?"

Dari semua orang di Korea Selatan, Taehyung paling merasa segan kepada Nenek Moonsook. Meskipun wanita itu sudah lanjut usia dan tampak ringkih, karisma dan juga aura ketegasan Nenek Moonsook tidak bisa dipandang sebelah mata. Taehyung akhirnya paham mengapa semua orang begitu menaruh hormat kepada Nyonya Besar Keluarga Ryu tersebut.

"Saya..." Taehyung merasa kerongkongannya serak seperti yang baru saja menelan segenggam pasir. "Saya merasa tidak tega melihat ibu Hansung yang begitu yakin kalau Hansunglah yang berhasil selamat, bukan saya."

Nenek Moonsook menggeleng, "kalau kamu merasa tidak tega pada ibu Hansung, kamu pasti akan memilih untuk berkata jujur padanya, bahwa yang meninggal adalah Hansung, bukan kamu. Kamu sudah merampas hak keluarga Hansung untuk berduka. Kamu benar-benar egois, Taehyung."

Taehyung mengangguk. Ia menerima kemarahan Nenek Moonsook dengan lapang dada.

"Nek, Taehyung sudah berjanji akan berterus terang pada ayah dan ibu Hansung," Yoona membela calon suaminya.

"Kapan Taehyung akan berkata jujur pada orangtua Hansung?" Tanya Nenek Moonsook ingin memastikan.

Yoona menoleh Taehyung yang duduk mengkerut di atas kursi ruang tamu rumah Nenek Moonsook.

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang