BAB 103

73 18 9
                                    

Begitu mendengar dari Yoona apa yang terjadi pada Taehyung, ayah Hansung langsung meninggalkan rumah sakit dan mendatangi rumah anak perempuannya.

Tapi Minyoung tidak ada di rumah. Sejak pagi-pagi sekali, ibu beranak dua itu sudah berada di kantor Pengacara Yook Jungnam. Bersama sang pengacara, Minyounglah yang telah membuat laporan mengenai Taehyung kepada pihak kepolisian. Sebenarnya Minyoung dan pengacaranya membuat laporan kemarin siang tapi pihak kepolisian baru memproses pengaduannya hari ini setelah mempelajari berkas-berkas dan juga bukti-bukti tuduhan terhadap Taehyung.

Sejak dulu Minyoung memang tidak pernah menyukai Taehyung yang dianggapnya sebagai perusak kebahagiaan Hansung. Tapi baru setelah ia mengetahui bahwa sebenarnya selama ini adik angkatnya sudah meninggal dunia dan identitasnya dipakai oleh Taehyung, rasa benci Minyoung terhadap Taehyung sudah melampui segala batas yang dimilikinya. Ia tidak mungkin bisa memaafkan apalagi membiarkan kejahatan Taehyung dimaklumi dan diampuni dengan begitu saja. Taehyung sudah merampas semua hak yang seharusnya menjadi milik Hansung. Bukan hanya isteri, melainkan juga semua anak yang dilahirkan oleh Yoona----anak-anak yang seharusnya tumbuh dari benih Hansung----malah menjadi milik Taehyung. Bagaimana mungkin Minyoung mampu membiarkan Taehyung ongkang-ongkang kaki, hidup dalam limpahan kebahagiaan bersama wanita yang dia cintai dan kedua anak mereka sementara Hansung bahkan tidak pernah mendapatkan nisan yang layak? Sebuah nisan yang bertuliskan namanya sendiri.

Minyoung tidak peduli jika ayahnya sangat mudah memaafkan Taehyung dan Yoona. Tapi tidak dengan dirinya. Ia memiliki selaksa dendam kepada dua orang itu. Walaupun Hansung bukanlah adik kandungnya, bagi Minyoung, Hansung tetaplah saudaranya. Adik yang sangat ia sayangi. Minyoung sudah mengenal, tumbuh bersama, dan melindungi Hansung sejak adiknya itu baru berumur beberapa hari. Bahkan jika seandainya ia memiliki saudara lain, Minyoung tidak yakin ia akan mampu menyayangi mereka sebesar rasa sayangnya kepada Hansung.

Dan demi Hansunglah, kini ia berusaha untuk menuntut balasan atas semua kejahatan Taehyung dan Yoona. Meskipun belum setimpal dengan penderitaan mendiang adiknya, Minyoung bisa berpuas diri jika dapat melihat Taehyung menghabiskan beberapa tahun di dalam kerangkeng penjara.

"Minyoung, kamu benar-benar keterlaluan." Tuan Park langsung menyemprot anak perempuannya begitu ia diantar masuk ke dalam ruang kerja Pengacara Yook oleh sekretaris sang pengacara. "Tega-teganya kamu melaporkan Taehyung ke polisi!"

Minyoung dan Pengacara Yook sama-sama menoleh ke arah pintu. Di sana, ayah Hansung tengah berdiri tegak sambil melotot gusar.

"Silahkan duduk, Tuan Park." Dengan ramah, Yook Jungnam mempersilahkan tamunya untuk menempati salah satu kursi sofa yang ada di ruang kerjanya itu. "Kebetulan sekali Anda mampir ke kantor saya. Saya dan puteri Anda sedang membicarakan langkah kami selanjutnya."

"Langkah apa?" Ayah Hansung melesak maju. "Saya minta kalian segera mencabut kembali laporan kalian ke polisi."

"Appa, apa Appa tidak mau membalaskan sakit hati Hansung?" Minyoung mengerjap-ngerjap heran. "Hansung sudah disiksa lahir-batin oleh Taehyung. Bukan cuma isteri dan anak, bahkan hidup Hansung pun direbut oleh bajingan itu."

Baru kali itu Tuan Park mendelik tajam pada anak perempuannya. "Mungkin kamu lupa kalau Hansung sendiri yang ngotot memilih Yoona, padahal sudah jelas-jelas Yoona berterus terang kalau dia tidak mencintai Hansung. Jangan kamu salahkan orang lain atas keputusan Hansung ini. Sewaktu dia memutuskan untuk menikahi Yoona, Hansung sudah tahu kalau Yoona sedang mengandung anak Taehyung. Dia sudah tahu risiko apa yang mesti dia terima karena ingin memperisteri seorang perempuan yang mencintai laki-laki lain."

Minyoung mengatupkan bibirnya dengan marah. "Appa ini bagaimana? Yang Appa angkat anak itu siapa? Hansung apa Taehyung? Bisa-bisanya Appa malah menyalahkan Hansung dan membela Taehyung."

LOVE THAT COULD NEVER BE [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang